RumahCom – Kementerian PUPR telah mengusulkan pagu indikatif anggaran program perumahan tahun 2023 sebesar Rp5,9 triliunan. Dana sebesar ini untuk pelaksanaan berbagai program perumahan seperti rusun, rumah swadaya, rumah khusus, PSU, dan lainnya dengan titik berat percepatan program sejuta rumah.
Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) mengusulkan pagu indikatif untuk program perumahan bagi masyarakat sebesar Rp5,938 triliun. Dana sebesar ini akan digunakan untuk berbagai program perumahan dan memenuhi beberapa target kegiatan program sejuta rumah seperti pembangunan rumah susun (rusun), rumah swadaya, rumah khsusu, prasarana, sarana, utilitas (PSU) rumah umum.
“Anggaran usulan pagu indikatif Direltorat Jenderal (Ditjen) Perumahan Kementerian PUPR tahun 2023 berdasarkan exercise penyesuaian pagu Kementerian PUPR sebesar Rp5,938 triliun. Dana itu nantinya akan dioptimalkan untuk berbagai program perumahan bagi masyarakat,” ujar Dirjen Perumahan Iwan Suprijanto.
Sejumlah isu strategis di bidang perumahan juga akan terus menjadi perhatian dan dilaksanakan oleh Kementerian PUPR. Beberapa diantaranya yaitu dukungan terhadap kegiatan tematik dan direktif nasional, optimalisasi dan rehabilitasi khusus untuk aset yang belum diserahterimakan daerah dan kementerian maupun lembaga terkait.
Isu lainnya yang juga akan menjadi perhatian yaitu penanganan kemiskinan ekstrim dan penurunan kasus stunting melalui penyediaan hunian yang layak. Penanganganan kawasan kumuh melalui keterpaduan penanganan kawasan dengan integrasi program bersama Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR.
Selain itu ada juga program penyediaan perumahan bagi kalangan aparatur sipil negara (ASN) di wilayah ibukota negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim). Penanganan rumah khusus untuk penyediaan rumah terdampakk bencana, terdampak program pemerintah, masyarakat kawasan perbatasan dan kawasan terdepan, terluar, tertinggal (3T), pengembangan kawasan prioritas bidang PUPR, serta penanganan backlog rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Berdasarkan data yang ada di Ditjen Perumahan, beberapa target dan anggaran usulan pagu indikatif ini akan digunakan untuk melaksanakan sejumalh kegiatan pembangunan diantaranya pembangunan rusun sebanyak 83 tower (3.240 unit) dengan anggaran Rp1,887 triliun.
Selanjutnya pembangunan rumah swadaya sebanyak 103 ribu unit senilai Rp2,721 triliun, program bantuan PSU rumah umum untuk menyasar 27.825 unit rumah subsidi di seluruh Indonesia dengan anggaran Rp404 miliar, serta dukungan manajemen dan output non fisik sebesar Rp519 miliar.
“Dengan pagu anggaran yang telah diusulkan untuk tahun 2023 dan rencanna kerja untuk sektor perumahan tahun depan, kami akan terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan hunian masyarakat khususnya untuk terus mendorong capaian program sejutar rumah,” pungkas Iwan.
Banyak lika liku yang dihadapi saat membeli rumah namun tetap bisa terwujudkan. Simak cerita para pencari rumah di video singkat berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah