Secara usia, Tangerang Selatan memang masih tergolong muda. Terbentuk pada tahun 2008 atau kini usianya baru menginjak 14 tahun. Namun usia yang masih remaja tak menghalangi sejuta potensi kawasan. Rumah.com mencatat, tren indeks properti Tangerang Selatan nyaris tumbuh optimal dari tahun ke tahun.

Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom yang terbentuk pada akhir tahun 2008 berdasarkan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten tertanggal 26 November 2008.

Pembentukan daerah otonom baru tersebut merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang. Hal itu dilakukan dengan tujuan meningkatkan pelayanan dalam bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan serta dapat memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

Dalam kaitannya dengan industri properti, Tangerang Selatan pun boleh dibilang sangat inovatif dan akseleratif. Tak percaya? Simak tren indeks properti Tangerang Selatan di bawah ini!

Tren Indeks Properti Tangerang Selatan: Harga dan Suplai

Merujuk data terbaru dari Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI), indeks harga properti gabungan –rumah dan apartemen– di Tangerang Selatan saat ini mengalami pertumbuhan yang baik. Secara Quarter on Quarter/QoQ, indeks harga properti menguat sebesar 1,9 persen akibat dari terkoreksinya indeks menjadi 125,0 di Q1 2022.

Tidak hanya tumbuh secara QoQ, dalam periode tahunan (Year on Year/YoY) indeks harga properti gabungan di Tangerang Selatan juga meningkat sebesar 11,4 persen. Hal ini lantaran indeks harga properti di Q1 2022 yakni 125,0 lebih tinggi daripada indeks harga properti di Q1 2021 sebesar 112,1.

Beranjak dari harga, RIPMI juga membeberkan kondisi sektor properti di Tangerang Selatan menurut aspek suplai untuk properti gabungan (rumah dan apartemen).

Sesuai infogram di atas, secara QoQ indeks suplai properti gabungan di Tangerang Selatan pada Q1 2022 terkoreksi positif sebanyak 9,1 persen. Kenaikan terjadi lantaran indeks di kuartal sebelumnya yakni Q4 2021 sebesar 205,3 masih lebih rendah daripada pencapaian indeks di Q1 2022 sebesar 224,0.

Kenaikan indeks suplai properti di Tangerang Selatan secara QoQ juga terjadi dalam periode YoY. Dimana indeks suplai pada Q1 2022 yang mencapai 224,0 sukses menyaingi perolehan indeks di kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q1 2021 yakni sebesar 191,7. Persentase kenaikan secara YoY inipun mencapai 16,8 persen.

Tren Indeks Properti Tangerang Selatan: Demand dan Area Tertinggi

Rumah.com menemukan, indeks permintaan (demand) properti pada area di Tangerang Selatan mengalami kelesua sepanjang Q1 2022. Dimana pada kuartal satu tahun ini, indeks demand mencapai 69,5 atau anjlok sebesar -45,8 persen dibandingkan Q4 2021 yang meraih indeks 128,2 (QoQ).

Lalu dalam kurun waktu tahunan, indeks permintaan properti pada area di Tangerang Selatan untuk Q1 2022 terkoreksi sebanyak -51,5 persen. Penurunan indeks demand secara signifikan ini diharapkan segera membaik di kuartal selanjutnya.

Selain mengamati tren indeks permintaan properti di Tangsel, Rumah.com juga merangkum ada lima area di kawasan ini yang punya demand cukup tinggi. Apa saja kelima area tersebut?

1. BSD 

Diantara kelima area di Tangerang Selatan dengan indeks permintaan properti tertinggi, BSD menjadi menduduki peringkat satu dengan indeks 17,34 persen. Sudah tentu, di BSD masyarakat bisa menemukan beragam opsi hunian antara rumah tapak atau apartemen.

2. Pamulang

Selanjutnya di peringkat dua ada Pamulang yang meraih indeks permintaan sebesar 16,53 persen.  Pamulang kini jadi salah satu primadona baru karena posisinya yang menghubungkan Ciputat dan BSD dengan infrastruktur memadai yang didukung pengembang besar.

3. Bintaro

Area favorit di kawasan Tangerang Selatan selanjutnya adalah Bintaro dengan indeks demand 16,37 persen. Bintaro disebut layak menjadi lokasi hunian yang ideal untuk keluarga, lantaran tata lingkungannya yang rapi dan suasananya yang masih cukup rindang.

4. Ciputat 

Disusul Ciputat yang merupakan salah satu area di Tangerang Selatan paling tinggi peminat dengan indeks 11,80 persen.

5. Serpong

Di urutan terakhir ada Serpong yang mengantongi indeks permintaan properti sebanyak 11,09 persen hingga Q4 2021.

Tren Indeks Properti Tangerang Selatan: Harga Rumah VS Apartemen

Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) mengungkapkan bahwa indeks harga rumah tapak di Tangerang Selatan berada dalam catatan positif yang ditandai dengan naiknya indeks secara QoQ dan YoY.

Pada Q1 2022, indeks harga rumah di Tangerang Selatan mencapai 125,0 atau naik 1,3 persen secara kuartalan dibandingkan Q4 2021 yang meraih indeks 123,4. Kenaikan secara QoQ, meski belum cukup signifikan, tetap mengindikasikan bahwa pasar perumahan di kawasan penyangga Jakarta ini masih potensial dalam jangka waktu singkat.

Selanjutnya dalam kurun waktu tahunan, indeks harga rumah di Tangerang Selatan mengalami kenaikan lebih tinggi sebesar 11,1 persen. Pada Q1 2022, indeks yang mencapai 125,0 sukses melampaui posisi indeks di kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q1 2021 yakni 112,5 (YoY).

Jika pada pasar perumahan kondisinya masih sangat positif, bagaimana dengan apartemen? Sayangnya, RIPMI mencatat bahwa indeks harga apartemen di Tangerang Selatan masih dihantaui kelesuan sepanjang tiga kuartal terakhir.

Dimana pada Q1 2022, indeks harga apartemen di Tangerang Selatan mencapai 109,5 atau turun -2,9 persen dibandingkan Q4 2021 yang bertahan di indeks 112,7. Jika ditarik tren jangka panjangnya, indeks harga apartemen memang masih bergejejolak sebagai dampak dari pandemi yang lebih menekan pasar hunian jangkung.

Kendati demikian, indeks harga apartemen di Tangerang Selatan secara tahunan turun -1,0 persen atau masih lebih kecil angkanya dibandingkan indeks secara QoQ. Indeks harga apartemen pada Q1 2021 berada di posisi 110,5 yang mana lebih unggul sedikit dibandingkan indeks harga di Q1 2022 yakni 109,5 (YoY).

Tren Indeks Properti Tangerang Selatan: Suplai Rumah VS Apartemen

Beranjak dari tren harga ke suplai, RIPMI mengungkapkan bahwa indeks suplai rumah tapak di Tangerang Selatan berada dalam catatan positif yang ditandai dengan naiknya indeks secara QoQ dan YoY.

Pada Q1 2022, indeks suplai rumah di Tangerang Selatan mencapai 228,3 atau naik 9,2 persen secara kuartalan dibandingkan Q4 2021 yang meraih indeks 209,1. Kenaikan secara QoQ ini jelas mengindikasikan bahwa pengembang rumah tapak di Tangsel masih giat dalam membangun dan melahirkan unit pasokan baru.

Selanjutnya dalam kurun waktu tahunan, indeks harga suplai di Tangerang Selatan mengalami kenaikan lebih tinggi sebesar 16,5 persen. Pada Q1 2022, indeks yang mencapai 228,3 sukses melampaui posisi indeks di kuartal yang sama tahun sebelumnya atau Q1 2021 yakni 195,9 (YoY).

Jika pasokan di segmen perumahan kondisinya masih sangat positif, bagaimana dengan apartemen? Menurut RIPMI, tren harga apartemen yang lesu tidak menghalangi pertumbuhan suplai apartemen di Tangerang Selatan pada kuartal pertama 2022.

Dimana pada Q1 2022, indeks suplai apartemen di Tangerang Selatan mencapai 170,0 atau naik 7,0 persen persen dibandingkan Q4 2021 yang bertahan di indeks 158,8. Jika ditarik tren jangka panjangnya, indeks suplai apartemen mencatat pertumbuhan yang bagus dalam tiga kuartal terakhir.

Sedangkan dalam periode tahunan, indeks suplai apartemen di Tangerang Selatan naik lebih drastis yakni 23,2 persen. Hal itu terjadi lantaran indeks suplai  apartemen pada Q1 2022 berada di posisi 170,0 yang mana jauh lebih unggul dibandingkan indeks harga di Q1 2021 yakni 138,0 (YoY).

Rekomendasi Hunian di Tangerang Selatan

Dari tren suplai, baik apartemen maupun rumah tapak sama-sama menoreh pertumbuhan tren yang sangat bagus. Kendati dari sisi harga, apartemen masih saja mengalami kelesuan, sementara pasar rumah tapak masih terjaga dengan baik. Oleh sebab itu, berikut Rumah.com rekomendasikan deretan perumahan di Tangerang Selatan yang bisa jadi pertimbangan.

  1. Cozmo House @Myza

Cozmo House @Myza ditawarkan cukup kompetitif yakni mulai Rp1,5miliar atau sekitar Rp20juta per meter persegi.

  1. Perumahan di Pamulang

Mencari hunian di Pamulang pun tak akan sulit. Bila menginginkan lokasi yang strategis, Amadea Townhouse Pondok CabeThe Amazia Houses maupun Prive Hills Residence, bisa dijadikan alternatif yang ketiganya bisa dimiliki dengan merogoh kocek Rp1,5 miliar.

  1. Golden Prime Bintaro

Jika menyasar rumah tapak di kawasan ini, maka bisa pertimbangkan Golden Prime Bintaro. Lokasi perumahan ini bisa ditempuh dalam waktu 10 menit dari Stasiun Sudimara, dengan penawaran unit tipe 60m2 seharga Rp600 jutaan. Masih sangat terjangkau, kan? Soal fasilitas, di dalam perumahan tersedia pusat kebugaran, arena bermain, dan keamanan 24 jam.

  1. Linaya Community Living

Rekomendasi hunian di kawasan ini adalah Linaya Community Living. Mengusung gaya compact kontemporer masa kini, unit seluas 62m2 di sini dibanderol Rp1,8 miliar. Fasilitas yang dihadirkan di area perumahan meliputi kolam renang, community lounge, taman bermain anak, outdoor gym, serta jogging track.

  1. Hummingbird House

Hummingbird House berada di kawasan premium Serpong. Letaknya tepatnya 150 meter dari jalan utam. Townhouse ini dibangun seluas kurang lebih hampir 1 hektare dan dilengkapi sejumlah fasilitas seperti gym dan kolam renang. Selain itu, dibangun pula playground dan mini library. Terkait harga, cukup rogoh kocek sebesar Rp1,5 miliaran untuk bisa menghuni salah satu unitnya.

Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah