Perkembangan akses Serpong memang terbilang sangat pesat. Apalagi mengingat kawasan yang sejak tahun 1960-an ini dikenal sebagai kawasan lokasi galian pasir, di mana hampir seluruh jalan di kawasan ini rusak. Bopeng di mana-mana.

Sebelum tahun 2000-an, wilayah ini pun belum terhubung dengan baik ke sejumlah wilayah di sekitarnya. Warga yang tinggal di sini harus melalui jalan desa yang gampang rusak dan berkubang pada musim hujan.

Jalan Tol Serpong

Jalan Tol Serpong

Sebelumnya warga Serpong harus melintasi jalan di wilayah Bintaro Jaya karena Jalan Tol Serpong-Jakarta belum dibangun.

Tapi kini wilayah ini sudah bisa diakses dengan mudah. Misalnya lewat Jalan Tol Tomang-Kebon Jeruk-Tangerang-Merak dan ke luar di gerbang Tol Serpong Km 18. Lalu Tol JORR (Tol Lingkar Luar) dari Cikampek-Cikunir, ataupun Jalan Tol Lingkar Luar yang menghubungkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta-Ulujami yang menembus Tol Bintaro-BSD.

Semua akses tol tersebut mengintegrasikan area ini dengan sejumlah kawasan di Jakarta. Asal tahu saja, sebelumnya warga yang tinggal di kawasan ini harus melintasi jalan di wilayah Bintaro Jaya karena Jalan Tol Serpong-Jakarta belum dibangun. 

Kini hampir semua wilayah ini sudah saling terintegrasi. Pengembang kawasan ini juga membangun halte yang dilengkapi dengan pedestrian bagi pejalan kaki.

Pengembang-pengembang besar seperti Paramount juga bekerja sama dengan BSD membangun jalan tembus BSD-Gading Serpong sehingga mampu memecah kepadatan lalu lintas yang mengandalkan Jalan Raya Serpong yang kini mulai padat.

KRL Commuter Line Serpong

KRL Commuter Line Serpong

Wilayah ini bisa mengandalkan keberadaan Stasiun Serpong, Stasiun Cisauk, dan Stasiun Rawabuntu yang sudah dibenahi menjadi lebih baik.

Saat kawasan ini baru mulai dikembangkan, dulu hanya ada satu jalur kereta dan stasiun-stasiun kecil. Parahnya, di masa ini penumpang Kereta Rel Listrik atau KRL di jalur ini terpaksa duduk di atap akibat keterbatasan jam keberangkatan. Memang ada kereta ekspres, tapi tarifnya relatif lebih mahal

Kini pengguna KRL Commuter Line yang tinggal di wilayah ini bisa mengandalkan keberadaan Stasiun Serpong, Stasiun Cisauk, dan Stasiun Rawabuntu yang kini jauh lebih baik.

Sekarang jalur kereta yang melintas pun sudah berjalur ganda. Jalan-jalan penghubung menuju Jakarta pun seolah tidak pernah tidur. Lalu lintas KRL Commuter Line meningkat pesat. Dengan begitu akses ke kawasan ini kini makin mudah dan didukung pedestrian dan halte-halte transportasi publik.

Bahkan Sinar Mas Land yang mengembangkan BSD juga membangun stasiun intermoda di Cisauk. Nah, jika Anda sedang cari hunian dan bekerja di Jakarta, berarti tidak salah untuk punya hunian di kawasan ini.

Proyek Tol Serpong

Proyek Tol Serpong

Tol ini merupakan salah satu ruas Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 yang ditargetkan beroperasi dalam waktu dekat.

Saat ini juga tengah dikerjakan proyek Tol Serpong-Kunciran. Tol ini merupakan salah satu ruas Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 yang ditargetkan beroperasi dalam waktu dekat.

Pengoperasian jalan tol sepanjang 11,4 kilometer ini ditargetkan selesai pertengahan tahun 2019. Tol yang digarap PT Marga Trans Nusantara ini terdiri atas dua seksi. Seksi I yang melintas di Kota Tangerang Selatan sepanjang 6,72 kilometer dan Seksi II Kota Tangerang sepanjang 4,42 kilometer.

Kehadiran tol ini ditujukan guna mendukung kelancaran arus kendaraan, terutama kendaraan logistik menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Melansir data monitoring BPJT, progres konstruksi untuk kedua seksi baru mencapai 88,76 persen.

Adapun untuk proyek pembangunan jalan Tol JORR Ruas Cinere–Serpong juga terbagi menjadi dua seksi.

  • Seksi I Serpong-Pamulang sepanjang 6,5 km telah mencapai 66,52% dengan progress lahan sebesar 84,16%.

  • Untuk seksi II Pamulang–Cinere sepanjang 3,6 km telah mencapai 44,82% dengan progress lahan sebesar 67,60.

Pembangunan Tol JORR W2 Ruas Cinere–Serpong sepanjang 10,1 km ini ditargetkan rampung Oktober 2018.

Sumber: Arsip Interaktif Kompas

Itulah perkembangan akses Serpong terkini. Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat Area Insider.

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah