RumahCom – Kementerian PUPR telah mengelola jalan tol sepanjang 2.457 km hingga akhir tahun 2021. Berbagai rencana untuk pengembangan jalan tol masih akan terus dilakukan hingga tahun 2024 khususnya untuk peningkatan layanan hingga modernisasi jalan tol yang berkelanjutan.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas infrastruktur jalan tol untuk menciptakan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Peningkatan pelayanan ini bukan hanya mengejar standar pelayanan minimal (SPM) tapi akan terus didorong untuk meningkatkan kualitas layanan jalan tol secara berkelanjutan seiring tuntutan masyarakat yang semakin tinggi.
Menurut Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit, hingga akhir tahun 2021 telah ada jalan tol yang beroperasi sepanjang 2.457 km yang terdiri dari 64 ruas jalan tol yang dikelola oleh 45 Badan Usaha Jalan tol (BUJT) dan akan terus didorong berbagai transformasi, inovasi, dan modernisasi yang berkelanjutan sebagai rangkaian pengembangan jalan tol tahun 2019 hingga 2024.
“Transformasi itu antara lain dilakukan dengan penciptaan nilai tambah dari aset jalan tol yang ada. Selain itu dibutuhkan inovsi di bidang teknologi, pembiayaan, dan pengelolaan jalan tol sementara modernisasi dilakukan dengan penciptaan user experience yang lebih baik dan manajemen aset jalan tol,” katanya.
Saat situasi pandemi Covid-19, korporasi jalan tol juga fokus pada tiga strategi yaitu cost leadership, revenue enhancement, dan cash management ditambah pemanfaatan aplikasi digital untuk efektivitas dan user experience yang lebih baik. Inovasi pembiayaan pengusahaan jalan tol yang terdiri dari pembiyaan lahan, pembiayaan ekuitas, pembiayaan pinjaman, dan pembiayaan risiko sangat diperlukan untuk mengurangi risiko investasi, mengurangi cost of capital, dan mengelola cashflow.
Di bidang teknologi, Kementerian PUPR juga telah melakukan berbagai inovasi dan transformasi digital di jalan tol dengan konsep intelligent toll road system (ITRS). Penerapannya dengan konsolidasi transaksi jalan tol melalui transaksi non tunai atau multi lane free flow (MLFF) hingga pengendalian kendaraan over load over dimension (ODOL).
Danang juga menyebut, mulai tahun ini akan mulai diperkenalkan transaksi nirsentuh dengan menggunakan teknologi onboard unit yang terhubung dengan satelit sehingga masyarakat bisa langsung melewati gate tol tanpa perlu berhenti dulu untuk tapping uang elektronik (e-money).
Teknologi MLFF ini akan diuji coba di beberapa ruas jalan tol pada tahun ini juga dan ditargetkan bisa beroperasi 100 persen pada akhir tahun 2023. Sementara pengendalian kendaraan ODOL sudah mulai diuji coba di jalan tol Tangerang-Merak dan ditargetkan bisa terinstalasi pada tahun ini dan beroperasi penuh tahun 2023.
“Untuk pengendalian kendaraan ODOL akan menggunakan scanner dimensi yang terpasang pada kamera dan timbangan pengukuran yang terpasang pada jalan sehingga berat kendaraan tetap bisa diukur saat kendaraan masih berjalan,” imbuhnya.
Statusnya sebagai karyawan lepasan mengganjal pengajuan KPR untuk miliki rumah. Lalu bagaimana cara ia bisa mewujudkan rumah idamannya? simak video berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah.