RumahCom – Potensi bencana yang tinggi di Indonesia harus disikapi secara menyeluruh termasuk diintegrasikan pada setiap bangunan. Kesadaran masyarakat juga harus terus ditingkatkan untuk mempersiapkan rencana aksi hingga mitigasi selain inovasi dan penerapan teknologi untuk terus meminimalkann risiko bencana yang bisa terjadi.
Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang terdapat banyak potensi bencana alam mulai gempa bumi, gunung meletus, dan sebagainya. Karena itu dalam pertemuan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) di Bali, dikeluarkan beberapa rekomendasi untuk resiliensi berkelanjutan.
Rekomendasi itu disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto. Rekomendasi itu antara lain pengurangan risiko bencana perlu diintegrasikan pada kebijakan-kebijakan utama pembangunan dan pembiayaan, legislasi, hingga berbagai rencana untuk capaian program kerja.
“Perlu terus disusun untuk transformasi mekanisme tata kelola risiko guna memastikan pengelolaan risiko menjadi tanggung jawab bersama lintas sektor, sistem, skala, dan batas. Sejumlah contoh telah menunjukan kalau bekerja secara horizontal dan vertikal dapat membantu pemerintah untuk terus dihasilkan bangunan yang lebih baik,” katanya.
Perubahan sistemik masyarakat juga harus memerhitungkan kerugian yang sesungguhnya dari bencana dan kerugian dari ketiadaan aksi serta membandingkan dengan investasi dalam pengurangan risiko kebencanaan. Perlu juga ada komitmen politik yang ditunjukan dalam bentuk target anggaran yang disahkan dalam mekanisme pelacakan untuk pengurangan risiko bencana yang terus bermunculan kemudian dipromosikan dan direplikasi.
Suharyanto juga menyampaikan, untuk strategi pembiayaan pengurangan risiko bencana dapat diarahkan dengan memprioritaskan investasi dan harus dimasukan dalam kerangka pembiayaan nasional yang terintegrasi. Harus dicermati juga tingkat emisi saat ini harus melebihi upaya mitigasi untuk mengakibatkan peningkatan frekuensi dan intensitas kejadian bencana.
Ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan pengurangan risiko bencana sebagai bagian dari solusi untuk mengatasi keadaan darurat iklim. Adaptasi harus terus menjadi bagian dari mekanisme untuk meminimalkan kerugian dan kerusakan dan hal ini menjadi peluang untuk menjadikan mekanisme dan instrumen pengurangan risiko bencana yang tidak terpisahkan dari aksi iklim.
Bencana juga memberikan dampak yang berbeda kepada setiap orang sehingga harus terus diupaykan perencanaan dan pengurangan risiko kebencanaan dan implementasinya. Harus terus dibangun berbagai inovasi dan solusi kreatif terkait kebencanaan untuk terus mempersiapkan situasi terbaik terkait kondisi kebencanaan.
“Dibutuhkan komitmen ulang dan keterlibatan masyarakkat yang lebih besar untuk pengurangan risiko bencana dan itu harus didukung dengan struktur lokal yang ada dan terus membangun resiliensi khususnya terkait pengembangan bangunan kita baik bangunan umum maupun perumahan,” bebernya.
Akhirnya, seperti himbaun dari Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memastikan setiap orang di muka bumi dilindungi oleh sistem peringatan dini terkait kebencanaan. Seruan ini harus direspon dengan mempertimbangkan rantai nilai peringatan dini yang berpusat pada masyarakat secara menyeluruh mulai dari penilaian risiko hingga aplikasi infrastruktur.
Tidak punya DP buat beli rumah? jangan khawatir. Simal video berikut untuk tahu tips kredit rumah tanpa DP.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah