RumahCom – Program sejuta rumah masih akan menjadi andalan dengan perluasan untuk cakupan pembiayaan yang lebih luas. Seluruh stakeholder perumahan juga akan terus didorong untuk meningkatkan kontribusinya termasuk berbagai regulasi dan anggaran yang akan terus ditingkatkan.
Pemerintah kembali menegaskan untuk memberikan dukungan yang besar kepada perusahaan pengembang untuk kelancaran bisnis properti khususnya untuk pengembangan proyek perumahan bagi kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk mengoptimalkan program KPR subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Zainal Fatah, upaya pemerintah untuk terus mendorong program perumahan salah satunya untuk mengatasi besarnya angka backlog perumahan maupun kebutuhan masyarakat yang besar.
“Program perumahan masih akan dijadikan program utama pemerintah yang akan diprioritaskan baik dari sisi regulasi maupun anggarannya. Program sejuta rumah per tahun masih akan terus diimplementasikan dengan pengembangan skema pembiayaan yang inovatif,” ujarnya.
Program sejuta rumah memegang peranan penting dalam upaya percepatan penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat. Program ini juga merupakan wujud nyata dari gerakan kolaborasi antar seluruh stakeholder di bidang perumahan untuk terus mendorong kontribusinya di sektor perumahan.
Sejak tahun 2015 program sejuta rumah dicanangkan, capaiannya juga terus meningkat dan saat ini sudah tercapai hingga 6,9 juta unit untuk periode 2015-2022. Untuk mendukung percepatan penyediaan perumahan, Kementerian PUPR terus mengupayakan beberapa hal seperti pelembagaan perumahan hijau, pelembagaan hunian berimbang dengan memanfaatkan dana konversi untuk peningkatan dan percepatan pembangunan rumah MBR.
Hal lainnya lagi pemanfataan tanah barang milik negara (BMN) dengan sertifikat kepemilikan berupa surat kepemilikan bangunan gedung (SKBG) hingga pelembagaan kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) di bidang perumahan. Intensitas pembiayaan untuk kalangan MBR juga terus didorong melalui Indonesia Green and Affordable Housing Program, skim kredit KPR sewa-beli (rent to own), hingga KPR berjenjang (staircasing mortgage).
“Pemerintah juga terus melakukan perluasan untuk program KPR FLPP, Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), dan sebagainya. Tahun 2023 pemerintah menargetkan pembiayaan KPR FLPP untuk 220 ribu unit, Tapera 10 ribu unit, subsidi uang muka (SBUM), subsidi selisih bunga (SSB), dan sebagainya,” bebernya.
Menggunakan agen properti untuk membantu proses pembelian rumah menjadi lebih lancar dan mudah, Lalu apa sih untungnya? nonton videonya berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah