Ulasan wilayah ini mengupas pasar properti Medan, ibukota propinsi Sumatera Utara yang juga merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia, setelah Jakarta dan Surabaya, serta kota terbesar di luar Pulau Jawa. Kota ini merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat yang didukung keberadaan Pelabuhan Belawan dan Bandar Udara Internasional Kualanamu yang merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia.
Yang menarik, Medan adalah kota pertama di Indonesia yang mengintegrasikan bandara dengan jalur kereta api. Itu sebab akses dari pusat kota menuju pelabuhan dan bandara dilengkapi oleh jalan tol dan kereta api. Letaknya yang berbatasan dengan Selat Malaka menjadikan Medan sebagai kota perdagangan, industri, dan bisnis yang sangat penting di Indonesia.
Dan sejak tahun 1950, kota ini telah beberapa kali melakukan perluasan areal, dari 1.853 hektare menjadi 26.510 hektare pada tahun 1974. Dengan demikian dalam tempo 25 tahun setelah penyerahan kedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir delapan belas kali lipat.
Luas Medan sekitar 26.510 hektare (265,10km²) atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainya, kota ini memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar.
Berdasarkan data Rumah.com Property Index, harga properti di Medan mengalami kenaikan sebesar 13,4% pada kuartal kedua 2018 dibanding kuartal keempat 2017.
Kota Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia, setelah Jakarta dan Surabaya. Geliat ekonomi dan masyarakatnya seolah tak pernah tidur. Namun, bukan berarti kota ini merupakan 'kota bisnis' semata. Kota ini masih memiliki sejumlah kawasan wisata, yang menjadi daya tarik wisatawan dari luar daerah.
Istana Maimun, misalnya, merupakan salah satu ikon kota berjuluk Melayu Deli ini. Istana Maimun dulunya merupakan Istana Kerajaan Deli. Istana ini dibangun pada tahun 1898, atau sekitar 120 tahun yang lalu.
Secara administratif, batas wilayah kota ini di sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka, sedan di sebelah selatan, barat, dan timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.
Sebagai daerah pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, kota ini memiliki posisi strategis sebagai pintu masuk kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri (ekspor-impor). Posisi geografis kota ini pada akhirnya mendorong perkembangan dalam dua kutub pertumbuhan secara fisik, yaitu daerah Belawan dan pusat Kota Medan saat ini.
Kota ini juga masih banyak menyisakan bangunan-bangunan tua dengan arsitektur khas Belanda. Contohnya: Gedung Balai Kota lama, Kantor Pos Medan, Menara Air Tirtanadi (yang merupakan ikon kota), Titi Gantung - sebuah jembatan di atas rel kereta api, Kantor Pos, Bank Indonesia, Gedung London Sumatera dan Bangunan tua di daerah Kesawan.
Selain itu, juga ada beberapa bangunan bersejarah, antara lain Istana Maimun, Masjid Raya Medan, Masjid Raya Al Osmani dan juga rumah Tjong A Fie di kawasan Jl. Jend. Ahmad Yani (Kesawan).
Kereta api juga menghubungkan kota ini dengan Tanjungpura di sebelah barat laut, Belawan di sebelah utara, Binjai-Tebing Tinggi-Pematang Siantar, dan Tebing Tinggi-Kisaran-Tanjungbalai-Rantau Prapat di tenggara.
Jalan Tol Belmera menghubungkan wilayah ini dengan Belawan dan Tanjung Morawa. Jalan tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi dan Medan-Binjai juga sedang direncanakan pembangunannya. Dan kini sistem Bus Rapid Transit Trans Mebidang telah beroperasi di kota Medan, kota Binjai, dan kabupaten Deli Sedang.
Urusan transportasi laut ada Pelabuhan Belawan yang terletak di bagian utara kota. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan Indonesia tersibuk di luar pulau Jawa. Layanan kapal feri juga menghubungkan Belawan dengan Penang di Malaysia.
Dan untuk transportasi udara terdapat Bandar Udara Internasional Polonia yang terletak tepat di jantung kota yang menghubungkan Medan dengan kota-kota besar lainnya di dalam dan luar negeri.
Namun sejak Juli 2013 operasional Polonia dihentikan dan dipindahkan ke Bandar Udara Internasional Kualanamu di Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang yang menghubungkan Medan dan sekitarnya dengan kota-kota seperti Bandung, Palembang, Jakarta, Surabaya serta Kuala Lumpur di Malaysia dan Singapura. [boy]
Baca Selengkapnya