RumahCom – Tahun 2022 yang akan segera berakhir mencatatkan kinerja untuk bisnis properti yang relatif baik. Di tengah berbagai kendala bisnis seperti krisis global, inflasi, hingga pandemi, bisnis properti di Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan positif.
Tahun 2022 segera berakhir dan berganti dengan tahun 2023. Berbagai prediksi terkait situasi bisnis tahun 2023 telah dipaparkan oleh banyak pihak, tentu ada yang pesimistis dan optimistis, namun untuk sektor properti umumnya menyatakan optimismenya kalau sektor ini masih akan terus berkembang.
Di sisi lain, kendati ada banyak kendala perekonomian seperti perang Rusia-Ukraina hingga krisis karena pandemi Covid-19, situasi perekonomian di Indonesia masih relatif baik dan ini menjadi pondasi yang oke khususnya untuk sektor properti terus berkembang.
Riset JLL Indonesia terkait situasi perekonomian di Indonesia antara lain ditopang oleh terus meningkatnya mobilias maupun aktivitas bisnis dan sosial sehingga mendorong berbagai kegiatan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga cukup baik sekitar 5,01 persen di kuartal pertama 2022 dan terus meningkat hingga 5,02 persen menjelang akhir tahun ini.
“Nilai tukar rupiah masih cukup fluktuatif bahkan menyentuh nilai terendah dibandingkan dollar Amerika namun ini diikuti dengan tingginya nilai transaksi dari ekspor. Bank Indonesia (BI) secara cermat juga menaikkan suku bunga acuannya dan ini tidak langsung direspon oleh perbankan yang langsung menaikkan suku bunga kreditnya sehingga penyaluran KPR relatif tidak terganggu,” ujar Yunus Karim, Head of Research JLL Indonesia.
Melihat situasi bisnis properti sepanjang tahun 2022 ini, Yunus menyebut untuk kinerja bisnis sektor apartemen pada paruh pertama 2022 masih cenderung lambat. Hal ini bukan hanya disebabkan karena pandemi tapi juga adanya bulan Ramadan, Lebaran, hingga libur sekolah sehingga masyarakat lebih fokus ke hal-hal ini.
Di sisi lain, produk-produk properti yang banyak diserap juga memiliki beberapa ciri yang semakin menonjol. Diantaranya, produk dengan segmen harga affordable dan berada di kawasan mixed use yang didukung dengan kedekatan transportasi publik telah menjadi pertimbangan utama bagi masyarakat untuk membeli. Preferensi seperti ini juga akan tertap berlanjut di tahun 2023.
“Mayoritas pengembang masih sangat berhati-hati untuk masuk ke pasar khususnya untuk proyek apartemen dan lebih fokus untuk memasarkan produk eksistingnya. Pengembang terus melanjutkan untuk mengamati respon pasar dengan cermat namun kita juga bisa berharap dengan pelonggaran yang terus terjadi situasi ini akan menjadi lebih baik,” imbuhnya.
Cek lima langkah mudah mengurus balik nama sertifikat rumah lewat video berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah