RumahCom – Penerapan PPKM darurat oleh pemerintah untuk memutus penularan pandemi Covid-19 akan berdampak pada sektor properti. Situasi pasar akan kembali menunggu atau wait and see hingga situasi yang lebih normal untuk kembali masuk ke pasar dan melakukan pembelian produk properti.
Pemerintah kembali menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM darurat seiring meningkatkan kasus masyarakat yang terinveksi Covid-19. PPKM ini diberlakukan sejak tanggal 3 Juli hingga 20 Juli 2021 untuk wilayah Pulau Jawa dan Bali dan tentunya akan kembali berdampak pada perekonomian nasional.
Menurut Anton Sitorus, Director Research Consultancy Savills Indonesia, sebuah perusahaann riset dan manajemen properti, penerapan PPKM akan kembali memberikan dampak khususnya pada sektor properti residensial dan lebih khusus lagi pada segmen kelas menengah.
“PPKM darurat pastinya akan kembali memengaruhi orang untuk melakukan pembelian rumah. Khususnya untuk kelas menengah, situasi ini akan paling besar dampaknya tapi di sisi lain potensi untuk pasar properti kita sangat besar, hanya saja situasi wait and see akan kembali muncul,” ujarnya.
Untuk segmen rumah premium atau dengan harga di atas Rp2 miliar, situasi PPKM bahkan pandemi secara umum tidak terlalu berpengaruh. Nyatanya kalangan pengembang yang menawarkan produk untuk segmen ini masih tetap bisa melakukan transaksi penjualan hanya saja porsi pasarnya sangat kecil.
Segmen bawah juga relatif tidak terlalu berpengaruh karena ada program pemerintah dengan berbagai subsidi yang menjadi penopang. Data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat situasi pandemi tidak ada penurunan permintaan maupun developer yang menunda proyeknya. Segmen ini juga telah menjadi penopang bisnis banyak perusahaan pengembang yang membangun untuk segmen ini.
Sementara kelas menengah ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan dan hal ini membuat keputusan untuk membeli menjadi lebih lama. Termasuk kalangan pengembang yang membangun produk untuk segmen ini, kondisinya akan menuda untuk meluncurkan produk maupun klaster baru hingga menunggu situasi yang lebih normal.
“Kelas menengah ini terlalu banyak yang dipikirkan seperti keberlanjutan penghasilan karena perusahaannya juga pasti mengalami kesulitan. Akhirnya membeli rumah tidak lagi dijadikan prioritas dan yang dananya sudah siap sekalipun akan menahan dulu sehingga situasi wait and see tidak bisa dihindarkan,” pungkasnya.
Menggunakan agen properti untuk membantu proses pembelian rumah menjadi lebih lancar dan mudah, Lalu apa sih untungnya? nonton videonya berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah