RumahCom – Perumahan akan selalu menjadi isu penting dan program strategis pemerintah. Hal ini tidak terlepas dari wilayah yang akan semakin mengota dan 72 persen masyarakat akan tinggal di perkotaan tahun 2045 sehingga sektor perumahan sangat penting diatur.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merilis data, saat ini penduduk perkotaan di Indonesia telah mencapai 56,7 persen dan ini akan terus meningkat menjadi 66,6 persen pada tahun 2035 dan kembali meningkat menjadi 72 persen pada tahun 2045. Hal ini tentunya membutuhkan berbagai strategi untuk daya dukung perkotaan yang semakin baik.
Tren wilayah-wilayah yang makin mengota ini juga membuat berbagai permasalahan timbul dan salah satunya sektor hunian. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, saat ini masih ada 15,5 juta orang yang tinggal di hunian yang tidak layak pada tahun 2020.
“Karena itu sektor properti menjadi salah satu sektor penting yang harus terus didorong, bukan hanya untuk penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat tapi juga sektor ini merupakan lokomotif perekonomian yang akan mendorong berbagai sektor industri lainnya,” ujarnya.
Sektor properti dengan multiplayer effect-nya yang tinggi baik dari sisi forward-linked maupun backward-linked terhadap 175 sub sektor industri baik langsung maupun tidak langsung. Penyerapan tenaga kerja dari sektor ini juga sangat tinggi mencapai 19 juta orang.
Untuk menjaga momentum pertumbuha sektor properti tahun ini, Airlangga menyebut pemerintah akan terus mengeluarkan berbagai kebijakan strategis seperti insentif fiskal untuk menstimulus sektor ini terus berkembang. Properti juga merupakan bagian dari program pemulihan ekonomi nasional sehingga pemerintah memperpanjang insentif PPN ditanggung pemerintah (DTP) hingga September 2022.
Dampak besar yang bisa dihadirkan dari sektor properti ini membuat pemerintah juga akan terus mendorong kepastian hukum dalam bentuk simplifikasi regulasi dan perizinan. Hal ini juga untuk terus mendorong kemudahan investasi di sektor properti yang juga telah diatur dalam UU Cipta Kerja.
Airlangga juga merinci berbagai langkah-langkah relaksasi yang telah dikeluarkan pemerintah untuk terus mendorong kemajuan sektor properti. Berbagai langkah ini juga telah memberikan dampak positif untuk sektor padat modal ini seperti penyaluran kredit yang tumbuh positif di awal triwulan keempat 2021 dan berbagai indikator maupun tren sektor properti lain yang terus meningkat.
Sektor keuangan juga diharapkan bisa terus mengoptimalkan fungsinya sebagai intermediasi khususnya untuk mendukung sektor properti sekaligus menjadi pendamping bagi pemulihan ekonomi di sektor riil. Berbagai kegiatan termasuk peningkatan literasi keuangan dan pendalaman pasar serta akses pembiayaan ke seluruh masyarakat juga harus terus ditingkatkan.
“Pemerintah akan terus berkomitmen untuk mendukung sektor perumahan dan sektor keuangan agar terus bersinergi dan optimistis untuk terus mendorong pemulihan ekonomi nasional khususnya melalui sektor properti. Semua pihak seperti pengembang, perbankan, maupun instansi lainnya juga harus terus mengoptimalkan kinerjanya untuk kemajuan sektor ini,” tandasnya.
Masih bingung perbedaan antara SHM dan HGB dalam properti? Simak informasi selengkapnya di videonya berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
