RumahCom – Sektor properti dan khususnya perumahan telah berhasil menjadi instrumen yang tangguh di saat perekonomian melemah. Untuk itu pemerintah akan memberikan fokus yang lebih besar terhadap sektor ini termasuk meningkatkan rasio KPR yang saat ini masih sangat rendah.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong berbagai upaya untuk semakin memudahkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) mendapatkan huniannya. Hal ini tentunya dilakukan dengan berbagai bantuan seperti KPR subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dan berbagai program perumahan lainnya.
Menurut Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna, program perumahan selain untuk memberikan hak masyarakat terhadap fasilitas huniannya, sektor perumahan juga telah berhasil menjadi salah satu penopang untuk pemulihan perekonomian nasional yang terpuruk karena pandemi Covid-19.
“Salah satu yang paling tahan saat perekonomian terus melemah adalah sektor properti termasuk perumahan. Maraknya pembangunan perumahan bisa menciptakan multiplayer effect atau bisnis ikutan yang besar sehingga pemerintah akan terus mendorong berbagai kemudahan untuk sektor ini karena sumbangannya untuk perekonomian juga besar,” katanya.
Bila kita merujuk data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), sektor properti nyatanya masih tetap tumbuh positif pada masa pandemi ini dan hanya melambat pada triwulan kedua tahuan 2020. Masuk ke triwulan pertama tahun 2021 sektor properti kembali naik hingga triwulan kedua dan peningkatan dari sektor properti juga relatif lebih tinggi dibandingkan sektor lain yang juga masih meningkat.
Untuk itu pemerintah akan terus melanjutkan berbagai stimulus maupun program insentif yang akan semakin mendorong sektor ini berkembang termasuk mendorong industri turunannya. Misalnya program pembebasan PPN untuk rumah hingga harga maksimal Rp2 miliar dan diskon PPN 50 persen untuk yang harganya di atas Rp2 miliar hingga maksimal Rp5 miliar diperpanjang sampai akhir tahun ini.
Begitu juga berbagai program subsidi untuk kalangan MBR yang masih akan terus dilanjutkan bahkan diperbesar anggarannya. Pemerintah masih akan terus menjalankan program KPR subsidi FLPP selain program lain seperti subsidi bantuan uang muka (SBUM), bantuan pembiayaan perumahan berbasis tabungan (BP2BT), subsidi prasarana sarana utilitas (PSU), dan lainnya.
“Kita juga masih memiliki tantangan untuk terus meningkatkan rasio KPR dari saat ini hanya 2,9 persen. Angka ini masih sangat kecil bila dibandingkan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, maupun Thailand yang telah mencapai double digit. Setidaknya rasio ini akan ditingkatkan menjadi 4 persen pada tahun 2024 mendatang,” imbuh Herry.
Punya rumah yang ingin cepat lunas? simak caranya di video berikut ini agar hunian segera lunas.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah