RumahCom – Kementerian PUPR melalui program bedah rumah dan kota tanpa kumuh (Kotaku) dari dua ditjen terus digalakkan untuk menata kawasan kumuh perkotaan. Kedua program ini dilaksanakan di kawasan kumuh Kota Surakarta yang memperbaiki rumah masyarakat tidak layak huni sekaligus menata kawasannya.
Program pengentasan kawasan kumuh terus dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pelaksanaan program ini dikerjakan melalui progam kolaborasi antar unit organisasi, pemerintah daerah, dan berbagai instansi lainnya dan salah satunya dilaksanakan di Kota Surakarta.
Pelaksanaan program pengentasan kawasan kumuh di Kota Surakarta dilakukan dengan mengkolaborasikan program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) atau bedah rumah Ditjen Perumahan dengan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR.
Menurut Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2) Jawa III Ditjen Perumahan Kementerian PUPR Mochamad Mulya Permana, untuk sektor perumahan yang didorong dengan program BSPS salah satunya untuk terus meningkatkan kualitas rumah yang tidak layak menjadi lebih sehat dann layak huni.
“Program pengentasan kawasan kumuh yang dikolaborasikan dengan program Kotaku Ditjen Cipta Kary aini dilakukann di wilayah Mojo, Kota Surakarta. Ada dua jenis program yang dilaksanakan yaitu BSPS reguler dan Bantuan Pemeliharaan Perumahan Swadaya (BPPS),” ujarnya.
Penggabungan dua program ini supaya tidak hanya mengubah rumah yang tidak layak huni menjadi lebih baik tapi juga menghilangkan kesan kumuh di daerahnya. Kawasan Mojo ini juga menjadi yang pertama dilaksanakan program BPPS yang berbeda dari program BSPS reguler.
Program BPPS dilaksanakan mencakup pengecatan untuk bagian yang sudah kusam, perbaikann atap dengan bahan-bahan yang layak pakai, juga perbaikan dinding permanen sehingga menjadi lebih baik. Untuk program BSPS reguler di Mojo ini dilakukan untuk sebanyak 30 unit sementara program BPPS sebanyak 68 unit.
Sumarni, salah satu masyarakat penerima bantuan program BSPS di Kawasan Mojo mengatakan, keluarganya sangat terbantu dengan adanya program ini sehingga rumahnya yang tadinya tidak layak huni menjadi lebih baik dan telah berubah menjadi rumah yang sangat nyaman dihuni.
“Dulu rumah saya kondisinya sangat buruk, atapnya banyak yang bocor, dindinya menggunakan kayu dan sudah banyak yang keropos. Saya juga tidak menyangka pemerintah sampai memperbaiki rumah masyarakat seperti ini sehingga kami sangat berterima kasih,” katanya.
Sumarni tinggal bersama anaknya dan sehari-hari bekerja sebagai pemulung barang bekas. Setiap hari ia mengajak anaknya usai pulang sekolah untuk ikut memulung dengan penghasilan yang tidak menentu dan umumnya hanya cukup untuk biaya makan sehari-hari. Untuk program bantuan perumahannya diajukan oleh perangkat desa dan setelah dilakukan survei memang layak untuk mendapatkan program bantuan perumahan.
Masih bingung cara menghitung bunga KPR? temukan jawabannya di video berikut ini, yuk!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah