Solusi Pembiayaan Perumahan Melalui Sekuritisasi KPR

Wahyu Ardiyanto4 Jul 2022

RumahCom – BUMN PT SMF terus mendorong untuk sekuritisasi aset KPR bank untuk memperbesar penyaluran pembiayaan perumahan. Sekuritisasi aset KPR bisamenjadi salah satu jalan untuk pembiayaan perumahan secara jangka panjang dan mendorong stabilitas ekonomi nasional melalui sektor perumahan.

Berbagai skema pembiayaan untuk sektor perumahan terus digali untuk memperbesar akses pembiayaan di sektor papan ini. Selama ini ada gap yang cukup besar untuk pembiayaan perumahan yang jangka panjang (tenor hingga 20 tahun) dengan sumber dana yang berasal dari instrumen jangka pendek seperti tabungan maupun deposito yang rata-rata berjangka 1-2 tahun.

Salah satu upaya untuk memperbesar pembiayaan perumahan terus dilakukan melalui perusahaan BUMN PT Sarana Multigriya Finansial (Persero/SMF) dengan memperbesar sekuritisasi KPR. Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban, hingga saat ini belum banyak pemangku kepentingan di industri perumahan yang menggunakan instrumen sekuritisasi.

“Padahal sekuritisasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan bisa memberikan dampak yang luas bagi ekonomi nasional. Secara tidak langsung setiap aktivitas sekuritisasi KPR bisa memberikan dampak dalam upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional khususnya dari sektor perumahan,” ujarnya.

Karena itu salah satu upaya yang akan dilakukan SMF dengan menggelar kegiatan Securitization Summit 2022, Unlocking Securitization Role in Developing Sustainable Finance untuk mendorong pengembangan sekuritisasi KPR di Indonesia. Kegiatan ini juga merupakan rangkaian dari Road to G20 yang akan dihadiri pembicara dan peserta internasional seperti dari Japan Housing Finance Corporation (JHCF) dan Mogolia Mortgage Corporation (MNK).

Bergeraknya sektor properti juga memberikan dampak yang luas dan itu bisa membantu pemerintah dalam upaya menjaga stabilitas ekonomi nasional khususnya dalam mengurangi jumlah backlog perumahan. Sektor properti juga akan memberikan efek berlipat (multiplayer effect) pada sektor lainnya hingga setidaknya 170 industri sehingga akan menyerap banyak tenaga kerja.

Sementara itu Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan, pihaknya sangat mendukung terlaksananya kegiatan securitization summit dan melalui kegiatan ini diharapkan akan semakin banyak para pemangku kepentingan di bidang perumahan yang memahami manfaat dari sekurtiisasi.

“Sekuritisasi ini menjadi bagian dari strategi asset liability management, risk management dan dapat digunakan sebagai pemenuhan rasio NSFR dan LCR bagi Perbankan.  Untuk memitigasi risiko kredit pada umumnya bank menempuh berbagai upaya antara lain dalam bentuk jaminan, asuransi, atau agunan,” katanya.

Sejalan dengan perkembangan usaha, kompleksitas transaksi dan jenis risiko, terdapat teknik mitigasi risiko kredit lain yang telah dikenal sesuai dengan standar praktek internasional (best international practices) yaitu sekuritisasi aset. SMF sebagai penerbit Efek Beragun Aset Surat Pertisipasi (EBA-SP) dapat mempertahankan investasi yang diterbitkan melalui proses sekuritisasi tersebut.

Bukan itu saja, EBA-SP juga memiliki underlying portofolio KPR yang dipilih dengan kriteria sangat ketat dan distruktur dengan sangat baik untuk menekan risiko gagal bayar. Di samping itu terdapat peran SMF yang memberikan credit enhancement untuk EBA-SP. Dengan status SMF sebagai BUMN yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara maka risiko atas EBA-SP juga dapat diminimalisir.

Berencana beli apartemen? sebelum itu penting untuk mengetahui biaya-biaya yang harus disiapkan berikut ini.

Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

KIRIM KOMENTAR

Anda juga mungkin menyukai beberapa artikel ini

Jangan Terbuai Dengan Peningkatan Bisnis Properti, Bisa Tiba-Tiba Turun Lagi

RumahCom – Tren peningkatan bisnis termasuk sektor properti salah satunya didorong oleh membaiknya situasi pandemi Covid-19. Perekonomian yang tidak bisa dilepaskan dari situasi global nyatanya masi

Lanjutkan membaca1 Jul 2022

Masih Banyak Proyek Jalan Tol Yang Akan Dibangun, Pengelola Harus Profesional

RumahCom – Para pengelola jalan tol yang tergabung dalam Asosiasi Tol Indonesia diharapkan bisa terus meningkatkan perannya terkait kualitas dan layanan jalan tol di seluruh Indonesia. Kontribusi me

Lanjutkan membaca1 Jul 2022

Hampir Rp6 Triliun Anggaran Perumahan 2023, Untuk Apa Saja?

RumahCom – Kementerian PUPR telah mengusulkan pagu indikatif anggaran program perumahan tahun 2023 sebesar Rp5,9 triliunan. Dana sebesar ini untuk pelaksanaan berbagai program perumahan seperti rusu

Lanjutkan membaca4 Jul 2022

Peminat Rumah Harga Di Bawah Rp500 Juta Masih Besar

RumahCom – Kebutuhan konsumen untuk produk hunian sangat beragam dan ada permintaan yanhg besar untuk produk perumahan dengan harga di bawah Rp500 juta. Hal ini membuat kalangan pengembang dan perba

Lanjutkan membaca4 Jul 2022

Target Pendaftaran Seluruh Bidang Tanah Tidak Tercapai, Ini Strategi Pemerintah

RumahCom – Periode kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo akan segera berakhir dan masih banyak target pekerjaan di sektor pertanahan yang belum mencapai target. Di periode kerja yang singkat itu d

Lanjutkan membaca4 Jul 2022

Masukan