RumahCom – PT Sarana Multigriya mencatatkan kinerja bisnis yang sangat baik hingga triiwulan ketiga 2021. Sebagai perusahaan BUMN yang fokus untuk penyediaan dana jangka panjang pembiayaan perumahan, sejak tahun 2006 lalu SMF telah menyalurkan pembiayaan perumahan hingga lebih Rp74 triliun kepada lembaga penyalur KPR.
Perusahaan BUMN PT Sarana Multigriya Finansial (Persero/SMF) mencatatkan kinerja bisnis yang positif hingga triwulan ketiga tahun 2021. Kondisi ini tentunya sangat membanggakan di tengah berbagai kendala akibat pandemi Covid-19 namun masih bisa membukukkan kinerja bisnis yang baik.
Menurut Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo, kinerja perusahaan yang tumbuh dengan baik di tengah pandemi ini salah satunya melalui penyaluran pinjaman (pembiayaan) kepada lembaga penyalur KPR maupun pendapatan usaha lainnya. SMF terus berupaya untuk mengooptimalkan peran dan fungsinya sebagai fiscal tools pemerintah khususnya untuk membangkitkan industri perumahan baik dari sisi suplai maupun demand.
“Hingga triwulan ketiga 2021 SMF berhasil menyalurkan pinjaman kepada penyalur KPR sebesar Rp4,90 triliun. Secara kumulatif, total akumulasi dana yang dialirkan SMF dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan sejak tahun 2006 lalu hingga akhir September 2021 mencapai Rp74,04 triliun,” ujarnya.
Capaian sebesar ini terdiri dari pembiayaan sebesar Rp61,10 triliun, sekuritisasi KPR sebesar Rp12,79 triliun, dan pembelian aset KPR sebesar Rp156 miliar. Dana yang telah dialirkan itu untuk membiayai 1,19 juta debitur KPR yang terdiri dari 61,05 persen pembiayaan, 18,38 persen KPR subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), 20,45 persen sekuritisasi dan 0,13 persen pembelian KPR.
Pada periode yang sama SMF juga merealisasikan penerbitan surat utang melalui penawaran umum obligasi berkelanjutan VI tahap I tahun 2021 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar Rp1,2 triliun. Obligasi ini bagian dari obligasi berkelanjutan VI SMF dengan nilai target dana yang akan dihimpun sebesar Rp17 triliun.
Selain itu SMF juga menerbitkan sukuk mudharabah berkelanjutan II tahap I tahun 2021 sebesar Rp100 miliar. Sukuk mudharabah ini merupakan bagian dari sukuk mudharabah berkelanjutan II SMF dengan nilai target dana yang akan dihimpun sebesar Rp3,5 triliun. Adapaun sampai triwulan III total surat utang yang diterbitkan yaitu obligasi sebesar Rp3,1 triliun dan sukus mudharabah sebesar Rp200 miliar.
SMF juga aktif menerbitkan surat utang sejak tahun 2009 lalu dan hingga akhir triwulan ketiga telah menerbitkan 49 kali penerbitan dengan jumlah Rp44,6 triliun. Ini terdiri dari 36 kali penerbitan obligasi dan sukuk mudharabah (penawaran umum) sebesar Rp39,8 triliun, 12 kali medium term notes (penawaran terbatas) sebesar Rp4,7 triliun, dan satu kali penerbitan surat berharga komersial sebesar Rp120 miliar.
“Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk memenuhi perannya sebagai penyedia likuiditas jangka panjang bagi penyalur KPR. Hal ini merupakan bagian dari komitmen SMF untuk mendukung ketersediaan hunian yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia,” beber Ananta.
Kota mandiri memang dibangun untuk jangka panjang, tetapi berpotensi baik untuk diinvestasikan kemudian. Simak jurus investasinya di video berikut ini, ya!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah