RumahCom – Semester kedua 2021 mencatatkan transaksi properti residensial di wilayah Jabodetabek dengan nilai yang meningkat namun tren harga yang masihh stagnan. Porsi produk yang masuk ke pasar masih didominasi segmen menengah ke bawah namun segmen menengah atas juga cukup besar yang menandakan pengembang mulai confident.
Periode semester pertama tahun 2021 telah dilewati dan memberikan catatan yang cukup positif untuk sektor properti. Menurut laporan marketbeat semester pertama 2021 versi Cuchman & Wakefield Indonesia, untuk penjualan rumah tapak di wilayah Jabodetabek tetap meningkat secara jumlah unit maupun nilai transaksinya kendati dari sisi harga masih stagnan.
Menurut Arief Rahardjo, Director Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia, kenaikan penjualan unit rumah di Jabodetabek pada periode semester satu 2021 mencapai 11 persen dengan kenaikan nilai nominal mencapai 17 persen. Di sisi lain, kenaikan jumlah unit maupun nominal ini tidak membuat dari sisi harga menjadi meningkat.
“Harga rata-rata tanah untuk perumahan di Jakarta dan sekitarnya berkisar Rp11.600.758 per meter persegi (m2) selama periode semeter pertama 2021. Ini hanya meningkat 1,2 persen dari periode sebelumnya dikarenakan kalangan pengembang masih menjaga nilai kenaikan harga tanah ini,” ujarnya.
Rata-rata harga jual rumah juga hanya tumbuh 2,24 persen secara tahunan (yoy) dan itupun karena faktor inflasi yang salah satunya disebabkan kenaikan harga material bahan bangunan. Untuk total jumlah unit, Arief menyebut selama periode semester satu 2021 ada pasokan 5.377 unit rumah baru dan ini meningkat mencapain 33,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Untuk proyek baru diprediksi akan masuk ke pasar pada semester kedua dan semester pertama tahun depan.
Untuk segmen produk yang masuk ke pasar pada periode tersebut didominasi oleh segmen menengah ke bawah dengan porsi mencapai 41,8 persen diikuti segmen menengah sebanyak 21,9 persen. Hal yang menarik, pasokan dari segmen menengah ke atas cukup tinggi mencapai 1.179 unit.
Hal ini menandakan kalangan pengembang mulai confident untuk memasarkan produk segmen menengah ke atas pada situasi pandemi Covid-19. Salah satu pertimbangannya karena program vaksin yang cukup gencar dilakukan oleh pemerintah sehingga diperkirakan perekonomian akan terus tumbuh. Karena itu kalangan pengembang melakukan berbagai cara untuk menjaga situasi yang baik ini.
“Pemerintah yang telah memperpanjang insentif PPN hingga akhir tahun ini juga menjadi insentif yang sangat baik untuk sektor properti. Pengembang menjadi lebih fokus untuk menyelesaikan penjualan dengan mempercepat pembangunan proyeknya sehingga bisa selesai sebelum akhir tahun ini termasuk tren suku bunga yang terus menurun yang akan mendorong transaksi properti khususnya untuk segmen residensial,” pungkasnya.
Cek lima langkah mudah mengurus balik nama sertifikat rumah lewat video berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah