RumahCom – Untuk mendorong program sejuta rumah khususnya ketepatsasaran program, Kementerian PUPR terus mendorong pemetaan segmen MBR yang menjadi sasaran utama program perumahan. Dibutuhkan kerja sama seluruh stakeholder perumahan untuk mendorong suplai-deman sektor perumahan.
Program perumahan merupakan program strategis dan terus didorong penerapannya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR). Sebagai program yang diberikan anggaran besar, sektor perumahan terus dipetakan khususnya untuk ketepatsasaran program yang akan dilaksanakan.
Karena itu Kementerian PUPR terus melakukan dan penguatan berbagai data terkait postur dan populasi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang menjadi target utama program perumahan khususnya program sejuta rumah. Sebagai program utama, pembangunan sejuta rumah trus didorong dan itu tidak terlepas dari kebijakan yang tepat dan disesuaikan antara kebutuhan dengan ketersediaan anggaran.
“Pemetaan segmen MBR untuk ketepatan program perumahan sangat diperlukan. Minimal postur dan populasi jumlah desil MBR bisa diketahui sehingga program perumahan bisa dilaksanakan dengan baik di lapangan khususnya terkait ketepatsasaran program karena ini menyangkut pertanggungjawaban penggunaan dana APBN,” ujar Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto.
Optimalisasi ekosistem perumahan dan grand design pembiayaan perumahan bagi sektor informal juga perlu terus ditingkatkan. Pemerintah, jelas Iwan, setiap tahun terus berupaya untuk menekan angka backlog perumahan bahkan bisa mencapai zero backlog sehingga tidak ada lagi masyarakat yang tidak memiliki hunian.
Untuk itu diperlukan kerja sama dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan di bidang perumahan baik dari kementerian maupun lembaga terkait, pemerintah daerah, pengembang perumahan, perbankan, sektor swasta dan masyarakat untuk saling membantu dalam penanganan pembangunan perumahan dalam program sejuta rumah.
Perumahan juga merupakan amanat UUD 1945 yang menyatakan setiap orang berhak tinggal dan memiliki fasilitas umum yang layak. Karena itu sekali lagi sangat penting untuk terus melakukan pemetaan dan hal itu membutuhkan peran pemerintah daerah yang mengetahui kondisi masyarakatnya.
“Dari sisi penyediaan dan kebutuhan atau suplai dan deman perumahan di Indonesia harus menjadi perhatian kita bersama khususnya untuk mencapai target zero backlog perumahan. Melalui program sejuta rumah, pemerintah menginginkan setiap orang bisa memiliki hunian yang layak,” imbuhnya.
Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo kembali menyatakan komitmen untuk mendukung pemerintah terkait program perumahan khususnya untuk menjangkau segmen MBR pekerja informal. Hingga saat ini, Bank BTN masih menjadi bank dengan penyaluran KPR subsidi terbesar.
“Kami siap mendukung program sejuta rumah dan untuk ikut memenuhi kebutuhan hunian yang layak sebagai kebutuhan dasar masyarakat. Saat ini kami bank yang paling fokus pada program perumahan dengan porsi penyaluran mencapai 90 persen. Kami juga terus berupaya untuk mengoptimalkan dana APBN yang disalurkan untuk program perumahan,” katanya.
Masih bingung cara menghitung bunga KPR? temukan jawabannya di video berikut ini, yuk!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah