RumahCom – Indonesia dan negara di kawasan Asean memiliki perekonomian yang lebih baik dibandingkan negara Eropa maupun Amerika. Tingkat pertumbuhan yang lebih baik, inflasi rendah, hingga market domestik yang besar bisa menjadi jaminan untuk pertumbuhan sektor properti.
Banyak kalangan yang menyebut perekonomian Indonesia masih jauh lebih baik dibandingkan negara-negara maju yang mengalami krisis. Salah satu indikatornya bisa dilihat melalui kesuksesan leadership Indonesia saat mengorkestrasi gelaran Presidensi G20 di Bali bulan November 2022 lalu.
KTT G20 juga telah berhasil menelurkan beberapa hasil konkret diantaranya Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII), pandemic fund, financial intermediary fund, Just Energy Transiion Partnership (JETP), dan Asia Zero Emission. KTT G20 juga menghasilkan deklarasi yang bisa diadopsi oleh semua negara anggota.
“Negara lain melihat Indonesia menyelesaikan persoalan dengan komunikasi, dengan softpower. Bila ini dikelola secara baik tentunya akan menjadi pembuka untuk bisnis yang baik tahun 2023 mendatang,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Beberapa indikator yang baik untuk menjalani bisnis pada tahun 2023 mendatang bisa dilihat dari beberapa hal. Pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal ketiga yang berhasil tembus sebesar 5,72 persen secara tahunan. Pertumbuhan yang impresif ini juga diikuti dengan penurunan inflasi hingga ke titik 5,42 persen pada November 2022.
Hal lainnya yaitu cadangan devisa yang positif dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus selama 30 bulan berturut-turut. Neraca pembayaran yang positif ini juga menguatkan sinyalemen perekonomian Indonesia dalam situasi yang sangat baik khususnya untuk menjalani bisnis properti yang merupakan lokomotif perekonomian nasional.
Sektor properti yang memiliki ketergantungan pada domestic market besar juga sangat dominan dan hal ini membuat optimistis kalau pertumbuhan ekonomi ke depan akan terus maju di tengah situasi ekonomi global yang diselimuti awan gelap. Kendati terjadi perlambatan, purchasing managers index Indonesia masih memperlihatkan kinerja yang positif di level 50,3.
Kementerian Koordinator Perekonomian juga memprediksi kebutuhan tenaga kerja sekitar 600 ribu per tahun dengan nilai yang akan terus meningkat. Sektor properti dan ekonomi digital juga diharapkan bisa menjadi pengungkit pertumbuhan termasuk sektor pertanian yang besar.
“Di level kawasan, hampir seluruh negara Asean saat ini memiliki pertumbuhan sekitar 5 persen secara tahunan. Melalui perdagangan di kawasan Asean kita akan memiliki kemampuan untuk dapat saling menjaga dari penurunan demand luar kawasan dan itu sangat baik untuk menjalankan bisnis,” pungkas Airlangga.
Inilah kebijakan pemerintah yang akan bantu masyarakat agar punya rumah. Selengkapnya nonton yuk di video berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah