RumahCom – Berbagai pengetatan anggaran untuk program kerja tahun 2022 akan berimbas pada pengerjaan proyek infrastruktur. Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR misalnya, tidak lagi mengerjakan proyek baru tapi akan fokus pada proyek berjalan, maintenance, maupun revitalisasi infrastruktur jalan, jembatan, hingga drainase.
Pemerintah tetap menjadikan proyek infrastruktur khususnya jalan maupun jalan tol sebagai salah satu prioritas pembangunan. Hanya saja di tengah berbagai kendala karena pandemi Covid-19 dan keterbatasan anggaran, fokus pembangunan infrastruktur jalan juga mengalami perubahan.
Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan terus melanjutkan pembangunan di bidang konektivitas khususnya penyelesaian proyek jalan dan jembatan yang telah mulai dibangun. Hal ini akan menjadi prioritas pekerjaan dikarenakan adanya pengurangan jumlah anggaran untuk tahun 2022 sehingga belum akan mengembangkan proyek baru.
“Adanya konstruksi anggaran yang cukup besar sehingga kami mendapatkan arahan dari Menteri PUPR untuk menggunakan metode optimalisasi, pemeliharaan, operasi, dan rehabilitasi (OPOR). Kita akan fokus menyelesaikan infrastruktur yang sudah dimulai dan memanfaatkan yang sudah terbangun,” ujar Dirjen Bina Marga Hedy Rahardian.
Untuk program-program yang baru yang telah direncanakan sebelumnya selanjutanya akan pagu indikatif anggaran sebesar Rp39,7 triliun. Sebesar Rp37,3 triliun akan digunakan untuk program konektivitas dan Rp2,4 triliun untuk program dukungan manajemen. Program konektivitas terdiri dari program committed senilai Rp18,2 triliun dan program non committed Rp19,28 triliun dan tidak ada alokasi untuk program baru.
Karena itu tahun 2022 mendatang Bina Marga akan memprioritaskan pembangunan dan duplikasi jembatan sepanjang 4.937 m, preservasi dan penggantiann jembatan sepanjang 88,039 m, pembangunan jalan sepanjang 239 km, peningkatan kapasitas dan preservasi struktur jalan 2.230 km, penanganan mendesak dan tanggap darurat, peningkatan aksesibilitas flyover, underpass, dan terowongan sepanjang 427 m, peningkatan konektivitas jalan bebas hambatan 16,2 km, preservasi rutin jalan dan jembatan nasional, serta revitalisasi drainase.
Dari total anggaran program padat karya Kementerian PUPR sebesar Rp13,6 triliun, Bina Marga mendapatkan alokasi sebesar Rp4,5 triliun. Anggaran ini akan digunakan untuk tahun 2022 dan diharapkan bisa berfungsi lebih besar karena mengalami peningkatan dibandingkan tahun ini yang sebesar Rp3,1 triliun.
“Anggaran padat karya Rp4,5 triliun ini akan digunakan untuk program khusus padat karya maupun program-program lainnya yang menggunakan metode padat karya. Program padat karya bidang Bina Marga juga nantinya akan digunakan untuk preservasi jalan, preservasi jembatan, hingga revitalisasi drainase,” jelas Hedy.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah