RumahCom – Kasus perampokan disertai tindak kekerasan yang terjadi di rumah milik Dodi Triono di Pulomas, Jakarta Timur, seolah menjadi pelajaran bagi masyarakat luas untuk lebih ekstra siaga dalam urusan keamanan rumah.
Sebabnya, seringkali kelalaian menjadi sumber utama yang menyebabkan rumah rentan didatangi kawanan perampokan.
Kriminolog dari Universitas Indonesia, Josias Simon kepada Rumah.com mengatakan, lazimnya aksi perampokan terjadi pada rumah yang kondisinya tengah kosong, baik itu ditinggal berlibur atau mudik.
Meski kenyataannya tren ini mendadak berubah saat mengetahui kasus perampokan Pulomas berlangsung ketika rumah dalam keadaan ramai. Diketahui, saat kelompok pencuri datang, situasi rumah Dodi Triono sedang dihuni oleh 9 orang termasuk ketiga anak Dodi dan Asisten Rumah Tangga (ART).
“Sudah hal yang umum bahwa tren kejahatan dalam hal pencurian harta benda di rumah meningkat terutama di musim liburan atau hari raya. Baik sebelum atau sesudah. Saya tidak bisa menyebut angka pasti, namun sekitar 10% tindak perampokan terjadi dan tidak dilaporkan,” terangnya.
(Baca juga: Belajar dari Kasus Pulomas, Waspadai Teror Kejahatan di Rumah)
Menurut survey yang dilakukan Rumah.com, keamanan adalah salah satu dari tiga pertimbangan utama konsumen dalam membeli rumah, selain lokasi dan kemampuan finansial.
“Karena itu, pencari rumah harus waspada dengan potensi kriminalitas terutama pencurian di rumah. Cek baik-baik, jika perlu tanya warga sekitar termasuk RT/RW apakah kawasan yang diincar minim terkena aksi kejahatan,” ungkap Country Manager Rumah.com, Wasudewan.
Sebagai referensi, sebenarnya masyarakat bisa dengan mudah mengetahui seberapa aman suatu lingkungan perumahan dengan menyimak Review Properti yang bisa ditemukan hanya di Rumah.com.
“Bahkan pembaca bisa mendapatkan informasi berapa jumlah personel satpam yang diterjunkan developer di sebuah klaster. Dengan begitu, mereka bisa lebih punya rasa percaya dan nyaman untuk bertempat tinggal di sana,” tandasnya.
Tips Meminimalisir Kejahatan
Selain mencermati hal diatas, langkah preventif lain yang bisa dilakukan oleh pemilik rumah antara lain memasang alarm atau kamera CCTV di titik-titik strategis. Mulai dari halaman/taman rumah, kamar tidur dan ruang keluarga.
Atau Anda juga bisa menggunakan tenaga keamanan pribadi (satpam) dari perusahaan penyedia jasa pengamanan. Tetapi syaratnya, pilihlah satpam yang telah dibekali sertifikat resmi sebagai security service professional.
Tidak hanya itu, mengingat dalam aksi perampokan yang diincar adalah barang berharga di rumah, maka sebaiknya Anda tidak diperkenankan menyimpannya di lemari rumah. Supaya aman, simpanlah benda berharga tersebut dititipkan di bank atau rumah pegadaian.
Taktik terakhir yang layak dipraktekkan adalah menambah gembok pintu masuk dengan model yang menggunakan kode. Saat ini terdapat dua tipe pengaman, antara lain elektrik dan gembok besi. Dengan begitu, selain kunci utama, Anda bisa memiliki double safety karena kode dapat diubah sewaktu-waktu.