RumahCom – Program bedah Kementerian PUPR bisa disinkronkan dengan program penataan kawasan kumuh di berbagai daerah. Dengan begitu rumah-rumah masyarakat yang tidak layak huni bisa diperbaiki sekaligus menata kawasan kumur di daerah menjadi lebih baik seperti yang dilaksanakan di Kabupaten Solok.
Program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) atau bedah rumah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga diarahkan juga untuk menjadi program pengentasan kawasan kumuh di daerah-daerah. Karena itu program BSPS ini juga bisa dimaksimalkan oleh berbagai pemerintah daerah untuk disandingkan dengan program pengentasan kawasan kumuh di daerahnya masing-masing.
Karena itu peran aktif pemerintah daerah juga dibutuhkan untuk bersama-sama mendorong prorgam perbaikan rumah tidak layak huni sekaligus pengentasan kawasan kumuh. Di sisi lain, sifat program yang mendorong keswadayaan dan anggaran yang bersifat tunai (cash for work) juga bisa menggerakkan perekonomian di daerah-daerah sehingga meningkatkan perekonomian nasional yang terkendala karena pandemi Covid-19.
Salah satunya seperti yang dilaksanakan di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, yaitu perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) melalui program BSPS sekaligus dengan target terus berkurangnya kawasan RTLH di kabupaten ini hingga beberapa tahun ke depan.
Menurut Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid, program BSPS merupakan salah satu wujud nyata kehadiran pemerintah untuk membantu masyarakat dalam mewujudkan huniannya yang layak. Ada anggaran Rp20 juta untuk setiap unit rumah yang mendapatkan bantuan program ini.
“Kami ingin rumah-rumah masyarakat bisa semakin layak dan kawasan kumuh bisa dihilangkan salah satunya melalui program perumahan BSPS. Nilai anggaran yang diberikan memang tidak seberapa, tapi dengan model keswadayaan yang merangsang kegotongroyongan masyarakat program ini juga bisa signifikan hasilnya,” ujarnya.
Program BSPS di Kabupaten Solok sendiri dilakukan untuk memperbaiki 1.500 unit rumah dengan total nilai bantuan mencapai Rp30 miliar. Pandemi yang membuat banyak orang berkegiatan dari rumah juga menjadikan hunian harus terjamin kesehatan maupun kelayakan huniannya dan karena itu program ini sangat tepat.
Bupati Solok Epyardi Asda mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih atas bantuan program BSPS untuk masyarakatnya dan memang program ini seiring dengan program penataan kawasan kumuh pemkab yang juga terus didorong pelaksanaanya untuk menciptakan kawasan yang lebih baik dan sehat.
“Kabupaten Solok masih termasuk daerah termiskin dan kami terus berupaya dan bekerja keras supaya masyarakat Kabupaten Solok lebih sejahtera. Adanya program BSPS yang langsung bisa dirasakan dampaknya oleh masyarakat ini juga menjadi penyemangat kami untuk terus memperbanyak masyarakat yang huniannya menjadi lebih baik. Saat ini masih ada 2.000 RTLH yang tersebar di 74 nagari dan kami berharap program BSPS bisa tersalurkan ke sini,” katanya.
Banyak lika liku yang dihadapi saat membeli rumah namun tetap bisa terwujudkan. Simak cerita para pencari rumah di video singkat berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah