Penyaluran KPR Subsidi Diyakini Bisa Tembus Target Tahun Ini

Wahyu Ardiyanto1 Des 2022

RumahCom – KPR subsidi FLPP dianggarkan sebesar 200 ribu unit tahun ini telah tersalurkan mencapai 195 ribuan unit. BP Tapera optimistis target KPR FLPP akan bisa tercapai pada tahun ini dan target penyaluran tahun 2023 lebih besar lagi mencapai 220 ribu unit.

Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) optimistis akan bisa menyelesaikan target penyaluran KPR subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Dari target penyaluran KPR FLPP tahun ini sebesar 226 ribu unit, angka ini diyakini akan bisa tercapai hingga 31 Desember 2023.

“Hingga 25 November 2022, KPR subsidi FLPP sudah tersalurkan mencapai 195.545 unit senilai Rp21,76 triliun. Kami optimistis target penyaluran 200 ribu unit akan bisa dicapai di sisa waktu satu bulan pada tahun ini,” ujar Komisioner BP Tapera Adi Setianto.

Dengan telah disalurkannya KPR FLPP hingga 195 ribuan unit pada tahun ini, total penyaluran KPR FLPP untuk periode tahun 2010-2022 telah mencapai 1.139.124 unit dengan nilai sebesar Rp96,93 triliun.

Optimisme untuk bisa mencapai target penyaluran tahun ini tidak terlepas dari kinerja bank penyalur yang terus menunjukan tren yang meningkat. Bila tren yang baik ini bisa terjaga, diyakini kuota KPR FLPP pada tahun ini akan bisa tersalurkan seluruhnya sehingga menjadi modal yang sangat baik untuk kinerja penyaluran tahun 2023.

Pada tahun 2023 sendiri BP Tapera telah dialokasikan anggaran FLPP yang lebih besar lagi. Sebanyak 220 ribu unit atau senilai Rp25,18 triliun telah dianggarkan untuk tahun 2023 dan jumlah ini lebih besar lagi bila dihitung dengan penyaluran dari dana bergulir atau cicilan yang dibayarkan debitur.

Sementara itu untuk penyaluran Tapera bagi kalangan aparatur sipil negara (ASN) yang juga disalurkan BP Tapera, per 25 November 2022 telah mencapai sebanyak 4.502 unit senilai Rp673,75 miliar. Akad pembiayaan Tapera ini melalui Bank BTN, Bank BRI, Bank BSI, dan Bank BJB untuk KPR maupun kredit renovasi (KRR).

“Pada tahun anggaran 2023 BP Tapera menargetkan bisa menyalurkan Tapera untuk kalangan ASN mencapai 10 ribu unit senilai Rp850 miliar. Kami berharap seluruh program yang dikelola BP Tapera baik FLPP maupun Tapera akan terus meningkatkan akses masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terhadap perumahan yang layak dan terkangkau,” jelas Adi.

Konsep TOD merupakan program pengembangan kawasan properti yang memaksimalkan fungsi transportasi massal. Selengkapnya simak di video berikut ini.

Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

KIRIM KOMENTAR

Anda juga mungkin menyukai beberapa artikel ini

Pelaku Industri Properti Optimistis Hadapi Tantangan Tahun 2023

RumahCom – Para pelaku industri properti menatap bisnis properti tahun 2023 dengan optimisme yang tinggi. Hal ini tidak terlepas dari besarnya kebutuhan pasar properti selain situasi perekonomian In

Lanjutkan membaca30 Nov 2022

12 Perusahaan Jepang Tertarik Bangun IKN Nusantara

RumahCom – Kementerian PUPR bertemu dengan perwakilan 12 perusahaan besar dari Jepang untuk mempelajari terkait potensi pengembangan IKN Nusantara. Kalangn investor Jepang ini memiliki keahlian dan

Lanjutkan membaca30 Nov 2022

TOD Jakarta Disosialisasikan Hingga Ke Luar Negeri

RumahCom – Sebuah kota besar seperti Jakarta terus dihadirkan untuk mempermudah aktivitas warganya salah satunya dengan mewujudkan konsep kawasan transit. Hal ini terus disosialisasikan khususnya un

Lanjutkan membaca30 Nov 2022

Bank Terus Perkuat Layanan Digital Untuk Kemudahan Nasabah Termasuk Layanan Jual-Beli Rumah

RumahCom – Perbankan terus memperkuat service khususnya dengan basis digital dan untuk itu digandeng perusahaan IT untuk memperkuat cloud computing. Dengan layanan digital yang makin baik akan banya

Lanjutkan membaca30 Nov 2022

Dibayangi Resesi, Pengembang Menatap Optimistis Bisnis Properti 2023

RumahCom – Perekonomian global dibayangi resesi memasuki tahun 2023 dan pastinya akan berdampak pada situasi bisnis di Indonesia. Untuk bisnis properti, kalangan pengembang masih menatap optimistis

Lanjutkan membaca1 Des 2022

Masukan