RumahCom – Kementerian PUPR terus menjalankan program Sarhunta dengan memperbaiki rumah-rumah kumuh sekaligus dibuat untuk homestay di kawasan wisata. Program ini menjadi memiliki banyak fungsi yaitu penataan kawasan kumuh hingga memberikan akses ekonomi dan menjadikan masyarakat sebagai pelaku pariwisata.
Ditjen Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan 265 unit sarana hunian pariwisata (Sarhunta) di Kampung Warni Tigarihit, Parapat. Lokasi ini merupakan salah satu destinasi wisata super prioritas di kawasann wisata Danau Toba, Sumatera Utara.
Adanya Sarhunta di Danau Toba ini diharapkan bisa mendorong geliat pariwisata sekaligus meningkatkan perekonomian dan mewujudkan hunian yang layak bagi masyarakat. Kampung Warni Tigarihit ini berada di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, tepatnya di Jalan Kolonel TPR Sinaga. Lokasinya bisa ditempuh beberapa menit dari Kota Parappat dan penduduk kampung ini mayoritasnya berprofesi sebagai pekerja pariwisata.
“Program Sarhunta di Kampung Warni Tigarihit ini dilaksanakan untuk meningkatkan keswadayaan masyarakat sehingga bisa mewujudkan huniannya yang layak sekaligus melibatkan masyarakat sebagai pelaku pariwisata dan bukan hanya sebagai penonton,” ujar Dirjen Perumahan Khalawi Abdul Hamid.
Untuk menjadikan masyarakat sebagai pelaku di industri bisnis pariwisata, sebelumnya diperlukan pemenuhann akses bagi masyarakat khususya terhadap rumah sebagai pendukung kegiatan pariwisatanya. Sarhunta ini dibangun sebagai upaya mengoptimalkan fungsi hunian dan membentuk konektivitas antar bangunan sekaligus penataan lingkungan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat.
Wilayah Danau Toba sendiri ditetapkan sebagai bagian dari kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) prioritas untuk mewujudkann visi pemerintah di bidang pariwisata. Program ini juga disebut dengan pembangunan homestay dan usaha pariwisata lainnya untuk mendukung KSPN di lima destinasi pariwisata prioritas: Danau Toba, Borobudur, Lombok-Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado-Likupang.
Program Sarhunta ini dilaksanakan oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatera Utara Balai P2P Sumatera II Ditjen Perumahan Kementerian PUPR sejak tahun 2020 lalu. Program ini juga dilaksanakan di enam daerah lain yaitu Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Humbang Hasudutan, dan Kabupaten Dairi.
Untuk Kabupaten Simalungun, alokasi program ini sebesar Rp11,6 miliar untuk pembangunan 30 unit homestay yang berada di Desa Tiga Hirit dan 235 unit untuk pembangunan koridor yang tersebar di empat kecamatan dan 14 desa dan kelurahan.
Program Sarhunta ini telah banyak memberikan dampak positif di kawasan wisata Danau Toba. Rumah-rumah masyarakat yang tadinya tidak layak huni menjadi lebih layak huni dan bisa dimanfaatkan untuk homestay atau tempat penginapan bagi wisatawan sehingga menghasilkan tambahan perekonomian bagi masyarakat.
“Dalam proses pembangunan program ini masyarakat juga ikut dilibatkan secara aktif sehingga mereka kian merasa memiliki dan menjaga bangunan Sarhuntanya. Pemilik rumah maupun tukang bangunan yang bekerja tetap mendapatkan upah kerja sehingga program ini juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19,” jelas Khalawi.
Kota mandiri memang dibangun untuk jangka panjang, tetapi berpotensi baik untuk diinvestasikan kemudian. Simak jurus investasinya di video berikut ini, ya!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah