Pasar properti Jakarta Barat memiliki pertumbuhan yang relatif bergerak lamban. Meski begitu, sejumlah pengembang tetap gencar membangun beberapa proyek apartemen maupun rumah tapak.

Sisi barat sendiri, jika memperhatikan rancangan wilayah DKI Jakarta, ditempatkan menjadi daerah pusat bisnis baru alias new CBD setelah Jakarta Selatan.

Kembangan, yang merupakan pusat Pemerintahan Kota Administrasi Jakarta Barat dinilai sangat layak dijadikan kawasan perumahan elit dan perkantoran. Hal ini berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistik Kota Administrasi Jakarta Barat dalam Statistik Daerah Kembangan 2016,.

Termasuk juga pusat perbelanjaan (mal dan pusat kuliner) dengan dukungan fasilitas publik berkelas. Seperti Rumah Sakit Puri Indah, hingga pusat pendidikan seperti IPEKA International, Springfield, dan Notredame.

Secara geografis, Kembangan Selatan dan sekitar jalan Pesanggrahan berikut juga Puri Indah berada di tengah-tengah peta Kecamatan Kembangan. Atau, antara kelurahan Kembangan Utara dan Meruya Utara. Sehingga area ini menjadi sangat strategis karena dilewati rangkaian Jalan Lingkar Luar Jakarta.

Melalui akses tol lingkar luar Jakarta (JORR West 1) seksi Kebon Jeruk – Penjaringan, warga di Jakarta Barat sendiri bisa menikmati jalan bebas hambatan, yang terhubung dengan Jakarta Selatan sampai Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta.

Dari sisi infrastruktur, Jakarta Barat rencananya bakal mengembangkan proyek LRT koridor 4, Puri Kembangan-Tanah Abang sepanjang 9,3 kilometer. Hal ini pun sudah tertuang dalam Peta Jaringan Kereta Perkotaan Jabodetabek 2020 milik Pemprov DKI Jakarta.

Median Harga Bergerak Dinamis

 

Q1 2018

Q2 2018

Q3 2018

Price index

0,96%

1,11%

0%

Menurut catatan Rumah.com Property Index, median harga untuk pasar properti Jakarta Barat tetap ada pergerakan meski relatif lambat.

Terkait produk hunian mana yang lebih diminati, ternyata rumah tapak maupun apartemen punya porsi yang sama. Selain rumah tapak, berbagai alasan dikemukakan tentang mengapa apartemen dengan mudah diserap pasar Jakarta Barat.

Selain pangsa pasar yang telah terbentuk, kawasan ini juga tengah dicanangkan Pemerintah untuk menjadi SPBB (Sentra Pembangunan Bisnis Barat).

Kendati pengembangan hunian difokuskan ke arah vertikal, namun proyek landed house masih tetap ada demi memenuhi kebutuhan masyarakat. Porsinya bahkan seimbang dengan suplai apartemen.

Untuk pasar yang paling besar sekitar 70-80% mengincar hunian dengan harga jual Rp1 sampai Rp2 miliar. Sementara rumah Rp3 miliaran lebih disukai oleh konsumen high-end.