RumahCom – Pemerintah memutuskan memperpanjang insentif program PPN yang ditanggung untuk produk properti baru ready stock. Kemudahan yang diberikan diskon PPN 50 persen untuk produk seharga maksimal Rp2 miliar dan diskon PPN 25 persen untuk harga maksimal Rp5 miliar.
Program stimulus pembebasan PPN untuk produk properti siap huni (ready stock) seharga maksimal Rp2 miliar dan diskon 50 persen untuk harga maksimal Rp5 miliar telah berakhir per 31 Desember 2021. Stimulus ini telah menjadi insentif yang paling diapresiasi kalangan pengembang maupun perbankan karena berhasil menarik minat masyarakat untuk membeli properti.
Properti yang merupakan lokomotif perekonomian dengan lebih dari 175 industri turunan terkait menjadi perhatian pemerintah supaya terus berkembang dan karena itu diberikan berbagai regulasi maupun insentif. Untuk insentif PPN 10 persen misalnya, pemerintah memutuskan untuk memperpanjangnya.
“Insentif fiskal PPN yang ditanggung pemerintah untuk perumahan telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo kembali diperpanjangn yang seharusnya berakhir Desember 2021. Dari semula gratis untuk produk seharga maksimal Rp2 miliar menjadi diskon 50 persen sementara untuk produk seharga maksimal Rp5 miliar menjadi diskon 25 persen,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Diskon PPN ini berlaku untuk semua produk rumah baru yang dibeli pada periode Januari hingga Juni 2022 atau enam bulan. Jadi yang tadinya diskon 100 persen menjadi 50 persen dan yang 50 persen menjadi 25 persen. Program ini juga berlaku untuk produk inden selama proses pembangunannya bisa diselesaikan dalam kurun waktu enam bulan tadi.
Selanjutnya pemerintah akan menerbitkan aturan teknis untuk program diskon PPN produk properti ini. Sebelumnya, ketentuan insentif pembebasan PPN tertuang di peraturan menteri keuangan (PMK) No. 103 Tahun 2021 tentang PPN atas penyerahan rumah tapak dan unit hunian rumah susun yang ditanggung pemerintah tahun anggaran 2021 dengan pagu realisasi insentif mencapai Rp960 miliar.
Di sisi lain, perekonomian Indonesia diprediksi bisa tumbuh di atas 5 persen pada periode triwulan keempat 2021 atau 3,7-4 persen secara tahun penuh 2021. Prediksi ini diperkirakan bisa tercapai dengan berbagai indikator utama yang telah diraih perekonomian nasional dan telah memperlihatkan berbagai situasi perbaikan.
Ke depan, Airlangga juga menyebut berbagai indikator perekonomian akan makin baik khususnya untuk sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial dengan makin efektifnya penanganan pandemi Covid-19 dan meluasnya pelaksanaan vaksin. Capaian pajak juga cukup memuaskan dengan penerimaan mencapai Rp1.231,87 triliun atau 100,19 persen dari target yang diamanatkan dalam APBN.
“Kinerja investasi pada tahun 2021 juga sangat baik dan menjadi salah satu penopang pertumbuhan. Ke depan kita berharap investasi ini akan terus bergerak dan pemerintah telah memberikan modal hingga Rp30 triliun untuk mendorong berbagai pelaksanaan proyek strategis nasional hingga tahun 2024 nanti yang nilainya mendekati Rp500 triliun,” bebernya.
Cek lima langkah mudah mengurus balik nama sertifikat rumah lewat video berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah