RumahCom – Pasokan unit apartemen di wilayah Jabodetabek masih akan tersendat dengan rendahnya penyerapan untuk segmen ini. Kalangan developer masih akan berhati-hati terkait strategi untuk produk highrise seperti ini dan masih akan fokus menawarkan produk eksistingnya.
Sektor properti terus mencatatkan situasi bisnis yang semakin baik khususnya setelah perlambatan yang terjadi akibat pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020 lalu. Namun begitu secara umum sektor properti masih diliputi ketidakpastian dan hal itu disikapi oleh pengembang dengan sangat hati-hati khususnya untuk menawarkan proyek apartemennya.
Menurut riset yang dilakukan JLL Indonesia, sektor apartemen merupakan salah satu segmen properti yang masih lesu hingga periode akhir tahun 2022 ini. Hal ini ditandakan dengan belum adanya proyek baru yang ditawarkan ke pasar dan pengembang masih berkonsentrasi memasarkan produk eksisingnya.
“Tingkat hunian untuk unit apartemen relatif stabil di angka 88 persen tapi memasuki periode triwulan ketiga 2022 ini situasinya kembali stagnan. Aktivitas penjualan unit apartemen di wilayah Jabodetabek secara umum masih melanjutkan tren atau situasi selama pandemi,” ujar Yunus Karim, Head of Research JLL Indonesia.
Tren yang cenderung melemah dari sisi penjualan ini diperkirakan masih akan terus berlanjut untuk periode mendatang. Hal ini selanjutnya akan memengaruhi tren harga yang terpantau masih stagnan akibat permintaan atau penyerapan pasar yang sangat terbatas.
Situasi ini membuat kalangan pengembang masih sangat berhati-hati dan belum akan ekspansif dengan menghadirkan produk baru untuk beberapa waktu ke depan. Namun begitu situasi perlambatan ini ada dampak positifnya untuk pasar karena pasokan yang berkurang dan nantinya saat kebutuhan meningkat unit yang saat ini ditawarkan menjadi lebih menarik.
Sementara itu untuk ruang perkantoran justru ada tambahan ruang baru dari tiga gedung kantor baru di kawasan Central Business District (CBD) yang akan operasional pada triwulan ketiga 2022. Salah satunya gedung dengan grade A di kawasan Rasuna Said yang akan menambah pasokan seluas 225 ribu m2.
“Untuk ruang perkantoran di kawasan non CBD juga akan bertambah hingga 130 m2 hingga akhir tahun ini. Kami melihat situasi ini cukup positif karena penambahan ruang perkantoran menunjukan aktivitas bisnis yang meningkat dan itu biasanya juga akan memicu sektor properti lainnya ikut bergeliat,” imbuhnya.
Cek lima langkah mudah mengurus balik nama sertifikat rumah lewat video berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah