RumahCom – Pemerintah akan terus mendorong kawasan industri baru khususnya pengembangan dari KBN dan JIEP. Akan ada kawasan industri baru di Takalar seluas 3.500 ha dan Subang 1.500 ha.
Pengembangan infrastruktur juga didorong oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) khususnya pengelolaan kawasan industri di tanah air untuk terus melakukan ekspansi guna merebut peluang adanya rencana investasi baru dan relokasi pabrik dari sejumlah sektor manufaktur berskala global. Langkah strategis ini diharapkan bisa memicu pemulihan ekonomi nasional di tengah dampak pandemi Covid-19.
Menurut Dirjen Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Eko SA Cahyanto, salah satu kebijakan yang dijalankan Kemenperin dalam memacu pertumbuhan sektor industri yaitu memfasilitasi pembangunan kawasan industri yang melibatkan banyak instansi maupun stakeholder lainnya.
“Dalam hal ini kita bisa menjadikan dua kawasan industri milik BUMN (Kawasan Berikat Nusantara/KBN dan Jakarta Industrial Estate Pulogadung/JIEP) untuk menjadi modeling pengembangan kawasan industri terkait upaya pengembangan infrastruktur maupun manajerial kawasan yang sudah dilakukan dengan baik. Semoga dari dua kawasan industri ini bisa terus melebarkan investasinya di luar kawasan,” ujarnya.
Di sisi lain, Kemenperin sebagai pembina kawasan industri akan terus mengakomodasi berbagai hal yang dibutuhkan para pengelola dalam menarik minat investor masuk ke dalam kawasan industri. Misalnya, memfasilitasi usulan-usulan KBN dan JIEP untuk patokan penetapan tarif sewa, perjanjian penggunaan tanah bagi tenant, peluang kerja sama dengan PMA, hingga penyelesaian masalah hak-hak tanah seperti HPL, HGB di atas HPL, dan lainnya di dalam kawasan.
Berbagai dorongan terus dilakukan, KBN misalnya, saat ini tengah merencanakan melakukan ekspansi di luar lokasi eksistingnya yaitu pengembangan kawasan indsurti (KI) baru di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. KI ini akan menelan investasi mencapai Rp10 triliun yang akan difokuskan untuk industri daur ulang logam (recycle nonferrous metal) mulai dari pemisahan, pemurnian, peleburan, pencetakan, hingga penggabungan komponen.
KI Takalar juga telah masuk dalam proyek strategis nasional sesuai rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJM) 2020-2024. Rencana alokasi ruang KI Takalar berdasarkan masterplan mencapai 3.500 ha dengan pembangunan tahap pertama seluas 350 ha dan telah diterbitkan izin lokasinya.
Kota mandiri memang dibangun untuk jangka panjang, tetapi berpotensi baik untuk diinvestasikan kemudian. Simak jurus investasinya di video berikut ini, ya!
Sementara JIEP juga tengah dalam proses pengembangan KI Manyingsal Subang yang digarap bersama konsorsium BUMN lain yaitu PT PP, PT RNI, JIEP, dengan pemerintah Kabupaten Subang. KI ini akan memiliki luas 1.500 ha dan hanya berjarak 1 km ke tol Cipali, 11 km ke jalan nasional Pantura, 14 km ke Stasiun Pegaden, 45 km ke Pelabuhan Patimbang, dan 76 km ke Bandara Kertajati.
“Pemerintah akan terus memfasilitasi kemudahan proses pengembangan dua KI baru ini dengan infratruktur dan pembebasan lahan. Kami juga tengan memperjuangkan supaya pemerintah bisa mengusulkan APBN terkait pembebasan lahan melalui skema pengadaan lahan bagi kepentingan umum,” beber Eko.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah