RumahCom – Ada banyak hal yang harus dilakukan saat menjalankan bisnis properti khususnya pengembangan kota baru. Aspek perizinan, permodalan, hingga strategi yang tepat harus diterapkan untuk menjamin sustainability kinerja bisnis yang bisa sangat panjang.
Sektor properti merupakan bisnis jangka panjang dan membutuhkan expertise khusus untuk menjalankannya. Perusahaan developer yang membangun produk properti bukan hanya menghadirka sebuah produk bangunan tapi lebih dari itu pengembangan sebuah kawasan yang mencakup banyak hal mulai pembangunan infrastruktur, fasilitas, ruang terbuka, dan sebagainya.
Terlebih untuk pengembangan sebuah kota baru atau township yang membutuhkan banyak hal mulai aspek perizinan, pembiayaan jangka panjang, dan berbagai hal teknis lainnya untuk menghadirkan sebuah kawasan baru yang nyaman dan liveable untuk jangka waktu panjang.
Menurut Hermawan Wijaya, Direktur PT Bumi Serpong Dama Tbk, entitas resmi perusahaan pengembang Sinar Mas Land (SML), sektor properti merupakan bisnis yang sangat strategis dan menjanjikan dan untuk itu dibutuhkan kemampuan menangkap peluang, kejelian pasar, pengelolaan strategi bisnis, dan berbagai hal lainnya untuk bisa bertahan.
“SML yang banyak mengembangkan kawasan baru berkonsep kota mandiri ataupun township di kawasan sub urban, tentu harus terus menambah cadangan lahan yang strategis karena lahan menjadi salah satu modal utama untuk pengembangan properti dan karena itu harus sustain,” ujarnya.
Untuk terus meningkatkan pencapaian perusahaan, SML terus menambah cadangan lahan strategis terutama di area-area yang telah mendapatkan izin pengembangan. Berbagai produk juga dikemas dengan menyesuaikan kebutuhan pasar mulai rumah tapak, apartemen, ruko, maupun unit komersial lainnya.
Dengan pengalaman panjang mencapai puluhan tahun, SML juga terus menggenjot produk propertinya untuk mencapai target kinerja perusahaan khususnya saat situasi pandemi Covid-19 yang mencuatkan produk rumah tapak khususnya di kisaran harga Rp1 miliar ke atas.
Selain gencar mengembangkan produk-produk rumah tapak, lini bisnis perkantoran dan ritel juga terus dikembangkan baik di Jakarta maupun di wilayah sub urban yang perkembangannya sangat pesat. Township BSD City yang merupakan kota mandiri di koridor barat Jakarta juga masih menjadi kontribusi terbesar untuk kinerja SML.
Selain pengembangan baru atau development income, SML juga terus menggenjot properti-properti yang disewakan untuk memperbesar pendapatan berulang (recurring income) khususnya dari segmen perkantoran, hotel, pergudangan, dan lainnya. Hingga saat ini porsi recurring income SML dijaga pada proporsi 20 persen dibandingkan pendapatan development income.
Strategi lainnya dengan penjualan lahan atau kaveling siap bangun maupun lahan industri. Lini ini juga menjadi langkah strategis untuk mengoptimalkan pengembangan kota khususnya dengan berkolaborasi bersama para investor sehingga bisa mendorong percepatan bisnis.
“Begitu juga dengan pengembangan kawasan transit oriented development (TOD) di distrik Intermoda BSD City. Fitur utama dari Intermoda TOD yaitu koneksinya ke Stasiun Kereta Cisauk yang merupakan bagian dari komuter kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek. BSD City juga terus dikembangkan untuk menjadi integrated smart city,” pungkas Hermawan.
Kota mandiri memang dibangun untuk jangka panjang, tetapi berpotensi baik untuk diinvestasikan kemudian. Simak jurus investasinya di video berikut ini, ya!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah