RumahCom – Kementerian PUPR terus mendorong masyarakat untuk menggunakan jalur pantai selatan (Pansela) sebagai alternatif jalur Pantura. Jalur Pansela juga memiliki beberapa kelebihan seperti kemantapan jalan, panorama alam, hingga banyaknya obyek wisata.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan kemantapan jalan di ruas Pantai Selatan (Pansela) Jawa sepanjang 1.604 km yang membentang dari Provinsi Banten hingga Jawa Timur. Peningkatan kondisi jalan Pansela ini diharapkan bisa menjadi jalur alternatif selain Pantai Utara (Pantura) dan menjadi jalur wisata pesisir pantai selatan.
Hal ini diharapkan juga bisa memperlancar konektivitas Pulau Jawa bagian selatan sehingga bisa mengurangi kesenjangan dengan wilayah Pantura yang potensi ekonominya lebih maju. Selama ini jalur Pansela tidak seramai Pantura padahal jalur ini memiliki jalur jalan yang baik, lancar, selain potensi wisata yang besar.
“Kami akan terus mempromosikan jalur Pansela Jawa supaya orang tertarik melalui rute selatan. Bukan hanya jalur jalannya yang bagus tapi juga memiliki pemandangan yang indah atau panoramic road dan terdapat banyak obyek wisata di sepanjang jalurnya,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Selain melakukan promosi, Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga juga terus meningkatkan kualitas layanan jalur Pansela. Saat ini jalur sepanjang 99,63 km yang terdiri dari sembilan ruas tersebar di wilayah Provinsi Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur terus ditingkatkan kualitasnya.
Penanganan peningkatan kualitas jalan ruas ini dilaksanakan melalui program Regional Road Development Project (RRDP) yang didanai oleh Islamic Development Bank (IDB) dengan masa pelaksanaan Agustus 2019 hingga Februari 2023.
Di Provinsi Jawa Tengah misalnya, penanganan jalur Pansela dilakukan untuk dua ruas sepanjang 10,65 km yaitu di Tambakreja-Bantarsari di Kabupaten Cilacap sepanjang 6,15 km dengan progres fisik telah mencapai 81,59 persen.
Pekerjaan di lapangan dikerjakan oleh kontraktor PT Istaka Karya-PT Trie Mukty dengan nilai kontrak Rp95,45 miliar. Selanjutnya ruas Jladri-Karangbolong-Tambak Mulyo di Kabupaten Kebumen sepanjang 4,5 km dengan progres sudah mencapai 93,97 persen dengan anggaran Rp53,99 miliar dan dilaksanakan oleh kontraktor PT Sumber Karya-PT Karya Adi Kencana.
Investasi di kampung halaman bisa menjadi pilihan tepat yang menguntungkan. Lalu gimana caranya? simak videonya berikut ini.
Selanjutnya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tengah ditangani tiga paket pekerjaan jalur Pansela sepanjang 17,32 km yaitu penanganan Jembatan Kretek 2 sepanjang 2,02 km senilai Rp364,62 miliar, ruas Legundi-Planjan di Kabupaten Gunungkidul sepanjang 4,7 km dengan progres fisik 49,85 persen senilai Rp80,46 miliar, dan ruas Jeruk Wudel-Baran-Duwet di Kabupaten Gunungkidul (10,6 km) dengan progres 82,4 persen.
Penanganan jalur Pansela selanjutnya di Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari empat ruas. Lokasinya di Prigi-Batas Kabupaten Tulungagung-Klatak-Brumbun sepanjang 17,78 km dengan progres 29,39 persen, ruas Batas Kabupaten Tulungagung-Serang-Batas Malang sepanjang 22,85 km dengan progres 45,92 persen, ruas Jarit-Puger di Kabupaten Lumajang dan Jember sepanjang 23,18 km, dan ruas Simpang Balekambang-Kedungsalam di Kabupaten Malang sepanjang 17,87 km dengan progres 48,52 persen senilai Rp227,52 miliar.
“Penanganan jalur Pansela in dilaksanakan melalui pekerjaan pembangunan jalan baru, preservasi jalan atau kegiatan pemeliharaan, rehabilitasi, rekonstruksi jalan dan jembatan, serta pelebarann jalan menuju standar yang berkelanjutan untuk mempertahankan jalan dalam kondisi mantap. Intinya, ada alternatif jalur lain selain Pantura yaitu Pansela yang menawarkan berbagai kelebihan,” beber Basuki.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah