Perkembangan Kota Bekasi dimotori oleh hadirnya sejumlah kawasan hunian terpadu berskala besar. Hal itu pula yang menyebabkan tren indeks properti Bekasi tetap dinamis bahkan dalam kondisi sulit sekalipun.

Perkembangan properti di Bekasi sudah terbukti tetap dinamis di dalam kondisi sulit. Salah satu buktinya adalah ketika masa pandemi dimana perekonomian dan tren properti melambat, ternyata pasar rumah tapak di Bekasi tetap menunjukan pergerakan yang positif dengan nilai kenaikan ditutup pada angka 5 persen.

Selain kebutuhan hunian yang tetap stabil meski didera pandemi, ternyata salah satu faktor pendukung tetap dinamisnya tren properti di Bekasi adalah rencana pembangunan nasional berbasis transit oriented development. Jalur pembangunan ini berpusat pada koridor Timur Jakarta, termasuk Bekasi yang jaraknya tidak terpaut jauh dari Jakarta.

Beberapa proyek mulai dieksekusi seperti proyek tol JORR 2 Cimanggis – Cibitung serta transportasi LRT dari Cikunir sampai ke Bekasi Timur. Kedua proyek ini sudah berjalan dan tidak lama lagi rampung. Untuk akses tol JORR 2 pembangunannya sudah sampai ke gerbang tol Cimanggis 5 yang berada di jalan Alternatif Cibubur, sedangkan LRT sudah tinggal menunggu uji coba dan beroperasi seperti biasa.

Akses eksisting dari Bekasi menuju Jakarta pun terbilang lengkap dan mudah. Ada akses tol JORR, akses tol Jakarta – Cikampek, dan akses tol Becakayu.

Tren Indeks Properti Bekasi: Harga dan Suplai Gabungan

Semua aspek yang disebutkan di atas menjadikan Bekasi punya kelebihan dan semakin menyempurnakan kawasan ini sebagai destinasi investasi berpotensi, hingga kawasan hunian nyaman yang tidak jauh dari Jakarta. Lantas seperti apa perkembangan indeks harga dan suplai properti di Bekasi terkini?

Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) mengungkapkan, tren indeks properti Bekasi dari sorotan harga mengalami pertumbuhan yang baik. Hal itu ditandai dengan pencapaian indeks di Q1 2022 sebesar 127,8.

Pencapaian tersebut praktis membuat indeks harga secara QoQ terkoreksi positif menjadi 2,5 persen, dari sebelumnya posisi indeks berada di angka 124,7 pada Q4 2021. Sedangkan dalam periode tahunan, indeks harga properti di Bekasi menoreh kenaikan sebanyak 6,3 persen dibandingkan Q1 2021 yang indeksnya bertahan di angka 120,3 (YoY).

Sayangnya, pertumbuhan yang terjadi di sisi harga belum mampu dibarengi oleh suplai. Sepanjang Q1 2022, indeks suplai mengalami kelesuan baik secara QoQ maupun YoY. Dimana pada Q1 2022, indeks suplai properti Bekasi menurun secara QoQ sebesar -2,7 persen dari perolehan indeks di kuartal sebelumnya (Q4 2021) yakni 134,4.

Penurunan pun terjadi dalam periode tahunan dengan persentase lebih dalam yakni -6,3%. Pada Q1 2022, indeks hanya mampu tumbuh di angka 130,7 sehingga belum mampu menandingi perolehan di kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q1 2021 sebesar 139,6 (YoY).

Tren Indeks Properti Bekasi: Permintaan dan Lokasi Incaran

Data Rumah.com menyebut, indeks permintaan perumahan di Kota Bekasi pada Q1 2022 bertengger di posisi 55,2 atau turun -44,8 persen secara QoQ dibandingkan kuartal sebelumnya atau Q4 2021 yang mencapai 100,1. 

Penurunan indeks permintaan juga terjadi secara tahunan sebesar -52,9 persen pada Q1 2022. Hal tersebut sebagai akibat dari tidak mampunya indeks kali ini untuk mengungguli pencapaian indeks di Q1 2021 yang meraih 117,2 (YoY).

Sekadar informasi, penurunan performa permintaan terhadap properti tidak hanya terjadi di Bekasi , melainkan hampir di seluruh wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang.

Kendati performa permintaan properti di Bekasi tengah lesu, namun sepuluh area ini tetap menyimpan potensi besar baik untuk tempat tinggal maupun sarana investasi. Berikut 10 area dengan permintaan properti tertinggi di Bekasi selama Q1 2022.

  1. Jatiasih: Permintaan properti sebanyak 9,52 persen
  2. Bekasi Timur: Permintaan properti sebanyak 5,47 persen
  3. Bekasi Utara: Permintaan properti sebanyak 5,16 persen
  4. Babelan: Permintaan properti sebanyak 4,27 persen
  5. Bekasi Barat: Permintaan properti sebanyak 3,86 persen
  6. Harapan Indah: Permintaan properti sebanyak 3,85 persen
  7. Cikarang: Permintaan properti sebanyak 3,21 persen
  8. Tambun Utara: Permintaan properti sebanyak 2,65 persen
  9. Tambun Selatan: Permintaan properti sebanyak 2,65 persen
  10. Bintara: Permintaan properti sebanyak 2,60 persen

Tren Indeks Properti Bekasi: Harga Rumah dan Apartemen

Masih merujuk data RIPMI yang tertuang dalam infogram di atas, bisa dilihat jelas bahwa pasar rumah tapak maupun apartemen di Bekasi tetap potensial.

Secara kuartalan, indeks harga rumah di Bekasi naik 2,3 persen pada kuartal pertama tahun ini. Kenaikan tersebut terjadi lantaran indeks harga pada Q1 2022 berada di posisi 128,4 atau lebih kuat 2,9 poin dibandingkan kuartal sebelumnya yakni Q4 2021 yang menoreh indeks 125,5 (QoQ).

Dalam periode tahunan, indeks harga rumah di Bekasi tumbuh sebanyak 6,1 persen di Q1 2022. Kenaikan secara YoY ini berakar dari posisi indeks di kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q1 2021 yang mencapai 121,1.

Sejalan dengan tumbuhnya indeks harga rumah, kondisi serupa pun terjadi di segmen apartemen. Tren indeks properti Bekasi pada pasar apartemen naik 1,6 persen secara kuartalan atau QoQ. Dimana pada Q1 2022, indeks harga mencapai 105,1 atau menguat 1,6 poin dibandingkan kuartal sebelumnya atau Q4 2021 yang mencatatkan indeks sebesar 103,5.

Kenaikan juga berlaku dalam jangka waktu tahunan. Pada Q1 2022, indeks harga apartemen di Bekasi tumbuh sebanyak 1,7 persen. Kenaikan tersebut berdasar pada capaian indeks di Q1 2022 sebanyak 105,1, atau lebih tinggi 1,7 poin dibandingkan Q1 2021 yang meraih indeks 103,4.

Tren Indeks Properti Bekasi: Suplai Rumah dan Apartemen

Sejalan dengan turunnya performa tren indeks properti Bekasi dari sisi suplai secara menyeluruh, RIPMI mengungkapkan bahwa indeks pasokan pada segmen rumah tapak juga mengalami hal yang sama. Pada Q1 2022, indeks suplai rumah di Bekasi mencapai 134,1 atau merosot -2,7 persen secara kuartalan dari sebelumnya 127,8 di Q4 2021.

Kemudian secara tahunan, posisi indeks suplai rumah di Bekasi pada Q1 2022 juga tak mampu menyaingi perolehan di kuartal yang sama tahun sebelumnya yakni Q1 2021 yang meraih indeks 143,7. Akibatnya, indeks suplai di Q1 2022 secara YoY terkoreksi sebesar -6,7 persen.

Sementara itu untuk apartemen, indeks suplai juga menurun sebesar -3,1 persen secara QoQ. Pada Q1 2022, indeks suplai apartemen di Bekasi berada di angka 79,9, sementara capaian indeks di kuartal sebelumnya atau Q4 2021 sebesar 82,5.

Menariknya, secara tahunan, indeks suplai apartemen di Bekasi pada Q1 2022 tetap mampu tumbuh signifikan sebesar 6,7 persen dibandingkan Q1 2021 yang meraih indeks 74,9. Ditengarai ini merupakan sikap pengembang di awal tahun, yang sudah gencar melakukan penjualan sisa unit yang tersedia seraya menanti waktu tepat untuk menghadirkan unit baru.

Rekomendasi Rumah di Bekasi Berdasarkan Lokasi Incaran

Kendati tren suplai rumah di Bekasi tengah menurun, namun dari segi harga tetap mampu dipertimbangkan sebagai peluang yang baik. Berikut Rumah.com rekomendasikan perumahan di Bekasi berdasarkan 10 lokasi incaran selama Q1 2022.

  1. Jatiasih: Mozaik 8 Residence dan Taman Jatisari Permai
  2. Bekasi Timur: Cluster Tamansari dan Undagi Residence
  3. Bekasi Utara: Orchard Village dan Magenta Residence
  4. Babelan: Trevista Bekasi dan De Java Residence
  5. Bekasi Barat: Graha Acasha dan Cluster Ubud Hills Bekasi
  6. Harapan Indah: Cendana Asri dan pilihan rumah di Harapan Indah mulai Rp1 miliaran
  7. Cikarang: Mustika Village Sukamulya dan Cluster New Wimbledon Jababeka
  8. Tambun Utara: Royale Residence dan Sriamur Tambun Utara
  9. Tambun Selatan: Persada Tambun Selatan dan Taman Jatimulya
  10. Bintara: Rumah mulai Rp720 juta

Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah