RumahCom – Bank BUMN yang fokus pada pembiayaan perumahan akhirnya menghadirkan skema sewa beli atau Rent to Own untuk bisa memiliki hunian dengan skema yang menarik. Konsep yang telah digodok lama ini mewajibkan konsumen disiplin dalam menabung untuk bisa memiliki hunian.
Kebutuhan perumahan yang besar membuat pasar properti di Indonesia sangat besar yang didominasi oleh kalangan muda produktif. Pasar besar ini juga memiliki daya beli yang beragam sehingga perlu disediakan berbagai skema maupun alternatif pembiayaan untuk menyesuaikan dengan daya beli yang beragam tadi.
Untuk menjawab kebutuhan masyarakat khususnya kalangan muda setelah milenial yaitu generasi Z (gen Z), Bank BTN meluncurkan program pembiayaan khusus untuk menyasar segmen khusus yang memiliki keterbatasan terkait penyediaan uang muka maupun biaya-biaya yang harus disediakan saat membeli rumah.
Menurut Direktur Konsumer Bank BTN Hirwandi Gafar, Bank BTN meluncurkan KPR Rent to Own yang berangkat dari konsep pemilikan rumah dengan menggunakan mekanisme sewa sehingga nantinya masyarakat bisa memiliki dalam jangka waktu tertentu dengan adanya pilihan di akhir masa sewanya.
“Saat ini banyak pekerja muda yang memilih mengontrak maupun menyewa untuk sarana huniannya karena beralasan belum memiliki uang muka dan dananya juga tidak mencukupi untuk membeli hunian yang dekat dengan tempat kerjanya. Situasi ini membuat mereka ragu untuk memiliki rumah,” ujarnya.
Dengan KPR Rent to Own, kalangan pekerja bisa membayar uang sewa rumah setiap bulan sekaligus mengalokasikann tabungan untuk membeli rumah. Skema Ren to Own juga bisa membantu segmen ini yang tidak memiliki akse ke perbankan karena tidak bankable. Skema ini juga melatif mereka untuk secara teratur menabung.
Bank BTN akan melihat kedisiplinan dalam menabung secara teratur untuk menjadi penilaian saat nanti menyalurkan KPR setelah masa sewanya selesai. Untuk skema ini juga telah digandeng dua perusahaan Rent to Own (RTO) Provider yaitu CicilSewa dan TapHomes. Kedua perusahaan ini juga telah menjalin kerja sama dengan banyak developer dan memiliki listing perumahan yang cukup beragam untuk ditawarkan kepada calon konsumen.
Hirwandi menyebut, kedua mitra strategis ini memiliki infrastruktur yang bagus dengan fitur menarik untuk memudahkan konsumen memiliki rumah idamannya. Hal ini juga merupakan visi Bank BTN untuk membangun ekosistem perumahan digital dan sebagai one stop shopping di sektor perumahan.
Sedikit mengenai proses pembiayaan ini, konsumen mengajukan KPR BTN Rent to Own dan langsung memilih rumah yang telah terkualifikasi oleh RTO Provoder. Konsumen kemudian membayar uang muka mulai 5 persen dan RTO Provider melakukan perjanjian sewa dengan opsi pembelian sesuai harga yang telah disetujui di awal.
Langkah berikutnya konsumen memasuki masa sewa dan membayar sewa bulanan yang mencakup tabungan uang muka. Setelah nilai tabungan ini meningkat hingga 10 persen, konsumen sudah bisa mengajukan pembiayaan KPR Rent to Own ke Bank BTN. Bila konsumen tidak melanjutkan masa tinggalnya, RTO Provider akan menjual rumahnya dan konsumen mendapatkan pengembalian dana sebesar persentase tertentu dari tabungannya.
“Calon debitur yang mengajukan skema KPR Rent to Own diantaranya berusia minimal 21 tahun, berpenghasilan tetap sebagai pegawai atau penghasilan usahan untuk wiraswasta dan profesional, pengalaman kerja atau usaha minimal satu tahun, dan nantinya debitur akan dikenakan bunga yang sama dengan KPR biasa,” imbuhnya.
Punya rumah yang ingin cepat lunas? simak caranya di video berikut ini agar hunian segera lunas.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah