Penyesuaian tarif tol pada ruas jalan Tol Dalam Kota (Tol Dalkot) yang dikelola PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) akan mulai diberlakukan pada Jumat, 31 Januari 2020 pukul 00.00 WIB.

Jadi Tol Dalkot seperti ruas Cawang-Tomang-Pluit dan Cawang-Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan akan mengalami penyesuaian tarif. Kenaikan tarif tol ini mengacu Keputusan Menteri PUPR Nomor 1231/KPTS/M/2019 per tanggal 31 Desember 2019 lalu.

Butuh informasi lengkap seputar perkembangan dan potensi kawasan lainnya? Simak info lengkapnya di AreaInsider.

Tarif Tol Pondok Aren-Serpong Juga Naik

Tarif Tol Pondok Aren-Serpong Juga Naik

Evaluasi dan penyesuaian tarif tol memang dilakukan setiap dua tahun berdasarkan tarif lama yang disesuaikan dengan pengaruh inflasi.

Tak hanya Tol Dalkot Jakarta, Tol Lingkar Luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) ruas Pondok Aren-Serpong juga akan mengalami kenaikan tarif untuk kendaraan Golongan I dan II.

Sebelumnya tarif untuk kendaraan Golongan I sebesar Rp6.500 dan Golongan II sebesar Rp11.500. Dengan penyesuaian ini, tarif baru kedua golongan kendaraan tersebut menjadi Rp7.000 dan Rp13.500.

Direktur Utama PT Bintaro Serpong Damai (BSD) Purwoto selaku pengelola Tol Pondok Aren-Serpong menuturkan, penyesuaian tarif baru Tol Pondok Aren-Serpong ini juga mulai berlaku pada 31 Januari 2020 pukul 00.00 WIB.

Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 1233/KPTS/M/2019 tentang penyesuaian tarif pada ruas jalan Tol Pondok Aren-Serpong, menjadi dasar penyesuaian tarif.

Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, kpr, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah.com.

Perubahan tarif tol ini juga telah diatur dalam Pasal 48 ayat (3) Undang Undang (UU) Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan Pasal 68 ayat (1) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan PP Nomor 30 Tahun 2017 tentang perubahan ketiga atas PP Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol.

Bertolak dari regulasi tersebut, evaluasi dan penyesuaian tarif tol memang dilakukan setiap dua tahun berdasarkan tarif lama yang disesuaikan dengan pengaruh inflasi.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah mengeluarkan keputusan penyesuaian tarif tol.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk pengembalian investasi dan biaya operasional/pemeliharaan jalan tol dan untuk mempertahankan Standar Pelayanan Minimal (SPM) terhadap semua ruas jalan tol di Indonesia.

Keputusan ini juga sudah diatur dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) antara Pemerintah dengan Investor. “Jadi, keputusan menyesuaikan tarif ini sudah sesuai dengan penilaian dan evalusi atas pemenuhan seluruh Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan oleh BPJT,” kata Purwoto.

Tak hanya itu, Purwoto menambahkan, kenaikan tarif juga dihitung berdasarkan angka inflasi Kota Tangerang Selatan selama 2 tahun terakhir yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu sebesar 7,60 persen.

Tarif Tol Naik? Banyak Cara Menuju Serpong

Tarif Tol Naik? Banyak Cara Menuju Serpong

Anda yang tinggal di wilayah ini bisa mengandalkan keberadaan Stasiun Serpong, Stasiun Cisauk, dan Stasiun Rawabuntu.

Perkembangan akses Serpong memang terbilang sangat pesat. Apalagi mengingat kawasan yang sejak tahun 1960-an ini dikenal sebagai kawasan lokasi galian pasir, di mana hampir seluruh jalan di kawasan ini rusak. Bopeng di mana-mana.

Sebelum tahun 2000-an, wilayah ini pun belum terhubung dengan baik ke sejumlah wilayah di sekitarnya. Warga yang tinggal di sini harus melalui jalan desa yang gampang rusak dan berkubang pada musim hujan.

Banyaknya akses dari dan menuju Serpong memang membuat banyak pilihan sekalipun tarif tol naik. Nah, jika Anda tertarik untuk punya hunian atau berinvestasi di Kawasan ini, simak aneka pilihan huniannya di sini!

Tapi kini wilayah ini sudah bisa diakses dengan mudah. Misalnya lewat Jalan Tol Tomang-Kebon Jeruk-Tangerang-Merak dan ke luar di gerbang Tol Serpong Km 18. Lalu Tol JORR (Tol Lingkar Luar) dari Cikampek-Cikunir, ataupun Jalan Tol Lingkar Luar yang menghubungkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta-Ulujami yang menembus Tol Bintaro-BSD.

Kenaikan tarif tol dari dan menuju Serpong juga tak lantas akan membuat kawasan hunian paling potensial di Tangerang Selatan ini jadi sepi peminat. Apalagi penyesuaian tarif tol juga tidak terlalu signifikan dan banyak cara menuju Serpong yang juga hemat kantong.

Jika tak ingin lewat jalan tol, untuk menuju Jakarta Anda bisa melintasi jalan di wilayah Bintaro Jaya atau lewat Ciputat. Misalnya dari TB Simatupang atau Pondok Indah ke arah Lebak Bulus, terus saja ke arah Ciputat.

Setelah turun dari flyover Pasar Ciputat, ambil putaran balik lalu belok ke kiri di pertigaan pasar Ciputat. Terus saja hingga tiba di pertigaan Jombang, belok kiri ke arah Ciater Raya maka Anda sudah sampai di kawasan Serpong.

Pada jam sibuk dengan menggunakan mobil, waktu yang dibutuhkan untuk menempuh ruas jalan ini bisa mencapai 1 jam. Di luar jam berangkat dan pulang kerja, ruas jalan ini bisa ditempuh dalam waktu sekitar 35 menit.

Sementara itu dari arah Tangerang tanpa melewati tol, Anda bisa menuju Jalan Raya Serpong langsung. Selain itu tersedia juga angkutan umum seperti angkutan kota, feeder busway, sampai shuttle bus sebagai fasilitas yang disediakan pengembang perumahan semacam BSD.

Jika ingin hemat dan cepat Anda bisa manfaatkan KRL Commuter Line – Green Line. Anda yang tinggal di wilayah ini bisa mengandalkan keberadaan Stasiun Serpong, Stasiun Cisauk, dan Stasiun Rawabuntu.

Jangan kuatir, jalur kereta di kawasan ini pun sudah berjalur ganda. Tambah lagi frekwensi KRL Commuter Line juga meningkat pesat. Dengan begitu akses ke kawasan ini kini makin mudah dan didukung pedestrian dan halte-halte transportasi publik.

Jadi sekalipun tarif tol naik tinggal di Serpong tetap bisa hemat dong! Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat Area Insider.

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah