Siapa tak kenal Pondok Indah. Kawasan elit di Jakarta Selatan ini, sejak puluhan tahun silam, memang dikembangan untuk menyasar kalangan atas. Apalagi berdasarkan pasaran terkini, harga terendah untuk rumah di Pondok Indah dibanderol Rp10 miliar. Akan tetapi, apakah rumah di Pondok Indah masih seksi sebagai sarana investasi?

Pondok Indah merupakan pemukiman mewah, mahal, dan terkenal memang dicap sebagai rumahnya para konglomerat, eskpatriat, pengusaha, hingga artis ibukota. Sebagai bukti, pada tahun 2016, harga pasaran untuk tanah kavling di lokasi utama (prime area) saja sekitar Rp40 Juta sampai Rp47 Juta per meter persegi.
Itu baru harga tanah saja belum termasuk bangunan. Prime area yang dimaksud bagus itupun meliputi Metro Alam dan Bukit Hijau. Jika dilihat di laman Beli Rumah.com saat ini, harga rumah di kedua area tersebut memang rata-rata sudah dipasarkan di atas Rp20 miliaran.
Sebelum lebih jauh membahas tren rumah di Pondok Indah, terlebih dulu Rumah.com ingin memaparkan bagaimana kondisi demand terhadap rumah tapak di Jakarta Selatan hingga Q1 2022. Datanya bisa dilihat melalui infogram di atas.
Terlihat jelas pada kuartal pertama tahun ini, indeks permintaan rumah di Jakarta Selatan menurun drastis baik dalam periode kuartalan maupun tahunan. Secara QoQ, indeks permintaan terkoreksi sebanyak -46,3 persen. Pada Q1 2022, posisi indeks berada di angka 53,4 atau lebih rendah 46,1 poin dibandingkan Q4 2021 yang meraih indeks 99,5.
Dalam periode tahunan, indeks permintaan rumah di Jakarta Selatan juga menurun tajam sampai -54,9 persen. Hal itu akibat perolehan indeks di Q1 2022 tak mampu melampaui capaian indeks di Q1 2021 yakni sebesar 118,5 (YoY).
Sejalan dengan yang terjadi di Jakarta Selatan secara menyeluruh, indeks permintaan rumah di Pondok Indah pun kini tengah mengalami kelesuan hebat. Pada Q1 2022, indeks permintaan rumah bertahan di angka 56,8 atau turun -54,2 persen dibandingkan Q4 2021 yang meraih indeks 123,9.
Penurunan pun terjadi dalam kurun waktu tahunan yakni mencapai -61,4 persen. Lagi-lagi hal itu disebabkan karena pencapaian indeks di Q1 2022 tak mampu menyaingi perolehan di kuartal yang sama tahun sebelumnya alias Q1 2021 dengan indeks 147,0 (YoY).
Lantas, apakah kelesuan indeks permintaan rumah yang terjadi di Pondok Indah ikut memengaruhi grafik pertumbuhan suplai dan harga?
10 Area di Jakarta Selatan dengan Indeks Permintaan Rumah Tertinggi
Berdasarkan rangkuman Rumah.com, sedikitnya ada 10 area di Jakarta Selatan dengan permintaan rumah tertinggi hingga Q1 2022, yang mana Pondok Indah masuk dalam lima peringkat teratas. Berikut ulasannya!
1. Jagakarsa
Meraih persentase permintaan sebanyak 16,13%, indeks harga rumah di Jagakarsa pada Q4 2021 mampu tumbuh sebanyak 5,0 persen secara YoY.
2. Bintaro
Sedangkan Bintaro menjadi lokasi di Jakarta Selatan yang meraih permintaan rumah tertinggi kedua dengan 8,31 persen. Harga rumah di Bintaro sendiri saat ini sudah relatif tinggi, yakni Rp3,8 miliar untuk rumah dengan tipe 175/164.
3. Lebak Bulus
Lebak Bulus menempati posisi ketiga dengan 5,65 persen indeks permintaan rumah. Jika ingin tinggal di salah satu perumahan bagus di sini, siapkan kocek sedikitnya Rp2,9 miliar.
4. Cilandak
Cilandak juga masuk dalam daftar 10 area Jakarta Selatan dengan indeks permintaan rumah tertinggi. Persentase permintaan untuk kawasan ini mencapai 4,81% dan bersaing dengan Pondok Indah
5. Pondok Indah
Menduduki urutan kelima dengan 4,30 persen, Pondok Indah menjadi lokasi di Jakarta Selatan yang cukup tinggi permintaannya. Rentang harga rumah di Pondok Indah dipasarkan minimal Rp9 miliaran dan tertinggi Rp80 miliaran.
6. Kemang
Sama-sama merupakan kawasan elit seperti Cilandak dan Pondok Indah, Kemang yang meraih persentase permintaan sebanyak 4.04 persen juga lebih banyak disasar kelas atas.
7. Cipete
Cipete yang berada di urutan ketujuh meraih indeks pernintaan rumah sebesar 3,72 persen. Tak beda jauh kondisinya dengan Kemang, pilihan rumah di Cipete dengan harga di bawah Rp10 miliar masih sangat mudah ditemukan.
8. Tebet
Tebet yang berada di dekat jantung Ibukota hingga kini masih mendapat permintaan rumah dari masyarakat sebesar 3,62 persen. Harga rumah di Tebet sangat bervariatif menurut lokasinya, namun umumnya dibanderol antara Rp2 miliar – Rp3,2 miliar untuk luas bangunan rumah maksimal 160m2.
9. Cinere
Sementara Cinere masih relatif ideal bagi property seeker kategori menengah atas. Meraih persentase pencarian 3,60 persen, konsumen yang punya budget Rp1,1 miliar masih sangat mungkin punya rumah di sini.
10. Pejaten
Di urutan terakhir ada Pejaten yang meraih persentase permintaan rumah sebanyak 3,47 persen. Pejaten sendiri punya akses yang mumpuni, mulai dari kedekatan dengan Stasiun Pasar Minggu maupun Halte TransJakarta.
Simak Tren Harga dan Suplai Rumah di Pondok Indah Terkini!
Pasar rumah di Pondok Indah memang cukup terbatas alias hanya bisa diakses oleh kalangan high end saja. Kendati begitu, kenyataannya tren harga rumah di kawasan elit ini tetap mampu tumbuh setara dengan pasar rumah di Jakarta Selatan pada segmen di bawahnya.
Menurut data Rumah.com Indonesia Property Market Index, indeks harga rumah di Pondok Indah pada Q1 2022 mencapai 92,6 atau naik 1,9 persen secara QoQ. Dimana pada kuartal sebelumnya atau Q4 2021, indeks saat ini bertahan di angka 90,9.
Selanjutnya dalam jangka waktu tahunan atau YoY, indeks harga rumah di Pondok Indah tumbuh tipis sebanyak 0,4 persen. Perolehan indeks harga di Q1 2022 yakni 92,6 sukses melampaui posisi indeks di Q1 2021 yang mencapai 92,2. Kendati tipis, namun pertumbuhan ini tentu sudah patut diapresiasi mengingat belum stabilnya pasar properti kelas mewah.
Beranjak dari sisi harga, RIPMI juga mengamati potensi investasi rumah di Pondok Indah menurut kacamata suplai. Hasilnya, terjadi penurunan cukup signifikan pada Q1 2022, yang mana sebelumnya indeks suplai relatif bagus di sepanjang tahun 2021.
Indeks suplai rumah di Pondok Indah pada Q1 2022 mencapai 192,9 atau turun -9,8 persen secara QoQ dibandingkan Q4 2021 yang meraih indeks 213,8. Sedangkan secara tahunan atau YoY, indeks suplai rumah di Pondok Indah mencapai persentase penurunan yang sama yakni -9,8 persen.
Hal itu disebabkan indeks di kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q1 2021 bertahan di angka lebih tinggi yakni 213,9. Penurunan yang terjadi inipun disinyalir merupakan respon atas keterbatasan pasokan rumah baru maupun rumah second di Pondok Indah.
Kendati begitu jangan khawatir, di laman Beli Rumah.com tetap tersedia lebih dari 4.000 listing rumah di Pondok Indah dengan berbagai variasi harga. Simak rangkumannya!
1. Rumah di Pondok Indah Harga di Bawah Rp10 Miliar
Untuk rumah di Pondok Indah dengan harga di bawah Rp10 miliar, umumnya luas tanah berada di rentang 250m2 – 400m2. Kondisinya pun ada yang masih baru namun di lokasi yang lebih ke pinggir, atau rumah bekas namun di area cukup premium seperti Alam Elok.
2. Rumah di Pondok Indah Harga Rp10 – Rp15 Miliar
Sementara untuk rumah di Pondok Indah dengan harga Rp10 miliar – Rp15 miliar, beberapa rumah menawarkan luas tanah di atas 400m2. Ada yang ditawarkan dengan gaya klasik, modern minimalis, hingga bernuansa villa.
3. Rumah di Pondok Indah Harga Rp15 – Rp20 Miliar
Berdasarkan rentang harga Rp15 miliar sampai Rp20 miliar untuk rumah di Pondok Indah, konsumen bisa menikmati kemudahan akses ke berbagai fasilitas publik yang jauh lebih mumpuni sebab rata-rata berada di prime area.
4. Rumah di Pondok Indah Harga Rp20 Miliaran
Semakin mahal harganya, tentu lokasinya semakin bagus. Benar saja, rumah di Pondok Indah harga Rp20 miliaran kebanyakan berada di posisi paling depan, dekat dengan sekolah, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan PIM 1, PIM 2, dan PIM 3.
5. Rumah di Pondok Indah Harga Rp30 Miliaran
Untuk rumah di Pondok Indah harga di atas Rp30 miliaran, luas tanah bahkan tak tanggung-tanggung. Ada yang memiliki luas sampai 2.100 meter persegi. Menarik, kan?
Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah