RumahCom – Sekor properti yang sempat terpukul dengan adanya pandemi Covid-19 terus menunjukan tren yang membaik. Di seluruh sektornya mulai perkantoran, pergudangan, apartemen, hingga perhotelan terus menunjukan kinerja yang membaik dan ini menjadi momentum bagi pengembang untuk kembali meluncurkan produk barunya.
Berbagai indikator untuk sektor properti khususnya residensial, perkantoran, pusat perbelanjaan, hingga pergudangan terus menunjukan tren yang membaik dan peningkatan aktivitas. Tren yang baik ini terus dimanfaatkan oleh kalangan pengembang dengan menawarkan berbagai produknya.
Menurut James Allan, Country Head JLL Indonesia, sebuah perusahaan konsultan, riset, dan manajemen properti, kinerja sektor properti pada periode triwulan pertama tahun 2022 terus melanjutkan tren yang membaik dari periode sebelumnya terlebih dengan tren pandemi Covid-19 yang juga terus menurun.
“Beberapa sektor seperti residensial hingga pergudangan terus menunjukan peningkatan aktivitas transaksi. Hal ini juga ditunjang dengan besarnya pasar di Indonesia, sumber daya yang melimpah, proporsi penduduk usia produktif yang besar dan ini juga membuat Indonesia menjadi tujuan investasi yang sangat menarik,” ujarnya.
Situasi ini membuat investor lokal maupun asing terus mencari peluang di sektor properti khususnya yang memiliki potensi peningkatan bisnis yang terus menguat saat situasi pandemi seperti logistik dan pusat data (data center). Proyek infrastruktur yang sangat masif dibangun pemerintah juga menjadi pendorong terus meningkatnya berbagai sektor properti.
Beberapa pembangunan infrastruktur yang akan menjadi katalis untuk mendorong kinerja bisnis sektor properti yaitu pembangunan jalan tol hingga transportasi publik lintas raya terpadu (LRT) maupun kereta cepat Jakarta-Bandung.
Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim menambahkan, beberapa sektor properti terus menunjukan tren peningkatan seperti sektor perkantoran dengan tingkat hunian yang relatif stabil di angka 73 persen untuk kawasan CBD dan 74 persen di kawasan non CBD.
“Untuk sektor perkantoran masih akan ada empat gedung baru yang akan menambah suplai ruang perkantoran di kawasan CBD dengan potensi penambahan sebanyak 270 ribu m2. Sementara itu di kawasan non CBD akan ada tambahan suplai sebanyak 130 ribu m2,” katanya.
Tren peningkatan juga terjadi untuk sektor pusat perbelanjaan di Jakarta dengan restoran maupun fasilitas hiburan dan lifestyle terus dikunjungi masyarakat. Konsep outdoor mall maupun ruang terbuka untuk bermain anak-anak juga makin banyak diterapkan sebagai bagian dari adaptasi pandemi. Tingkat hunian untuk pusat perbelanjaan ini juga relatif stabil di angka 87 persen dan akan ada penambahan ruang pusat belanja baru sebesar 150 ribu m2.
Untuk sektor apartemen masih menunjukan tren yang sama pada triwulan ini. Permintaan untuk unit apartemen atau tingkat serapan pasar masih lemah yang membuat kalangan pengembang masih berhati-hati untuk meluncurkan produk barunya dan lebih fokus pada pemasaran produk eksisting. Namun begitu masih akan ada proyek baru yang menyasar segmen atas di lokasi premium.
Sementara sektor pergudanagn menjadi salah satu lini yang terus menunjukan geliat dengan tingkat hunian 93 persen. Begitu juga dengan sektor perhotelan yang terus menunjukan pemulihan sejak menjadi sektor yang terpukul paling dalam saat pandemi Covid-19. Hal ini menjadi momentum yang baik seiring dibukanya kembali perjalanan domestik dan internasional.
Ketika sudah memutuskan beli rumah, penting untuk perhatikan pengembang perumahan tersebut. Seperti apa pengembang yang terpercaya? simak di video berikut ini!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah