Stasiun MRT Jakarta Jadi Kawasan Transit, Area 700 Meter Terkena Dampak

Wahyu Ardiyanto22 Nov 2022

RumahCom – Pengembangan transprotasi publik MRT Jakarta bukan hanya rute antar kawasan tapi di setiap stasiun dikembangkan menjadi kawasan transit. Hal ini berimplikasi pada pengembangan kawasan di area 700 meter dari kawasan Stasiun MRT Jakarta.

Sarana untuk transportasi publik MRT Jakarta berupa jembatan layang (skybridge) di Simpang Temu Lebak Bulus terus dikebut. Hingga medio November 2022 pembangunan salah satu infrastruktur berorientasi transit itu telah mencapai 96 persen dan ditargetkan akan selesai pada akhir bulan ini.

Mengutip laman resmi MRT Jakarta, saat ini pekerjaan yang dilakukan meliputi reinstatement akses masuk ke Stasiun Lebak Bulus, pembuatan trotoar, pemasangan ventilasi udara anti tampias di jembatan, dan pekerjaan elektrikal. Jembatan sepanjang 307,5 meter akan menghubungkan bangunan Poin Square dan Stasiun Lebak Bulus.

Selain jembatan layang, PT MRT Jakarta (Perseroda) melalui anak perusahaannya PT Integrasi Transit Jakarta juga membangun area Plaza Transit dan satu hub di dalam satu kawasann tersebut. Hub yang berada di dalam Plaza Transit ini akan memberikan akses yang aman dan nyaman bagi penumpang MRT Jakarta.

Keberadaan jembatan layang juga akan memberikan kemudahan bagi pejalan kaki yang lalu lalang antara Stasiun Lebak Bulus dengan pusat kegiatan yang ada di sekitarnya. Lebih dari itu, kehadiran jembatan ini akan mengurangi potensi konflik lalu lintas antara kendaraan bermotor dan pejalan kaki.

Bangunan jembatan yang akan menjadi hub ini dibangun tiga lantai yang akan difungsikan secara optimal sebagai titik temu. Nantinya sarana ini juga akan dilengkapi dengan beragam gerai hingga area parkir sepeda.

Untuk diketahui, pengembangan kawasan transit di Lebak Bulus ini melalui Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 57 Tahun 2020 tentang panduan rancang kota kawasan pembangunan berorientasi transit Lebak Bulus dengan area pengembangan seluas 76 hektar di Kecamatan Cilandak dan Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Dengan telah ditetapkannya sebagai kawasan pembangunan berorientasii transit, hal ini berarti bahwa lahan-lahan yang berada dalam radius 700 meter dari Stasiun Lebak Bulus menjadi prioritas pengembangan yang dibagi dalam jangka pendek 0-3 tahun dan jangka menengah 4-7 tahun.

Hal ini juga sebagai upaya untuk menghadirkan kenyamanan dan keamanan masyarakat dalam bermobilitas yang dilakukan melalui pembangunan kawasan berorientasi transit. Pengembangan kawasan di sekitaran Stasiun MRT Jakarta juga ditujukan untuk menjadi area ramah pejalan kaki dan pesepada yang merupakan prioritas. Dengan begitu mobilitas masyarakat semmakin nyaman dan diharapkan bisa mendorong penggunaan dan daya tarik transportasi publik sebagai moda transportasii utama masyarakat.

Konsep TOD merupakan program pengembangan kawasan properti yang memaksimalkan fungsi transportasi massal. Selengkapnya simak di video berikut ini.

Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

KIRIM KOMENTAR

Anda juga mungkin menyukai beberapa artikel ini

Rusun Untuk ASN Kota Pontianak Segera Dibangun

RumahCom – Kementerian PUPR kembali membangun sarana hunian berupa rusun untuk kalangan ASN di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Pembangunan rusun ini merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat, d

Lanjutkan membaca21 Nov 2022

Ajang Penghargaan PropertiTerbaik Se-Asia Pasifik Siap Digelar

PropertyGuru Group (NYSE: PGRU), perusahaan teknologi properti terkemuka di Asia Tenggara, mengumumkan ajang penghargaan di bidang properti tahunan, Grand Final Asia PropertyGuru Awards ke-17 yang dip

Lanjutkan membaca22 Nov 2022

Rumah Tapak dengan Fitur Pandemi Masih Diminati

RumahCom – Rumah tapak yang menerapkan berbagai adaptasi untuk menghadirkan hunian yang sehat masih sangat diminati. Pengembang terus menghadirkan konsep rumah post pandemic seperti ini yang menghad

Lanjutkan membaca22 Nov 2022

Pengembang Hunian Vertikal Terus Didorong Optimalkan Lahan

RumahCom – Kementerian ATR/BPN mendorong kalangan pengembang untuk terus memperbanyak pengembangan hunian vertikal. Hal ini untuk mengoptimalkan lahan yang semakin terbatas dan mendorong lifestyle h

Lanjutkan membaca22 Nov 2022

Banyak Peminat, Rumah Kompak Dua Lantai Kembali Dihadirkan

RumahCom – Pengembang kembali menghadirkan rumah tapak untuk memenuhi permintaan pasar. Selama pandemi Covid-19, permintaan rumah tapak menjadi penopang penjualan perusahaan developer sementara segm

Lanjutkan membaca22 Nov 2022

Masukan