RumahCom – Kota yang berorientasi transit penting diterapkan untuk kemudahan aksesibilitas masyarakat. Kota berorientasi transit juga akan memunculkan banyak potensi terait interkoneksi antar fasilitas, penyediaan sarana hunian, hingga potensi pengembangan properti lainnya.
PT MRT Jakarta (Perseroda) selaku pengelola transportasi publik moda raya terpadu (MRT) Lebak Bulus-Kota terus melakukan sosialisasi mengenai pentingnya penerapan area perkotaan yang dilandasi oleh jaringan transportasi publik perkotaan untuk mendukung mobilitas sehari-hari warganya.
Menurut Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta Farchad Mahfud, salah satu upaya untuk terus meningkatkan awareness transportasi publik perkotaan yaitu dengan menggelar Transit Oriented Development (TOD) Forum sekaligus menjalin kolaborasi dengan berbagai instansi untuk pengembangan kawasan yang berorientasi transit.
“Selain terus melakukan edukaasi dan sosialisasi kepada masyarakat kami juga menggandeng banyak instansi untuk bekerja sama di bidang pengembangan kawasan berorientasi transit baik dari pemerintah, pihak swasta khususnya pengembang, hingga investor asing,” ujarnya.
TOD Forum ini juga untuk mempertemukan berbagai pihak yang dapat mendorong perubahan wajah Kota Jakarta melalui pembangunan yang berorientasi transit. Untuk itu diharapkan peran pemerintah, pengembang, praktisi, profesional, investor, konsutlan, arsitek perancang kota, akademisi, hingga masyarakat.
Ada banyak hal yang bisa dikembangkan, misalnya perkembangan pembangunan infrastruktur kawasan berorientasi di Jakarta, investasi dan peluang bisnis dalam kawasan transit, pembiayaan dalam pengembangan kawasan berorientasi transit, hingga optimalisasi aset dan dampaknya terhadap perubahan wajah kota.
Selain itu perlu dibahas juga mengenai interkoneksi antar fasilitas di dalam kawasan berorientasi transit hingga penyediaan affordable housing di kawasan tersebut. Akhirnya, forum seperti ini juga diharapkan bisa menjadi agenda rutin untuk terus meningkatkan awareness terkait pentingnya pengembangan kawasan berorientasi transit khususnya di Kota Jakarta.
“Salah satu progres penting untuk penerapan kawasan berorientasi transit di Jakarta yaitu telah dimulainya pembangunan interkoneksi bawah tanah khusus pejalan kaki atau pedestrian tunnel yang menghubungkan Gedung Thamrin Nine UOB dan Stasiun Dukuh Atas BNI. Terowongan sepanjang 80 meter ini menjadi yang pertama di Indonesia dan bukti nyata kerja kolaboratif antara penyedia jasa transportasi publik dan pihak privat dalam menyediakan layanan berstandar internasional bagi mobilitas masyarakat,” pungkas Farchad.
Masih bingung perbedaan antara SHM dan HGB dalam properti? Simak informasi selengkapnya di videonya berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah