Penawaran Apartemen Masih Lesu, Pengembang Ekstra Hati-hati

Wahyu Ardiyanto28 Okt 2022

RumahCom – Pasokan unit apartemen di wilayah Jabodetabek masih akan tersendat dengan rendahnya penyerapan untuk segmen ini. Kalangan developer masih akan berhati-hati terkait strategi untuk produk highrise seperti ini dan masih akan fokus menawarkan produk eksistingnya.

Sektor properti terus mencatatkan situasi bisnis yang semakin baik khususnya setelah perlambatan yang terjadi akibat pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020 lalu. Namun begitu secara umum sektor properti masih diliputi ketidakpastian dan hal itu disikapi oleh pengembang dengan sangat hati-hati khususnya untuk menawarkan proyek apartemennya.

Menurut riset yang dilakukan JLL Indonesia, sektor apartemen merupakan salah satu segmen properti yang masih lesu hingga periode akhir tahun 2022 ini. Hal ini ditandakan dengan belum adanya proyek baru yang ditawarkan ke pasar dan pengembang masih berkonsentrasi memasarkan produk eksisingnya.

“Tingkat hunian untuk unit apartemen relatif stabil di angka 88 persen tapi memasuki periode triwulan ketiga 2022 ini situasinya kembali stagnan. Aktivitas penjualan unit apartemen di wilayah Jabodetabek secara umum masih melanjutkan tren atau situasi selama pandemi,” ujar Yunus Karim, Head of Research JLL Indonesia.

Tren yang cenderung melemah dari sisi penjualan ini diperkirakan masih akan terus berlanjut untuk periode mendatang. Hal ini selanjutnya akan memengaruhi tren harga yang terpantau masih stagnan akibat permintaan atau penyerapan pasar yang sangat terbatas.

Situasi ini membuat kalangan pengembang masih sangat berhati-hati dan belum akan ekspansif dengan menghadirkan produk baru untuk beberapa waktu ke depan. Namun begitu situasi perlambatan ini ada dampak positifnya untuk pasar karena pasokan yang berkurang dan nantinya saat kebutuhan meningkat unit yang saat ini ditawarkan menjadi lebih menarik.

Sementara itu untuk ruang perkantoran justru ada tambahan ruang baru dari tiga gedung kantor baru di kawasan Central Business District (CBD) yang akan operasional pada triwulan ketiga 2022. Salah satunya gedung dengan grade A di kawasan Rasuna Said yang akan menambah pasokan seluas 225 ribu m2.

“Untuk ruang perkantoran di kawasan non CBD juga akan bertambah hingga 130 m2 hingga akhir tahun ini. Kami melihat situasi ini cukup positif karena penambahan ruang perkantoran menunjukan aktivitas bisnis yang meningkat dan itu biasanya juga akan memicu sektor properti lainnya ikut bergeliat,” imbuhnya.

Cek lima langkah mudah mengurus balik nama sertifikat rumah lewat video berikut ini.

 

Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

KIRIM KOMENTAR

Anda juga mungkin menyukai beberapa artikel ini

Rusun Untuk ASN Di Kota Samarinda Dibangun

RumahCom – Pembangunan rusun untuk kalangan ASN terus dibangun salah satunya di Kota Samarinda. Pembangunan rusun merupakan salah satu program perumahan untuk memenuhi sarana hunian dan merupakan am

Lanjutkan membaca26 Okt 2022

Anomali, Ekonomi Turun Penjualan Properti Premium Justru Naik

RumahCom – Bank Indonesia (BI) mencatatkan peningkatan penjualan yang cukup tinggi untuk rumah-rumah tipe besar dibandingkan tipe sedang dan kecil. Hal ini terjadi di tengah situasi ekonomi global m

Lanjutkan membaca27 Okt 2022

Begini Teknologi Digital Memengaruhi Pengembangan Proyek Properti

RumahCom – Perkembangan tekonologi digital khususnya property technology (proptech) terus merambah ke bisnis maupun berbagai layanan hunian dan bisnis properti. Penerapan ini masih akan terus berjal

Lanjutkan membaca27 Okt 2022

Pasar Besar, Penyaluran KPR Masih Naik

RumahCom – Situasi ekonomi lokal dan global yang melemah tidak berdampak pada bisnis properti di Indonesia. Pasar yang besar membuat penyaluran KPR oleh bank terus mencatatkan peningkatan dan ini me

Lanjutkan membaca27 Okt 2022

Ini Bedanya Perusahaan Developer Recurring Income Lebih Besar Dari Development Income

RumahCom – Setiap perusahaan memiliki karakteristik masing-masing terkait permodalan maupun strategi bisnisnya. Ada perusahaan yang memiliki porsi recurring income besar dibandingkan development inc

Lanjutkan membaca28 Okt 2022

Masukan