RumahCom – Awal Mei lalu, masyarakat Indonesia kembali dihebohkan dengan kebijakan pemerintah yang mencabut subsidi listrik untuk pelanggan 900 VA. Akibatnya, banyak yang mengeluhkan kebijakan ini membuat pengeluaran rumah tangga ikut membengkak.
Bagaimana tidak, menurut pengakuan salah satu ibu rumah tangga, Lismawati Anis, semula ia hanya menganggarkan Rp100 ribu untuk konsumsi listrik selama satu bulan. Namun kini, ia harus mengeluarkan kocek Rp150 ribu sampai Rp200 ribu.
Kenaikan listrik sejatinya memang mengecewakan. Tapi sebagai pelanggan yang pintar, perubahan tarif harus disikapi dengan lebih bijak dalam menggunakan listrik. Contohnya seperti pandai mengatur kapan peralatan elektronik di rumah tangga digunakan dan dimatikan.
Baca juga: Pusing Listrik Naik, Pindah ke Panel Surya SajaPusing Listrik Naik, Pindah ke Panel Surya Saja
Lantas, apa saja barang elektronik maupun peralatan rumah tangga yang bisa membuat tagihan listrik membengkak?
Lampu non LED
Meski lampu non LED harga jualnya lebih murah, akan tetapi untuk pemakaian jangka panjang lampu jenis ini bisa jadi salah satu pemicu borosnya listrik di rumah.
Sementara, bukan rahasia umum lagi bahwasanya penggunaan lampu LED mampu menimimalisir ongkos pulsa listrik yang cukup besar. Lampu jenis ini mempunyai keunggulan lebih hemat energi, lebih terang, tidak panas, menghasilkan warna benda yang natural, dan lebih tahan lama.
Hanya dengan daya listrik rendah, lampu LED mengeluarkan cahaya lebih terang setara lampu biasa berdaya listrik lebih besar. Untuk kamar mandi atau kamar tidur minimalis, lampu LED berdaya 3 watt saja dirasa sudah optimal.
Magic jar
Sebaiknya hindari pemakaian barang elektronik yang satu ini pada malam hari. Melainkan pada pagi hari, dan jangan terlalu lama membiarkan waktu memanaskan berlangsung.
Perlu diketahui, ketika menanak nasi besar daya yang diserap oleh magic jar adalah 395 watt sementara daya memanaskan nasi adalah 77 watt.
Lemari es
Salah satu bentuk tertib dalam menggunakan lemari es adalah dengan tidak sering membuka tutup lemari es. Menurut penelitian, seringnya Anda membuka dan menutup lemari es maka akan meningkatkan konsumsi energi refrigerator.
Ketika lemari es dibuka, udara hangat dan lembap dari luar akan bercampur dengan udara dingin di dalamnya.
Kemudian, udara hangat suhunya akan turun. Hal inilah yang menyebabkan lemari es membutuhkan energi ekstra untuk melakukan proses pendinginan.
Setrika
Setrika sedikitnya memerlukan daya hampir 300 watt dalam satu kali pencolokan. Tak heran, beberapa ibu rumah tangga memilih untuk menggosok pakaian hanya dua kali bahkan satu kali dalam seminggu. Tujuannya tak lain adalah demi menghindari pemborosan listrik.
Beruntungnya, saat ini hampir semua setrika listrik dilengkapi dengan alat yang menghidupkan dan mematikan aliran listrik secara otomatis. Untuk menghemat listrik digunakan setrika listrik yang dengan panas yang sesuai dengan kebutuhan jenis pakaian.
Rumah yang besar juga otomatis mendorong pemakaian listrik menjadi lebih besar pula. Bagi Anda yang sedang berniat membeli rumah pertama, sebaiknya sesuaikan luas ruangan dengan jumlah anggota.
Tertarik mencari rumah baru? Temukan rumah dengan dua kamar tidur dengan harga di bawah Rp350 juta di sini!
Fathia Azkia
Penulis adalah content writer di Rumah.com. Untuk berkomunikasi dengan penulis, Anda dapat mengirim email ke: Fathiaazkia@rumah.com atau melalui Twitter: @fathianyaaa