Pembiayaan KPR Untuk Pekerja Informal Akan Ditingkatkan

Wahyu Ardiyanto17 Jan 2022

RumahCom – Bank BTN akan lebih fokus menyalurkan KPR untuk kalangan pekerja informal menggunakan skema BP2BT.  Pekerja informal menjadi fokus Bank BTN karena potensinya sangat besar bahkan lebih banyak dibandingkan pekerja formal.

Indonesia merupakan pasar yang sangat besar untuk sektor properti yang ditopang dari besarnya populasi anak muda dan keluarga muda. Hal ini membuat kebutuhan rumah pertama selalu dicari dan pasar besar ini menjadi jaminan betapa sustain-nya bisnis properti di negeri ini.

Di sisi lain, aksesibilitas pembiayaan bank masih berkutat pada kalangan pekerja formal karena lebih mudah untuk dilakukan penilaian kelayakannya. Sementara itu ada potensi pembiayaan dari kalangan pekerja informal di Indonesia juga sangat besar bahkan jauh lebih besar dibandingkan pekerja formal.

Hal ini disadari oleh Bank BTN dan bank yang fokus dalam pembiayaan perumahan ini terus mencari cara untuk bisa menyalurkan pembiayaan kepada kalangan pekerja informal. Menurut Kepala Divisi Subsidized Mortgage Lending Bank BTN M. Yut Penta, realisasi KPR untuk sektor pekerja informal baru tergarap sekitar 12 persen oleh Bank BTN.

“Makanya untuk tahun 2022 ini kami akan terus tingkatkan penyaluran KPR untuk pekerja informal karena pasarnya sangat besar dan potensial. Dibutuhkan strategi yang tepat untuk bisa terus mendorong realisasi penyaluran pembiayaan dari segmen pekerja informal ini,” ujarnya.

Bila melihat data penyaluran KPR subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (PPDPP) yang tahun lalu disalurkan oleh Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), untuk sektor pekerja informal baru tesalurkan sebesar 9,88 persen atau setara 17.666 orang tahun 2021 lalu.

Untuk itu Bank BTN akan mendorong pembiayaan perumahan bagi pekerja informal melalui skema KPR subsidi Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT). Dengan skema ini kalangan pekerja informal diharuskan menabung terlebih dulu 6-12 bulan sehingga bank bisa menilai kelayakan maupun kemampuan mencicilnya.

“Tahun lalu kami menyalurkan KPR BP2BT mencapai 10.968 debitur dan ini yang akan terus ditingkatkan. Tahun lalu skema KPR subsidi BP2BT ini juga belum spesifik untuk pembiayaan kalangan pekerja informal tapi tahun ini sesuai dengan arahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kami akan dorong BP2BT ini untuk pekerja informal,” imbuhnya.

Manakah jenis properti yang cocok untuk kamu, Rumah atau Apartemen? Temukan jawabannya di video berikut ini, yuk!

Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

KIRIM KOMENTAR

Anda juga mungkin menyukai beberapa artikel ini

Rumah Lumbung Sasak Akan Hiasi Sekitaran Sirkuit Mandalika

RumahCom – Rumah-rumah masyarakat di sekitaran Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, mendapatkan program bedah rumah. Setiap rumahnya didesain mengusung desain khas Lombok yaitu lumbung sasak unt

Lanjutkan membaca14 Jan 2022

Fokus Di Pembiayaan Perumahan, Bank Ini Usung Strategi One Stop Shopping Perumahan

RumahCom – Pembiayaan perumahan merupakan salah satu kredit yang terus mencatatkan peningkatan. Bank BTN akan terus melanjutkan tren peningkatan kinerjanya dengan mengusung strategi untuk menjadi on

Lanjutkan membaca14 Jan 2022

Asuransi Properti Bakal Kinclong Tahun Ini

RumahCom – Kesadaran untuk mengasuransikan harta benda khususnya produk properti terus meningkat. Hal ini didorong oleh pembangunan highrise building yang terus meningkat dan berdampak langsung pada

Lanjutkan membaca17 Jan 2022

Industri Logistik Asia Pasifik Catatkan Peningkatan Tertinggi Bahkan Sebelum Pandemi

RumahCom – Kawasan Asia Pasifik terus menunjukan kinerja bisnis sektor properti yang makin baik. Laporan survei Colliers menyebut, kenaikan dari sektor industri dan logistik di Asia Pasifik bahkan a

Lanjutkan membaca17 Jan 2022

Siap-siap, Harga Apartemen Bakal Naik Tahun Ini

RumahCom – Membaiknya perekonomian akan berdampak langsung pada kenaikkan harga apartemen yang dipasarkan pengembang. Wacana kenaikan PPN 11 persen, BI yang akan menaikan suku bunga acuan, hingga pe

Lanjutkan membaca17 Jan 2022

Masukan