RumahCom – Estafet penyaluran dana KPR subsidi FLPP telah dilakukan antara PPDPP dengan BP Tapera. FLPP untuk kalangan MBR dialokasikan anggaran sebesar Rp23 triliun untuk membiayai 200 ribu unit rumah sementara untuk peserta Tapera sebanyak 109 ribu unit.
Badan Pengelola Tabungan Perumahan (BP Tapera) secara resmi menerima estafet penyaluran pembiayaan perumahan KPR subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang sebelumnya disalurkan oleh Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP).
Komisioner BP Tapera Adi Setianto menyatakan, BP Tapera akan memastikan pembiayaan rumah subsidi berjalan maksimal dan akurat dengan target sebantak 309 ribu unit rumah yang akan dibiayai tahun 2022.
“Kami akan bekerja semaksimal mungkin dalam menyalurkan pembiayaan 309 ribu unit rumah melalui KPR Sejahtara pada tahun 2022. Ini tentunya sesuai dengan amanat undang-undang kalau penyaluran pembiayaan rumah subsidi harus akurat dan penerima adalah mereka yang memenuhi ketentuan,” ujarnya.
BP Tapera sendiri akan membiayai kebutuhan pembiayaan perumahan untuk peserta Tapera yaitu kalangan aparatur sipil negara (ASN) dan saat ini dilimpahi tugas menyalurkan pembiayaan KPR Sejahtera bagi MBR. Khusus untuk pembiayaan perumahan dengan skema KPR subsidi FLPP ini targetnya akan disalurkan sebanyak 200 ribu unit dengan anggaran sebesar Rp23 triliun sementara untuk peserta Tapera 109 ribu unit.
Ini artinya BP Tapera mengelola dua jenis dana yaitu tabungan perumahan rakyat yang bersumber dari iuran pekerja dan FLPP yang sumbernya dari APBN. Untuk pengelolaan KPR FLPP, BP Tapera bertindak sebagai operator investasi pemerintah (OIP). Seluruh aturan maupun pelaksanaan teknis penyaluran KPR FLPP juga tidak ada yang berubah hanya mengubah nomenklatur dari PPDPP menjadi BP Tapera.
BP Tapera juga akan menggunakan aplikasi teknologi yang selama ini telah dikembangkan dan diterapkan oleh PPDPP. Konsep pemindahan dari PPDPP ke BP Tapera dilakukan secara plug and play sehingga seluruh layanan dipastikan tetap running well. Di penghujung tugasnya PPDPP juga berhasil menyalurkan FLPP dengan jumlah tertinggi mencapai 178.728 unit dari target 150 ribu unit.
“Untuk penyaluran FLPP tahun 2022 kami juga telah bekerja sama dengan 48 bank penyalur seperti Bank BTN, Bank BNI, Bank Artha Graha, dan lainnya. Kami juga menggandeng Bank Pembangunan Daerah (BPD) maupun lembaga pembiayaan lainnya,” beber Adi.
Penting sebelum beli rumah, pahami 5 hal yang penting perlu dipertimbangkan saat membeli rumah agar tak salah pilih. Selengkapnya lihat di video berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
