RumahCom – Tahun 2018 lalu merupaan puncak dari lesunya sektor properti semenjak 2013-2014, namun kenaikan tren mulai meningkat lagi semenjak tahun 2019. Kendati demikian tahun 2020 ini menjadi menjadi kendala kembali karena adanya pandemic Covid-19.
Pada tahun 2019, tren yang sangat baik ini juga terus berlanjut pada periode Januari hingga pertengahan Maret 2020. Umumnya, periode awal tahun merupakan masa penurunan untuk transaksi sektor properti tapi pada tahun 2020 ini trennya justru meningkat dibandingkan periode akhir tahun sebelumnya, hal itulah yang semakin membuat pasar semakin positif.
Kendati demikian pada bulan Maret yang lalu, Indonesia mulai mengalami pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk memutus penyebaran virus telah membuat banyak kantor marketing tutup dan banyak kegiatan yang harus dilakukan dari rumah dengan memanfaatkan teknologi online dan banyak hal lainnya yang berubah untuk menyesuaikan dengan penerapan PSBB.
Kondisi ini tentu membuat sektor properti menjadi terpukul kembali, apalagi menginat sebelumnya sektor property sudah mulai mengalami peningkatan. Menurut pengamat properti dan CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda, sektor properti masih memiliki potensi, yaitu dengan memanfaatkan marketing digital untuk memperkuat branding, positioning, hingga memunculkan keunggulan lainnya dari produk yang digarap.
“Situasi PSBB dengan banyaknya pemasaran offline yang tutup justru harus dimanfaatkan karena sekarang semua orang makin akrab dengan perangkat telekomunikasi (gadget). Developer harus bisa menggoda pasar dengan produk yang menarik dan komitmen pengembangan yang pasti sehingga bisa menarik pasar. Saat ini siapa yang bisa memanfaatkan teknologi digital nantinya akan menjadi pihak yang paling cepat pulih bisnisnya saat pandemi ini bisa diatasi,” jelasnya.
Kendati demikian, dengan munculnya digital marketing yang dikembangkan oleh beberapa penggiat sektor properti ini mulai menjadi new normal atau kebiasaan baru terhadap masyarakat Indonesia.
Salah satu yang mulai melirik perubahan pola aktivitas masyarakat adalah PT Adhi Commuter Properti (ACP). Direktur Pengelolaan Properti ACP Hanif Setyo Nugroho mengaku, pihaknya sangat memahami situasi pasar terkait wabah Covid-19.
“Kami melihat wabah ini sebagai challenge yang terus kami pelajari untuk penerapan strategi marketingnya salah satunya melalui channel online atau digital marketing. Kami juga berkomitmen untuk terus mengerjakan proyek-proyek LRT City yang pada tahun ini akan siap diserahterimakan seperti LRT City-Eastern Green, LRT City-Gateway Park, dan LRT City-Royal Sentul Park. Semuanya tetap berlanjut dengan protokol pekerjaan konstruksi standar penanganan Covid-19,” tambahnya.
Beberapa content marketing terus dikembangkan terkait keunggulan produk properti LRT City yang terintegrasi dengan sarana LRT. Misalnya dengan penayangan video progres proyek hingga memilih unit dan approve secara online yang bisa dilakukan dari rumah.
Terbukti sejak mulai adanya wabah ini minat masyarakat untuk proyek-proyek LRT City masih cukup baik. Salah satunya adalah proyek LRT City-Royal Sentul Park yang akan melaksanakan proses serah terima unit pada bulan Oktober 2020 untuk tower pertamanya (1.600 unit).
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah.