RumahCom – Kinerja sektor apartemen di wilayah Jabodetabek masih didominasi segmen menengah ke bawah dengan suplai maupun peningkatan harga yang relatif stagnan. Di sisi lain, situasi ini juga membuat ada kenaikan tipis untuk harga menjadi rata-rata Rp44,6 juta/m2.
Sektor residensial highrise atau apartemen merupakan salah satu produk properti yang menunjukan kinerja kurang baik selama pandemi Covid-19. Suplai maupun peningkatan harga untuk segmen ini relatif stagnan dan hal ini membuat kalangan pengembang menunda peluncuran produk barunya dan hanya fokus memasarkan produk eksisting.
Menurut riset Cushman and Wakefield untuk unit apartemen periode kuartal kedua tahun 2022, hanya ada penambahan 2.979 unit apartemen di wilayah Jabodetabek sehingga total pasokan unit apartemen saat ini menjadi 350.992 unit. Suplai ini membuat ada peningkatan tipis sebesar 0,7 persen secara kuartalan atau 7,3 persen secara tahunan.
Menurut Arief Rahardjo, Director Strategic Consulting Wushman and Wakefield Indonesia, suplai apartemen untuk periode tersebut mendapatkan tambahan dari tiga proyek yaitu diselesaikannya tiga tower apartemen Loftvilles City dan Rainbow Springs CondoVillas. Pasokan unit apartemen untuk periode ini juga merupakan yang terendah sejak kuartal pertama 2021 karena banyaknya kegiatan konstruksi maupun pemasaran proyek yang ditunda.
“Sementara itu jumlah proyek baru yang diluncurkan pada kuartal ini terus menurun karena pengembang memilih untuk menunda peluncuran proyek barunya hingga akhir tahun atau hingga gedung sebelumnya mencapai penjualan yang tinggi. Saat ini ada 134.170 unit yang masih dalam proses pembangunan dan itu turun 1,9 persen dibandingkan kuartal sebelumnya,” ujarnya.
Dari segi lokasi, sebagian besar proyek yang sudah selesai itu berpusat di wilayah Jakarta Selatan dengan porsi 26,7 persen dari total pasokan. Diikuti dengan Tangerang dan Jakarta Pusat dengan porsi 18,8 persen dan 12,4 persen. Sementara itu untuk proyek yang masih dalam tahap indent, Tangerang memimpin dengan 22,4 persen dari total pasokan disusul dengan Jakarta Selatan 16,7 persen.
Dari sisi segmen, proyek apartemen segmen menengah ke bawah masih mendominasi keseluruhan suplai pasar. Di sisi lain, pasar masih mengalami perlambatan dengan sekitar 1.239 unit dengan tingkat penyerapan 73,6 persen. Ketiadaan proyek baru selama kuartal kedua juga membuat tingkat pra penjualan hanya meningkat sebesar 3,97 persen.
Saat ini masih ada 51.612 unit stok yang akan diserap pasar di waktu yang akan datang. Proyek untuk segmen menengah ke bawah juga masih mendominasi keseluruhan transaksi selama kuartal kedua 2022 dengan porsi 54,8 persen dari total transaksi. Tingkat hunian untuk proyek yang telah selesai mencapai 54,2 persen atau meningkat 10,4 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
“Situasi ini membuat tren kenaikan harga terus berlanjut dengan rata-rata meningkat sebesar 1,1 persen secara kuartalan dan 3 persen secara tahunan atau menjadi Rp44,6 juta/m2. Kenaikan harga tertinggi terjadi di wilayah sekunder sebesar 1,7 persen sementara di wilayah lain relatif stabil,” beber Arief.
Punya rumah yang ingin cepat lunas? simak caranya di video berikut ini agar hunian segera lunas.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah