RumahCom – Berbagai perusahaan riset global melaporkan situasi bisnis properti di kawasan Asia Pasifik yang akan terus berkembang pada tahun 2022. Ada banyak faktor pendorong seperti kinerja proyek mixed use, residensial, logistik, pusat data, dan sebagainya yang akan membuat sektor properti di kawasan Asia Pasifik akan menjadi pendorong perekonomian.
Bisnis properti disebut akan terus melanjutkan tren peningkatan kinerja bisnisnya bukan hanya di Indonesia tapi kawasan Asia Pasifik. Hal ini ditunjukkan dengan transaksi kinerja bisnis yang terus meningkat di hampir semua sektor properti seiring makin baiknya penanganan pandemi Covid-19.
Berbagai riset untuk sektor properti yang dilakukan institusi global menyebutkan, sektor properti akan terus menunjukan peningkatan kinerja bisnis di atas pertumbuhan ekonomi setiap negara. Hal ini karena properti memiliki banyak industri turunan yang akan ikut bergerak saat sektor ini bergerak.
Asia Pasifik menjadi kawasan regional yang mencatatkan perbaikan bisnis properti di hampir semua sektornya. Pada tahun 2022 ini, para pakar juga telah menyatakan akan ada penyerapan investasi yang lebih besar untuk sektor properti khususnya mencakup sektor perkantoran dan ritel. Berdasarkan laporan AsiaInvestor, saat ini perkantoran dan ritel memakan porsi 66 persen dari portofolio investasi di kawasan Asia Pasifik.
Menurut Chief Investment Officer & Head of Fund Management Asia Pasifik Real Estate Louise Kavanagh, sektor yang mencakup pengembangan mixed use, residensial, pusat data, dan logistik menjadi sektor properti yang akan tetap diminati karena sektor ini memiliki landasan dari stabilitas pendapatannya.
“Dari sektor ini bisa diharapkan keuntungan yang lebih tinggi untuk periode jangka pendek. Selain itu sektor telekomunikasi, farmasi, biotek, energi terbarukan, data, e-commerce juga terus meningkat. Hal yang sama berlaku untuk sektor-sektor yang fokus pada pergeseran demogarfi seperti kebutuhan tempat tinggal maupun fasilitas untuk senior living (manula) khususnya untuk pasar di Jepang dan Australia yang populasi manulanya besar,” katanya.
Sementara itu di Korea Selatan, segmen logistik kendati potensinya sangat besar tapi masih kekurangan pasokan. Mayoritas penduduk Korea Selatan juga berada di sekitaran Seol yang membuat penduduk lokal maupun investor luar negeri berharap bisa menembus pasar negeri ginseng ini.
Pendapat lainnya dikemukakann oleh Simon Wallace, Co-Head of Real Estate Research DWS, untuk mengantisipasi pemulihan yang kuat di wilayah Australira, kota-kota di sana tumbuh dengan cepat dan ada koreksi harga yang lebih besar untuk rata-rata propeti di dua kota utama Australia yaitu Melbaourne dan Sydney.
“Di kota-kota lainnya di kawasan Asia Pasifik trennya juga hampir sama seperti pertumbuhan di Fukuoka, pasar logistik regional seperti di Busan, dan lokasi yang sangat berkembang dii Pangyo, Seol, hingga Sydney bagian utara. Saat ini pasar real estat di seluruh kawasan tengah dalam masa pemulihan terutama dengan meningkatnya aktivitas sewa. Situasi pemulihan ini akan membuat bisnis properti tahun 2022 seperti memiliki tembok modal yang akan terus berputar,” bebernya.
Tidak sulit mempunyai rumah, ada banyak cara salah satunya KPR. Simak video berikut ini untuk informasi lengkapnya.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah