RumahCom – BP Tapera berhasil menyalurkan KPR subsidi FLPP mencapai lebih dari Rp5 triliun untuk membiayai 45.777 unit rumah pada periode kuartal pertama 2021. Penyaluran ini mencapai 20,26 persen dari target penyaluran tahun 2022 yang sebesar 226 ribu unit.
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) berhasil menyalurkan pembiayaan perumahan KPR subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) pada kuartal pertama tahun 2022 mencapai Rp5,08 triliun atau untuk periode Januari-31 Maret 2022. Dana sebesar ini untuk pembiayaan sebanyak 45.777 unit rumah.
Menurut Komisioner BP Tapera Adi Setianto, nilai yang berhasil disalurkan untuk periode kuartal pertama tahun 2021 ini sama dengan 20,26 persen dari total target penyaluran yang ditetapkan Kementerian Keuangan pada tahun 2022 ini. KPR FLPP sendiri sebelumnya disalurkan oleh Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“BP Tapera menargetkan untuk penyaluran pembiayaan KPRB FLPP pada kuartal pertama tahun ini sebesar 19 persen dari total yang harus disalurkan sebanyak 226 ribu unit. Artinya pada periode awal tahun ini kami telah bisa menyalurkan melebihi dari target hingga mencapai lebih dari 20 persen,” ujarnya.
Untuk penerima pembiayaan KPR subsidi FLPP ini secara wilayah, Jawa Barat masih yang terbesar dengan porsi mencapai 14.864 unit atau 33,09 persen dari total penyaluran FLPP kuartal pertama 2022. Bila dilihat dari sisi pendapatannya, segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang bergaji Rp3 juta-Rp4 juta menjadi segmen penerima tertinggi sebanyak 16.451 unit atau 35,49 persen dari total penyaluran untuk periode ini.
Sementara dari sisi range usia, kalangan yang berusia 26 hingga 30 tahun menjadi penerima tertinggi sebanyak 15.303 unit atau 33,45 persen. Penyaluran yang melebihi dari target ini disebut Adi tidak terlepas dari peran 39 bank penyalur dan kalangan perusahaan pengembang yang terus mendorong program ini.
“Di sisi lain fokus BP Tapera juga bukan hanya mendorong atau memperbersar penyaluran tapi juga kualitas bangunan yang diterima konsumen MBR dan ketepatan sasaran. Hal ini juga menjadi fokus kami dan kami terus dorong supaya diperhatikan oleh para mitra kerja,” pungkasnya.
Fokus pada kualitas dan ketepatansasaran ini juga dituntut oleh Kementerian Keuangan kepada BP Tapera sebagai Operator Investasi Pemerintah (OIP) yang pertama di Indonesia. Dengan begitu BP Tapera diharapkan bisa menjadi role model bagi investasi pemerintah lainnya untuk mewujudkan tujuan investasi pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel, dan berorientasi pada hasil.
Beli rumah terbatas? tak ada salahnya membeli rumah lelang. Simak video berikut untuk tau informasi selengkapnya.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah