RumahCom – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan bahwa pemenuhan hunian layak semakin mendesak sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia
“Kami berharap tercipta kemitraan, kolaborasi, dan sinergi yang lebih baik antara seluruh pemangku kepentingan, khususnya dengan pemerintah daerah untuk mewujudkan permukiman dan perumahan yang layak huni dan berkelanjutan,” ujar Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Danis Sumadilaga, dalam seminar daring di Jakarta, sebagaimana dikutip dari Bisnis.com, Selasa, 29 September 2020.
Danis menambahkan, kerja sama berbagai aktor amat diperlukan dalam pembangunan pemukiman dan perkotaan dalam rangka percepatan pemenuhan hunian layak.
“Kami menyadari bahwa upaya yang dilakukan tidak akan berjalan optimal tanpa dukungan dan komitmen dari semua pihak baik di tingkat pusat maupun daerah,” kata dia.
Kementerian sendiri memang berencana menjalankan tiga strategi untuk mencapai pembangunan bidang perumahan periode 2020–2024, yang ditujukan bagi peningkatan akses masyarakat terhadap hunian layak melalui penyediaan rumah layak huni secara kolaboratif.
Pertama, mengoptimalkan penyediaan rumah layak huni dengan melanjutkan program sejuta rumah.Kedua, menyiapkan sistem regulasi, teknologi, koordinasi dan kolaborasi untuk memperkuat program sejuta rumah. Ketiga,mempercepat penyediaan rumah layak huni melalui implementasi skema penyediaan perumahan yang inovatif.
“Untuk bidang perumahan target dan kinerja yang akan dicapai pada periode 2020–2024, yaitu meningkatkan pemenuhan kebutuhan rumah layak huni dengan target pembangunan 51.341 unit rumah susun,” ucap Danis.
Kemudian, Danis melanjutkan, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan 10.000 unit rumah khusus, 813.659 unit rumah swadaya, dan 262.345 unit prasarana, sarana dan utilitas umum perumahan.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah!
Sumber foto utama: Pixabay.com