Ulasan wilayah Depok tak bisa lepas dari Margonda, sebuah nama jalan yang kini populer sebagai nama wilayah. Jalan Raya Margonda membentang sejak batas Kota Depok-Jakarta di Lenteng Agung, Pondok Cina, hingga perempatan Jalan Kartini, Pancoran Mas. Panjangnya sekitar 5km.
Di sepanjang jalan inilah membujur pusat ekonomi Kota Depok. Mulai dari kampus, komersial, hingga pusat hiburan ada di sini. Lebih mengerucut lagi, denyut ekonomi kota ini sangat dipengaruhi oleh keberadaan kampus-kampus di Margonda.
Universitas Indonesia (UI) menjadi kampus yang paling terkenal di Depok. Gerbang utama ke kampus seluas 320 hektare ini sebenarnya terletak di Jalan Dr. Soepomo, namun para pejalan kaki, pengguna angkutan umum seperti bus, angkutan kota, dan kereta rel listrik bisa mengaksesnya dari beberapa titik di sepanjang Margonda.
Selain UI, ada kampus Gunadarma di Margonda dan kampus Universitas Pancasila di Lenteng Agung. Kampus-kampus ini menerima ribuan mahasiswa baru setiap tahunnya dari berbagai lapisan masyarakat, mulai bawah hingga atas. Para pelajar inilah yang menjadi target pasar para pengusaha, mulai dari toko-toko dan restoran skala kecil, mal, hingga apartemen.
Target pasar yang selalu baru setiap tahunnya ini membuat roda ekonomi di Margonda tidak akan pernah mengalami titik jenuh.
Keberadaan sejumlah kampus di kawasan Margonda dan sekitarnya membuat pengembang properti makin berani mengembangkan apartemen tersegmentasi. Ada apartemen yang hanya boleh dihuni oleh perempuan, ada apartemen syariah, hingga apartemen berukuran kecil yang cocok untuk disewakan kepada mahasiswa.
Sementara itu, properti rumah sangat mudah dijumpai di sisi barat dan selatan Depok. Lokasi yang dimaksud antara lain Sawangan, Cinangka, Pengasinan, Citayam, Bedahan, Cipayung, dan Bojongsari.
Lokasi-lokasi tersebut menjadi incaran para property seeker (pencari rumah), yang memiliki penghasilan sedang dan mengharapkan akses yang mudah dengan lokasi bekerja.
Kota ini juga mempunyai sunrise location yang dinobatkan pada kawasan Sawangan. Setidaknya ada dua alasan mengapa Sawangan menjadi primadona konsumen.
Pertama, akses jalan, lantaran letaknya yang berada di perbatasan antara Parung (Kabupaten Bogor), Tangerang Selatan, dan Jakarta Selatan.
Saat ini, harga properti di Tangerang Selatan dan Jakarta sudah melonjak tinggi berkisar Rp900 juta–Rp2 miliar. Namun, Sawangan dengan harga tanah yang sekitar Rp3 juta per meter persegi masih menawarkan rumah senilai Rp500 jutaan.
Merujuk data Rumah.com Property Index, median harga rumah di Depok terpantau stabil sejak dua tahun silam. Posisi harga selalu di atas Rp6 juta per meter persegi dan tak pernah menembus angka Rp7 juta.
Ke depannya, Kota yang mendapatkan julukan Kota Belimbing ini bakal semakin strategis jika Tol Depok-Antasari (Desari) dan tol Lingkar Luar Depok (DORR) selesai dibangun.
Tol Desari akan dibangun dalam dua tahap, yakni seksi I sepanjang 12km. Tol seksi I ini membentang dari jalan Pangeran Antasari di Jakarta Selatan hingga ke Sawangan, Depok. Tol ini juga terhubung dengan tol Jagorawi, yang membentang hingga ke Jakarta Utara ataupun ke Jakarta Selatan hingga Tangerang.
Seksi II akan menghubungkan Jalan Raya Bogor hingga Kukusan, Beji. Semetara itu, seksi III akan menghubungkan Kukusan-Cinangka. Ruas tol ini akan terhubung juga dengan tol Lingkar Luar Jakata (JORR II).
Perkembangan infrastruktur ini diyakini dapat mengangkat kembali pamor Depok yang sempat meredup. Penyebabnya adalah lahan yang makin padat tidak diimbangi akses keluar-masuk kota yang baik. Ini membuat Depok diwarnai kemacetan.
Baca Selengkapnya