RumahCom – Untuk merelokasi masyarakat yang terkena bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Kementerian PUPR membangun rumah instan sederhana sehat (Risha) dengan sistem knock down dan tahan gempa. Harga rumah ini cukup affordable seharga Rp150 juta sudah termasuk lahan dan berbagai sarana lainnya.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memiliki teknologi rumah instan sederhana sehat (Risha) yang banyak diterapkan untuk mengganti hunian masyarakat yang terdampak bencana. Terakhir, hunian Risha ini dibangun untuk mengganti hunian masyarakat yang terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur.
Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, Risha merupakan rumah yang dibangun dengan sistem modular sehingga sangat efisien dengan bobot yang ringan untuk membuatnya lebih tahan terhadap guncangan gempa.
“Untuk harga komponen Risha yang dibangun di Kabupaten Cianjur, totalnya senilai Rp150 juta per unit rumah. Harga itu sudah mencakup lahan, sanitasi, jaringan listrik, saluran air, hingga prasarana, sarana, dan utilitas lain di dalam perumahan,” ujarnya.
Risha dibangun di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, sebanyak 200 unit rumah yang dibangun bertahap. 200 unit rumah Risha ini dibangun oleh perusahaan BUMN PT Brantas Abipraya (Persero) dengan PT Indah Karya sebagai manajemen konstruksi.
Cepatnya pembangunan hunian Risha ditunjukan hanya dalam waktu 10 hari bisa terbangun sebanyak 21 unit rumah. Targetnya, sebanyak 80 unit akan kembali diselesaikan pada akhir bulan Desember 2022 dan tahap kedua sebanyak 120 unit akan diselesaikan pada akhir bulan Januari 2023.
Risha merupakan rumah tahan gempa yang dirancang dengan struktur pracetak beton bertulang. Teknologi Risha sendiri merupakan hasil pengembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman (Puslitbang Perkim) Kementerian PUPR sejak tahun 2004 lalu.
Ada tiga komponen penting dalam struktur Risha yaitu komponen utama (P1) berukuran 120x30x10 cm. komponen utama ini berfungsi sebagai penopang struktur bangunan dan dibangun dengan sistem knock down dan dibaut. Komponen kedua (P2) berukuran 120x20x10 cm untuk menjadi pemangku kolom struktur dan P3 dengan ukuran 30x30x10 cm untuk menjadi pengikat komponen lainnya.
Dengan konsep seperti ini Risha memiliki struktur ketahanan gempa yang lebih baik dari beton bertulang karena sambungannya membuat Risha memiliki karakteristik seperti bangunan kayu. Saat ada gempa, Risha akan bergoyang dan sulit ambruk sehingga bisa memberikan waktu bagi penghuni untuk segera keluar.
“Seluruh komponen Risha juga sudah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan komponennya bisa dikerjakan oleh UMKM di seluruh Indonesia sehingga bisa mendorong ekonomi masyarakat loka. Teknologi Risha ini juga sudah bisa digunakan untuk bangunan bertingkat dua,” beber Iwan.
Masih bingung cara menghitung bunga KPR? temukan jawabannya di video berikut ini, yuk!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah