RumahCom – Perusahaan BUMN PT SMF terus mendorong kinerjanya untuk memperbesar penyaluran dana pembiayaan perumahan. Sebagai fiscal tools pemerintah, sejak tahun 2005 lalu SMF telah menyalurkan Rp77,96 triliun untuk sektor pembiayaan perumahan dan peran ini akan terus diperbesar baik dari sisi suplai maupun demand.
PT Sarana Multigriya Finansial (SMF/Persero) akan terus mengoptimalkan perannya sebagai special mission vehicle Kementerian Keuangan melalui berbagai strategi bisnis yang telah dirancang tahun 2022 ini. Sebelumnya, pada tahun 2021 SMF terus memperkuat perannya untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN) khususnya di sektor perumahan baik dari sisi suplai maupun demand.
Berdasarkan laporan keuangan audited hingga akhir tahun 2021, total akumulasi dana yang dialirkan SMF ke sektor pembiayaan perumahan sejak tahun 2005 mencapai Rp77,96 triliun. Total aset SMF hingga akhir tahun 2021 mencapai Rp33,7 triliun dengan penerbitan surat utang dan term loan sebesar Rp7,6 triliun. Adapun laba bersih tahun 2021 lalu mencapai Rp460 miliar.
Menurut Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo, dari seluruh dana yang telah dialirkan, SMF telah membiayai sekitar 1,254 juta debitur KPR termasuk untuk program KPR subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang terbagi atas 84,34 persen wilayah barat, 14,96 persen wilayah tengah, dan 0,70 persen wilayah timur.
“Kemi terus mengupayakan berbagai hal untuk mendorong bangkitnya industri perumahan baik dari sisi suplai maupun demand sesuai perluasan mandat yang diberikan pemerintah kepada SMF. Sinergi juga terus dilakukan dengan berbagai pihak untuk mendukung realisasi pembiayaan mikro perumahan juga aktif menjalin kerja sama dengan lembaga penyalur KPR,” ujarnya.
SMF juga aktif menjalankan beberapa program penugasan khusus serta inisiatif strategis untuk terus mendukung peningkatan penyaluran KPR subsidi FLPP, program pembiayaan homestay, hingga program peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh. Untuk program KPR FLPP, SMF telah menyalurkan dana penyertaan modal negara (PNM) sebesar Rp2,5 triliun tahun 2021 lalu.
Dana PNM ini di-blended dengan dana dari penerbitan surat utang yang total dananya digunakan untuk membiayai program KPR FLPP untuk memenuhi target pembiayaan KPR FLPP sebesar 157.500 unit. SMF menyediakan 25 persen dari porsi penyaluran dana KPR FLPP sementara 75 persen dari pemerintah.
“Dukungan dan kolaborasi SMF pada program KPR FLPP merupakan wujud peran SMF sebagai fiscal tools Kementerian Keuangan untuk meringankan beban fiskal pemerintah dari semula sebesar 90 persen menjadi 75 persen. Kami juga aktif berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk merealisasikan program pembiayaan homestay di empat destinasi pariwisata prioritas,” imbuh Ananta.
Kota mandiri memang dibangun untuk jangka panjang, tetapi berpotensi baik untuk diinvestasikan kemudian. Simak jurus investasinya di video berikut ini, ya!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah