Sinar UV-C Bisa Bebaskan Ruang Dari Virus Berbahaya Seperti Covid-19

3 Des 2020

RumahCom – Upaya untuk memastikan ruangan bebas dari virus terus dilakukan berbagai kalangan. Teknologi memungkinkan upaya disinfeksi dengan menggunakan pencahayaan UV-C yang bisa membunuh berbagai virus, kuman, dan bakteri. Datascrip menghadirkan solusi itu dengan instalasi pencahayaan UV-C.

Berbagai pihak terus berupaya untuk memutus penyebaran Covid-19 supaya masyarakat bisa tetap menjalankan berbagai aktivitasnya. Setelah hampir setahun kita hidup dengan pandemi yang memunculkan berbagai tatanan baru (new normal) khususnya penerapan protokol kesehatan untuk memastikan lingkungan kita tetap bersih dan aman dari virus Covid-19.

Metode sterilisasi yang banyak digunakan saat ini yaitu dengan disinfektan dan pada perkembangannya juga berkembang dengan teknologi lain. Salah satunya dengan metode disinfeksi menggunakan teknik penyinaran ultraviolet tipe C (UV-C) yang terbukti efektif untuk menyerang virus Sars-Cov-2 penyebab Covid-19 juga bisa menghancurkan DNA bakteri dan jamur hingga virus yang bermutasi.

PT Datascrip, perusahaan yang memasarkan produk-produk untuk bisnis perkantoran, menghadirkan pencahayaan UV-C dari Signify untuk kebutuhan disinfeksi di lingkungan perkantoran. Menurut Sylvia Lionggosari, Business Unit Director Datasrip, perusahaannya menjadi value added partner Signify di Indonesia untuk memberikan layanan menyeluruh pemasangan lampu UV-C Signify yang didukung smart control untuk meminimalisir human error.

“Implementasi disinfeksi dengan metode sinar UV-C didasarkan pada kondisi ruang kantor dan desain ini sangat penting untuk menentukan jumlah dan tata letak lampu UV-C yang akan dipasang. Lampu harus dengan dosis yang tepat supaya penyinarannya efektif untuk seluruh ruangan,” ujarnya.

Sinar UV-C bisa menjadi pilihan disinfeksi non kimia yang aman, praktis, dan sangat efektif bila digunakan sesuai petunjuk. Sinar UV-C memiiki panjang gelombang tertentu untuk menonaktifkan mikroorganisme dengan cara menghancurkan asam nukleat dan mengganggu DNA-nya sehingga mikroorganisme tidak bisa melakukan fungsi vitalnya.

Disinfeksi dengan sinar UV-C ini juga tidak hanya bisa diterapkan pada permukaan benda tapi juga bisa mensterilkan udara dan air dari berbagai macam virus termasuk Sars-Cov-2. Radiasi sinar UV-C dengan panjang gelombang 253,7 nanometer bisa menghancurkan DNA dari bakteri, jamur, dan virus sehingga menjadi tidak berbahaya.

Temukan rumah idaman Anda di pameran virtual multi-market pertama di Asia.

Penelitian dari Universitas Boston terhadap produk ini menyebutkan, paparan sinar UV-C dengan dosis 22 mj/cm2 dapat menonaktifkan 99,9999 persen virus Sars-Cov-2 dalam waktu 25 detik. Ada beberapa metode disinfeksi dengan sinar UV-C ini seperti chamber disinfection dengan menyinari obyek ke dalam kotak lampu UV-C.

Kemudian metode upper air yaitu memasang lampu pada plafon untuk menyerang virus dan bakteri yang ada di udara. Terakhir, metode surface disinfection yang cocok diterapkan di ruang kerja kantor karena menyinari permukaan benda-benda yang tampak di ruangan seperti perangkat kerja keyboard, alat tulis, mesin-mesin, dan sebagainya.

Paparan sinar ini sendiri selama tidak mengenai manusia secara langsung tidak akan menimbulkan bahaya kesehatan. Karena itu penerapan instalasi maupun teknologi penunjang lainnya perlu diperhatikan untuk memastikan metode disinfeksi dengan cara pencahayaan ini tetap aman.

Ada beberapa sistem keamanan seperti warning light yang menyala untuk menandakan ruangan sedang dalam proses penyinaran UV-C, sistem akses yang akan menjaga dengan mengunci pintu, sensor deteksi yang akan mematikan lampu secara otomatis, sensor gerak yang akan memastikan lampu UV-C tidak akan menyala saat masih ada orang, dan sebagainya.

“Penerapan sinar UV-C di lingkungan kantor bisa dilakukan di ruang rapat, toilet, area kerja, maupun ruang tertutup lainnya. Dengan penerapan metode ini sesuai prosedur keamanan dan keselamatan, para pekerja bisa tetap produktif, aman, dan sehat. Bahkan, teknologi ini juga bisa mencegah penularan penyakit lain yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur sekaligus membuat kualitas udara di ruang kerja menjadi lebih sehat,” jelas Sylvia.

Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

KIRIM KOMENTAR

Anda juga mungkin menyukai beberapa artikel ini

Untuk Anggaran Tahun Depan, Kementerian PUPR Telah Lelang Lebih 4.000 Pekerjaan Senilai Rp46,64 triliun

RumahCom – Kementerian PUPR telah melakukan lelang dini pekerjaan sejak bulan Oktober 2020 untuk program kerja 2021. Lelang dini dilakukan untuk mempercepat proses pekerjaan sehingga bisa dilakukan

Lanjutkan membaca2 Des 2020

Pemerintah Dorong Pengembang Lebih Kreatif Saat Pandemi

RumahCom – Kalangan pengembang didorong untuk kreatif dan inovatif terkait produk yang diluncurkan saat situasi pandemi Covid-19. Produk properti harus bisa menyediakan berbagai sarana untuk antisip

Lanjutkan membaca2 Des 2020

Rangkaian Pengembangan Agen: Cara Memaksimalkan Kinerja Listing Anda dengan FItur-fitur ini

Ini adalah perlombaan tanpa akhir untuk menangkan, terutama di pasar properti yang sangat kompetitif tempat Anda berada.Selalu ada proyek yang lebih baru, pengembangan yang lebih baik, listing yang le

Lanjutkan membaca2 Des 2020

Kapan dan Di Mana Memfokuskan Listing Anda Di Bulan Desember

 Kita sudah berada di bulan terkahir di tahun 2020, dan kami senang dapat membawakan edisi spesial ini – Selamat datang di artikel Kapan dan Di Mana Memfokuskan Listing Andan Di Bulan Desember.Kapa

Lanjutkan membaca3 Des 2020

Aplikasi Ini Mudahkan Program Perumahan

RumahCom – Ditjen Perumahan Kementerian PUPR meluncurkan aplikasi Sibaru untuk  memudahkan koordinasi hingga pelaksanaan program perumahan. Dengan aplikasi ini pemerintah daerah bisa memasukkan usu

Lanjutkan membaca3 Des 2020

Masukan