Infrastruktur Jakarta Utara memang tengah di genjot pemerintah. Apalagi potensi ekonomi DKI Jakarta sesungguhnya sangat kuat dimiliki oleh wilayah yang berbatasan dengan laut ini.

Kontribusi terbesar untuk pemasukan Jakarta Utara datang dari sektor industri pengolahan, disusul kemudian dari sektor perdagangan, hotel, restoran, dan dari angkutan dan komunikasi.

Dan yang tak kalah pentingnya Jakarta Utara punya pelabuhan yang menjadi simpul utama aktivitas ekspor impor semua komoditas strategis bagi negara seperti pergudangan, kawasan industri dengan aneka macam pabrik, pusat perniagaan, hingga wisata pantai teramai.

Itu sebabnya berbagai infrastruktur Jakarta Utara mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat dan daerah karena dinilai sangat penting untuk mendorong gerak laju perekonomian Jakarta dan nasional.

Dan saat ini sejumlah pengerjaan pembangunan infrastruktur Jakarta Utara juga sedang berlangsung di wilayah Kelapa Gading, salah satu wilayah hunian premium yang ada di Jakarta Utara. Kelapa Gading sendiri merupakan salah satu kecamatan yang dikembangkan perusahaan properti Summarecon Agung sejak tahun 1975 yang kini telah berubah menjadi kawasan yang tertata baik dan berkembang pesat.

proyek infrastruktur jakarta utara

Megaproyek infrastruktur raksasa enam ruas tol senilai Rp 42 triliun ini untuk tahap pertama ruas Semanan-Sunter (20,23 kilometer) dan Sunter-Pulo Gebang (9,44 km).

Cari-cari hunian di Jakarta Utara? Cek aneka pilihannya di sini!

Proyek tersebut di antaranya adalah jalan layang, kereta ringan (LRT), dan jalan tol bagian dari proyek enam ruas tol dalam kota Jakarta. Megaproyek infrastruktur raksasa enam ruas tol senilai Rp 42 triliun ini untuk tahap pertama ruas Semanan-Sunter (20,23 kilometer) dan Sunter-Pulo Gebang (9,44 km).

Jakarta Utara kini juga lagi giat-giatnya membangun lewat proyek-proyek infrastruktur raksasa dan modern. Sebut saja Proyek Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall di sepanjang pantai utara Jakarta dengan total investasi mencapai Rp 200 triliun yang diperkirakan akan memakan waktu 10 tahun.

Proyek ini ditujukan untuk mencegah kawasan pesisir Jakarta tenggelam oleh air laut akibat terus turunnya permukaan tanah di Jakarta. Pada Giant Sea Wall ini rencananya akan ada tanggul berbentuk garuda, di kawasan tengah ‘Garuda Megah’ merupakan bagian perluasan pusat kota Jakarta, dan memiliki kepadatan bangunan paling banyak dengan gedung-gedung pencakar langit.

Di bagian tengah ini, juga dirancang perkantoran baru di Jakarta, khususnya untuk perkantoran pemerintah. Tujuannya agar para investor lebih tertarik berinvestasi di kawasan tanggul laut ‘raksasa’.

Selain itu ada juga pengembangan infrastruktur Jakarta Utara lewat pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Ali Sadikin di Marunda dengan total investasi mencapai Rp50 triliun.

Proyek Mass Rapid Transit (MRT) dengan total investasi Rp 103 triliun yang saat ini baru mulai tahap I Lebak Bulus hingga Bundaran HI rencananya juga akan menyentuh wilayah Jakarta Utara pada tahap kedua.

Pembangunan koridor selatan-utara dari Lebak Bulus hingga Kampung Bandan akan direalisasikan setelah tahap pertama yang menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 15,7 km dengan 13 stasiun, yaitu tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah selesai.