RumahCom – Progres pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung telah mencapai 88,8 persen dan ditargetkan akan beroperasi pertengahan tahun depan. Transportasi modern ini bukan hanya memudahkan konektivitas antar kota tapi juga meningkatkan perekonomian di sepanjang lintasannya.
Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) terus dikebut untuk menjadi alternatif transportasi baru yang akan menghubungkan kedua kota besar tersebut. Bukan hanya meningkatkan konektivitas, KCJB juga akan menghadirkan dan meningkatkan perekonomian di berbagai wilayah yang dilintasinya.
Merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN), PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) bersama seluruh stakeholder terus berupaya untuk mendorong pembangunan proyek ini. Saat ini progres pembangunan KCJB secara keseluruhan telah mencapai 88,8 persen dan ditargetkan bisa operasional pada bulan Juni 2023.
Menurut Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, dalam setiap proses pengerjaan proyek ini KAI mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) untuk menghadirkan akuntabilitas pembangunan proyek KCJB yang dapat dipertanggungjawabkan.
“Kami akan transparan pada setiap aspek dalam pembangunan proyek ini sesuai ketentuan yang berlaku. Untuk itu koordinasi dengan Komite Kereta Cepat Jakarta Bandung terus dilakukan untuk mendorong bisa operasionalnya proyek ini tepat pada waktunya dan kami berkomitmen untuk menyelesaikan penugasan ini dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Berbagai progres yang bisa dilaporkan antara lain, kesiapan sarana saat ini sudah tiba di Depo Tegalluar sebanyak tiga rangkaian yaitu dua rangkaian Electric Multiple Unit dan satu rangkaian Comprehensive Inspection Train. Total keseluruhannya akan mencapai 12 rangkaian yang ditargetkan tiba di Indonesia pada bulan Maret 2023.
Sementara itu untuk kesiapan prasarana saat ini tengah dikerjakan pemasangan rel kereta api dari arah Bandung ke Jakarta. Ada juga penyelesaian pemasangan girder box atau gelagar hingga pembangunan subgrade hingga Overhead Catenary System (OCS) atau peralatan listrik aliran atas juga sudah mulai terpasang.
KAI juga tengah menyelesaikan Lintas Raya Terparu (LRT) Jabodebek yang nantinya akan terkoneksi dengan Kereta Cepat Jakarta Bandung di kawasan Halim Perdanakusuma. Selanjutnya LRT Jabodebek juga akan terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lainnya seperti Commuter Line dan bus.
Selain itu KAI juga menyiapkan KA Feeder beserta ruang tunggunya yang akan berhenti di Stasiun Padalarang, Cimahi, dan Bandung. Layanan ini disediakan untuk memudahkan pelanggan Kereta Api Cepat yang ingin melanjutkan perjalanan ke wilayah Cimahi maupun pusat Kota Bandung.
“Pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung dilakukan dalam rangka menghadirkan transportasi modern di Indonesia. Harapannya ke depan akan semakin banyak masyarakat yang menggunakan transportasi kereta api yang lebih cepat, efisien, nyaman dan ramah lingkungan,” imbuh Didiek.
Inilah kebijakan pemerintah yang akan bantu masyarakat agar punya rumah. Selengkapnya nonton yuk di video berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah