RumahCom – Sektor apartemen menjadi salah satu segmen properti yang paling suffer saat pandemi Covid-19. Namun begitu pada periode kuartal kedua 2021 mulai menunjukan tren positif dengan masuknya produk baru ke pasar. Insentif PPN juga membuat pengembang mengejar proses pembangunan supaya bisa diberlakukan insentif yang akan berakhir tahun ini.
Pandemi Covid-19 masih menjadi kendala utama untuk sektor apartemen dengan rendahnya aktivitas bisnis untuk sektor ini. Kendati secara umum sektor ini telah mulai tumbuh setelah hampir dua tahun ini kita bergulat dengan pandemi, untuk sektor hunian vertikal ini masih mencatatkan kinerja bisnis yang rendah.
Menurut Arief Rahardjo, Director Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia, dari sisi pasokan unit apartemen baik stok eksisting maupun pasokan mendatang masih sangat rendah. Produk baru yang masuk hanya terdiri dari tiga proyek untuk segmen menengah ke bawah dan menengah yang dirilis ke pasar selama periode kuartal kedua tahun 2021.
“Suplai tiga proyek ini dari Urban Suites, Jatibening, Bekasi, Apple 5, Pejaten, Jakarta Selatan, dan Emerald Bintaro, Tangerang Selatan. Ketiga proyek ini menambah suplai baru ke pasar sebanyak 1.657 unit yang membuat ada kenaikan mencapai 24 persen secara kuartalan. Ini juga membuat total pasokan apartemen menjadi 157.412 unit,” ujarnya.
Bila dirinci, ada sekitar 5.387 unit apartemen dari 10 proyek yang telah selesai dan masuk ke pasar pada periode kuartal kedua 2021. Angka ini membawa total pasokan eksisting menjadi 327.036 unit atau meningkat 23 persen secara tahunan (yoy). Kendati masih tumbuh, seharusnya bisa lebih besar lagi bila tidak diberlakukan PPKM Darurat beberapa waktu lalu yang membuat konstruksi proyek melambat.
Untuk tingkat serapan tercatat mencapai 1.844 unit untuk periode kuartal kedua 2021. Angka ini 44 persen lebih rendah dari unit yang terserap pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 3.318 unit. Di sisi lain, tingkat penjualan masih di kisaran 93,5 persen dan mencatatkan kenaikan 0,1 persen dari tingkat penjualan pada periode kuartal yang sama tahun lalu.
Sementara itu, tingkat pra penjualan menurun 0,6 persen dari 61,2 persen di kuartal pertama ke 60,6 persen. Keputusan pemerintah untuk memperpanjang pembebasan PPN hingga Desember 2021 diperkirakan akan meningkatkan tingkat penjualan secara keseluruhan dari proyek eksisting hingga akhir tahun ini.
Insentif PPN ini juga akan membuat kalangan pengembang dengan proyek yang konstruksinya hampir selesai akan berupaya mempercepat proses serah terima unit agar produknya dapat memenuhi persyaratan program ini. Sementara itu tingkat kekosongan rata-rata sektor apartemen sedikit berkurang ke 50,9 persen dengan adanya proses serah terima bertahap pada unit eksisting baru
“Untuk tingkat harga juga masih stagnan berkisar di Rp43,3 juta per meter persegi dengan kenaikann secara tahunan (yoy) hampir 0,5 persen. Kondisi ini juga membuat pengembang masih terus memberikan berbagai promo seperti paket fully furnished, garansi sewa, dan sebagainya. diperkirakan kondisi seperti ini masih akan terjadi hingga tahun depan dengan penyerapan yang masih relatif lambat,” imbuh Arief.
Punya rumah yang ingin cepat lunas? simak caranya di video berikut ini agar hunian segera lunas.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah